YANGON– Pasca gempa yang melanda Myanmar, tim penyelamat mengaku kesulitan untuk menjangkau wilayah terpencil di Myanmar yang terkena gempa. Hal ini disebabkan karena kondisi jalan yang rusak akibat gempa.
Kota-kota kecil di Tarlay, Tachileik, dan desa-desa disekitarnya nampaknya merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak gempa. Gempa menghancurkan ratusan rumah, biara dan gedung-gedung pemerintahan.
Beberapa gambar dari wilayah tersebut yang diambil oleh stasiun televisi Thailanda dan media asing menunjukkan jalan-jalan yang terbelah karena retakan yang sangat besar, jembatan-jembatan rusak, dan rumah-rumah yang dibangun dari kayu hancur rata dengan tanah.
Salah seorang penduduk yang tidak menyebutkan namanya, menggambarkan kondisi Tachileik sangat rusak parah. “Orang-orang merasa takut. Banyak dari mereka yang tidur di sebuah lapangan dimana upacara Budha biasa dilaksanakan. Mereka mungkin akan kembali ke rumah mereka hari ini, karena tidak ada gempa lagi tadi malam. Saya harap tidak ada lagi gempa karena situasi di sini sangat tidak baik dan kami belum mendapat bantuan apapun dari pihak berwenang,” tutur penduduk tersebut seperti dikutip AFP, Sabtu (26/3). Sementara itu Pemerintah RI menyampaikan keprihatinannya terhadap gempa Myanmar. Indonesia siap membantu negara yang dilanda musibah itu.(net/jpnn)
Dalam keterangan persnya, Pemerintah RI menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya gempa bumi di Negara Bagian Shan, Myanmar.
Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa yang tulus dan rasa duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa, luka-luka dan kerusakan fisik yang terjadi. Dalam keterangan pers tersebut juga dinyatakan bahwa Pemerintah RI dan Rakyat Indonesia siap berkontribusi dan membantu upaya Pemerintah dan Rakyat Myanmar dalam menghadapi musibah ini.(rhs/jpnn)