31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Kapal Singapura Tertahan 18 Jam

Kapal asal Singapura BG Ewan Fulcon sandar didermaga Citra Pelabuhan
Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Kapal asal Singapura BG Ewan Fulcon, tertahan 18 jam di Belawan. Kejadian ini diduga akibat dari lambatnya pelayanan jasa pandu Pelindo I, sehingga kapal tak bisa keluar pelabuhan untuk kembali melanjutkan pelayarannya.

Informasi diperoleh, Kamis (7/9) kemarin, kapal asing warna hitam yang sandar di Dermaga Citra Pelabuhan Belawan sejak 5 hari lalu, awalnya membongkar muatan 3.800 ton sulfur (belerang) impor.

Usai melakukan kegiatan bongkar muat belerang secara truk lossing, kapal diageni perusahaan pelayaran PT Jatarim Binau Line (JBL) bermaksud melanjutkan pelayaran menuju ke negara asalnya di Singapura.

Namun, ketika para awak kapal telah bersiap-siap bertolak meninggalkan pelabuhan, permohonan dari agen soal layanan jasa pandu ke Pelindo I tidak kunjung direspon. Akibatnya, pelayaran kapal tertunda satu hari lagi.”Dari sore hingga malam, sempat kami pertanyakan tapi tak direspon,” kata Dedi, pengurus keagenan kapal.

Pihak dari bagian PPKB Pelindo I Cabang Belawan baru menjawab pada keesokan paginya. Itupun, kata Dedi, setelah ia berkomentar sindiran di grup komunikasi media sosial (medsos) whatsapp.”Kecewanya saya, malam ditelpon petugas Pelindo tidak menjawab. Apa seperti ini pelayanan sistem online di pelabuhan yang beroperasi 24 jam,” tulisnya.

Akhirnya Pelindo merespon permintaan jasa pandu atas nama kapal BG Ewan Fulcon, dan sekira pukul 16.00 WIB kapal meninggalkan dermaga menuju Singapura. Akan tetapi dampak dari kejadian ini, perusahaan keagenan terencam dirugikan.

“Perusahaan kapal di Singapura sudah komplin ke saya. Belum lagi soal biaya tarif sandar di pelabuhan bertambah, apakah Pelindo mau ganti rugi,” cetus Dedi.

Secretary Corporate PT Pelindo I, M Eriansah Boy yang dihubungi menyebutkan, dirinya akan segera berkoordinasi ke Pelindo Cabang Belawan, untuk mengkros cek dan mencari tahu penyebab kejadian tersebut.”Saya tanya ke petugas di kantor cabang, katanya sudah dilayani. Penyebabnya nanti dikroscek dulu, untuk lebih jelas silahkan konfirmasi ke pak Ulya,” terangnya.

Sementara, Public Relation PT Pelindo I Cabang Belawan, Khairul Ulya saat dikonfirmasi via selularnya terkait kejadian ini, belum mau menjawab.(rul/ila)

 

 

Kapal asal Singapura BG Ewan Fulcon sandar didermaga Citra Pelabuhan
Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Kapal asal Singapura BG Ewan Fulcon, tertahan 18 jam di Belawan. Kejadian ini diduga akibat dari lambatnya pelayanan jasa pandu Pelindo I, sehingga kapal tak bisa keluar pelabuhan untuk kembali melanjutkan pelayarannya.

Informasi diperoleh, Kamis (7/9) kemarin, kapal asing warna hitam yang sandar di Dermaga Citra Pelabuhan Belawan sejak 5 hari lalu, awalnya membongkar muatan 3.800 ton sulfur (belerang) impor.

Usai melakukan kegiatan bongkar muat belerang secara truk lossing, kapal diageni perusahaan pelayaran PT Jatarim Binau Line (JBL) bermaksud melanjutkan pelayaran menuju ke negara asalnya di Singapura.

Namun, ketika para awak kapal telah bersiap-siap bertolak meninggalkan pelabuhan, permohonan dari agen soal layanan jasa pandu ke Pelindo I tidak kunjung direspon. Akibatnya, pelayaran kapal tertunda satu hari lagi.”Dari sore hingga malam, sempat kami pertanyakan tapi tak direspon,” kata Dedi, pengurus keagenan kapal.

Pihak dari bagian PPKB Pelindo I Cabang Belawan baru menjawab pada keesokan paginya. Itupun, kata Dedi, setelah ia berkomentar sindiran di grup komunikasi media sosial (medsos) whatsapp.”Kecewanya saya, malam ditelpon petugas Pelindo tidak menjawab. Apa seperti ini pelayanan sistem online di pelabuhan yang beroperasi 24 jam,” tulisnya.

Akhirnya Pelindo merespon permintaan jasa pandu atas nama kapal BG Ewan Fulcon, dan sekira pukul 16.00 WIB kapal meninggalkan dermaga menuju Singapura. Akan tetapi dampak dari kejadian ini, perusahaan keagenan terencam dirugikan.

“Perusahaan kapal di Singapura sudah komplin ke saya. Belum lagi soal biaya tarif sandar di pelabuhan bertambah, apakah Pelindo mau ganti rugi,” cetus Dedi.

Secretary Corporate PT Pelindo I, M Eriansah Boy yang dihubungi menyebutkan, dirinya akan segera berkoordinasi ke Pelindo Cabang Belawan, untuk mengkros cek dan mencari tahu penyebab kejadian tersebut.”Saya tanya ke petugas di kantor cabang, katanya sudah dilayani. Penyebabnya nanti dikroscek dulu, untuk lebih jelas silahkan konfirmasi ke pak Ulya,” terangnya.

Sementara, Public Relation PT Pelindo I Cabang Belawan, Khairul Ulya saat dikonfirmasi via selularnya terkait kejadian ini, belum mau menjawab.(rul/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/