25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Penjagal Umat Muslim Bosnia Diekstradisi ke Belanda

BEOGRAD- Dalam waktu dekat, pemerintah Serbia akan mengekstradisi Ratko Mladic ke Belanda. Kemarin (27/5), tim dokter yang memeriksa kondisi fisik mantan jenderal 69 tahun tersebut menyatakan bahwa dia sehat. Dengan demikian, proses hukum terhadap penggagas pembantaian 8.000 muslim di Srebrenica itu bisa dilanjutkan.
“Kondisi kesehatan Ratko Mladic sangat baik dan memenuhi syarat untuk bisa menjalani persidangan. Kami juga sedang mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus ekstradisi,” kata Hakim Maja Kovacevic dalam jumpa pers di Pengadilan Khusus Kejahatan Perang Serbia kemarin. Tapi, dia tak mengingkari kenyataan bahwa Mladic memang pernah mengidap beberapa penyakit berat.

Berdasar keterangan dokter, penyakit kronis yang pernah menghinggapi Mladic, tak akan mengganggu proses hukum terhadapnya. Karena itu, Kovacevic yakin Mladic akan segera pindah ke Den Haag, Belanda, untuk menjalani sidang. Dalam berkas dakwaan, Pengadilan Kriminal Internasional untuk Yugoslavia (ICTY) menuding Mladic melakukan kejahatan perang, pembantaian dan kekerasan terhadap kemanusiaan.

Kemarin, tim kuasa hukum Mladic menyatakan tidak terima dengan keputusan Pengadilan Khusus Kejahatan Perang Serbia. Karena itu, mereka akan mengajukan banding dalam waktu tiga hari. Sesuai instruksi Mladic, mereka bakal berusaha keras menolak ekstradisi.

“Senin nanti, kami akan mengajukan banding atas keputusan hari ini,” ujar Milos Saljic, pengacara Maldic.
Menurut mereka, buron nomor satu Serbia selama 16 tahun terakhir tersebut terlalu sakit untuk menjalani proses hukum. Apalagi, menjalani sidang di Den Haag yang jelas akan menguras banyak tenaga dan pikiran. Sebelumnya, Darko Mladic, putra Mladic, juga menyatakan hal yang sama.
Dalam kesempatan itu, Darko juga menegaskan bahwa sang ayah tidak bersalah. “Ayah saya tidak melakukan kejahatan-kejahatan yang dituduhkan kepadanya,” tandasnya.

Pernyataan tersebut kembali ditegaskan tim kuasa hukum Mladic usai mendengar keputusan pengadilan Serbia kemarin. Mereka pun menolak dokumen dari ICTY yang berisi dakwaan resmi terhadap Mladic. Setelah tertangkap dalam sebuah razia di Desa Lazarevo Kamis dini hari lalu (26/5), Mladic langsung dibawa ke Beograd. (ap/afp/bbc/hep/ami/jpnn)

BEOGRAD- Dalam waktu dekat, pemerintah Serbia akan mengekstradisi Ratko Mladic ke Belanda. Kemarin (27/5), tim dokter yang memeriksa kondisi fisik mantan jenderal 69 tahun tersebut menyatakan bahwa dia sehat. Dengan demikian, proses hukum terhadap penggagas pembantaian 8.000 muslim di Srebrenica itu bisa dilanjutkan.
“Kondisi kesehatan Ratko Mladic sangat baik dan memenuhi syarat untuk bisa menjalani persidangan. Kami juga sedang mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus ekstradisi,” kata Hakim Maja Kovacevic dalam jumpa pers di Pengadilan Khusus Kejahatan Perang Serbia kemarin. Tapi, dia tak mengingkari kenyataan bahwa Mladic memang pernah mengidap beberapa penyakit berat.

Berdasar keterangan dokter, penyakit kronis yang pernah menghinggapi Mladic, tak akan mengganggu proses hukum terhadapnya. Karena itu, Kovacevic yakin Mladic akan segera pindah ke Den Haag, Belanda, untuk menjalani sidang. Dalam berkas dakwaan, Pengadilan Kriminal Internasional untuk Yugoslavia (ICTY) menuding Mladic melakukan kejahatan perang, pembantaian dan kekerasan terhadap kemanusiaan.

Kemarin, tim kuasa hukum Mladic menyatakan tidak terima dengan keputusan Pengadilan Khusus Kejahatan Perang Serbia. Karena itu, mereka akan mengajukan banding dalam waktu tiga hari. Sesuai instruksi Mladic, mereka bakal berusaha keras menolak ekstradisi.

“Senin nanti, kami akan mengajukan banding atas keputusan hari ini,” ujar Milos Saljic, pengacara Maldic.
Menurut mereka, buron nomor satu Serbia selama 16 tahun terakhir tersebut terlalu sakit untuk menjalani proses hukum. Apalagi, menjalani sidang di Den Haag yang jelas akan menguras banyak tenaga dan pikiran. Sebelumnya, Darko Mladic, putra Mladic, juga menyatakan hal yang sama.
Dalam kesempatan itu, Darko juga menegaskan bahwa sang ayah tidak bersalah. “Ayah saya tidak melakukan kejahatan-kejahatan yang dituduhkan kepadanya,” tandasnya.

Pernyataan tersebut kembali ditegaskan tim kuasa hukum Mladic usai mendengar keputusan pengadilan Serbia kemarin. Mereka pun menolak dokumen dari ICTY yang berisi dakwaan resmi terhadap Mladic. Setelah tertangkap dalam sebuah razia di Desa Lazarevo Kamis dini hari lalu (26/5), Mladic langsung dibawa ke Beograd. (ap/afp/bbc/hep/ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/