BATUBARA, SUMUTPOS.CO –Â Sebagai upaya dalam pengendalian inflasi, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution terus melakukan kerjasama antar daerah (KAD) dengan kabupaten-kabupaten yang ada di Sumatera Utara. Setelah sebelumnya menjalin kerjasama dengan Pemkab Dairi, kali ini Pemko Medan melakukan KAD dengan Pemkab Batubara.
Kerjasa itu ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang pangan, terutama komoditas cabai merah. Penandatangan MoU dilakukan langsung Bobby Nasution dan Bupati Batubara H. Zahir dan antara Dirut PUD Pasar Medan Suwarno dengan Ketua Kelompok Tani Makmur Lubuk Cuik Salidi di Aula Rumah Dinas Bupati Batubara, Senin (17/4) sore.
Diharapkan, KAD tersebut dapat menekan laju inflasi sekaligus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Kota Medan.
Usai penandatangan, Bobby Nasution beserta rombongan selanjutnya meninjau sentra cabai di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh Pesisir. Kehadiran Bobby disambut hangat para petani di sana, bahkan kegiatan juga dirangkai dengan diskusi bersama warga. Kegiatan juga dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim serta menyerahkan mesin pembuatan pupuk organik cair.
Dikatakan Bobby, KAD yang dilakukan itu sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi serta menjaga kestabilan harga bahan pokok (bapok) cabai.
“Selain itu, lewat KAD ini, harapan dan tujuan kita adalah memberikan kepastian harga bagi para petani dan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucap Bobby didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah yang turut serta dalam kesempatan tersebut.
Bobby Nasution menjelaskan, dengan adanya PKS tersebut, nantinya cabai hasil produksi Kelompok Tani Makmur akan dibeli oleh PUD Pasar Medan yang berkolaborasi dengan PT Pilar Grup Indonesia. Dalam satu minggu, pembelian dilakukan sebanyak 10 ton dengan harga beli Rp25 ribu/kg secara flat.
“Jadi apabila harga cabai turun, PUD Pasar Medan akan membeli seharga Rp25 ribu perkilo. Cuma kalau nanti harga cabai ada kenaikan, jangan pula dijual ke daerah lain,” ujar Bobby.
Dilanjutkan Bobby, Kota Medan bukanlah daerah produksi pertanian. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan pangan, Kota Medan mendapat pasokan dari daerah lain di Sumut dan luar Sumut yang memang menjadi kawasan produksi pertanian.
“Semoga kerja sama ini semakin baik kedepannya. Petani dapat kepastian harga dan Kota Medan terjaga pasokannya,” pungkas Bobby.
Untuk itu, Bobby memastikan bahwa kedepannya KAD akan terus ditingkatkan. Artinya, Pemko Medan bisa membantu biaya produksi petani ataupun kelompok tani yang telah bermitra atau menjadi partner Pemko Medan.
“Kami berharap, KAD ini menjadi sarana bagi kita untuk lebih mempererat kolaborasi, sekaligus saling membantu memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Batubara H Zahir, menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangga atas kehadiran Bobby Nasution di Kabupaten Batubara, khususnya Desa Lubuk Cuik. Zahir berharap, KAD yang digagas Bobby Nasution mampu menjawab keresahan kelompok tani cabai mengenai kepastian harga.
Kemudian, Zahir menilai bahwa KAD yang telah digagas Pemko Medan dalam menjaga ketersediaan pasokan pangan dan pengendalian inflasi dengan beberapa daerah, dinilai patut untuk dijadikan role model (panutan) bagi daerah lain.
Zahir berharap, KAD yang digagas Bobby Nasution mampu menjawab kerasahan kelompok tani cabai mengenai kepastian harga.
Di tempat yang sama, hal senada disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Doddy Zulverdi sangat mengapresiasi KAD yang dilakukan Pemko Medan dan Pemkab Batubara. Karena KAD ini merupakan langkah yang baik dalam mengatasi kestabilan harga pangan yakni dengan pendekatan dari hulu hingga sampai ke masyarakat. Doddy berharap agar kerja sama yang telah dilakukan ini dapat dijaga komitmennya.
“Ketika saya mempresentasikan di kantor pusat Bank Indonesia mengenai KAD yang dilakukan Pemko Medan dengan Pemkab Dairi dalam penyediaan cabai beberapa waktu lalu, dipandang sebagai kerja sama yang baik sekali. Bahkan KAD seperti ini patut menjadi role model (panutan) bagi daerah lain,” tandasnya.
(map/azw)