Masih ingat kerak telur? Makanan khas betawai ini, untuk yang ke-4 kalinya hadir di arena PRSU Jalan Gator Subroto Medan. Rasanya yang renyah menjadi ciri khas makanan yang satu ini.
Mamat, pedagang kerak telur kepada wartawan koran ini menyebutkan kerak telur ini dari tampilannya kelihatan sepele, tetapi kalau dicoba rasanya luar biasa dan membuat orang ketagihan. Kerak telur ini kata Mamat bahan dasarnya terbuat dari beras yang sudah lama direndam.
Cara pembuatannya juga sederhana. Mamat menjelaskan beras yang sudah direndam itu dimasukkan kedalam loyang tempat masakan. Lalu beras itu dicampur dengan telur, kemudian bumbu sarundeng, dan bumbu udang kering.
Lalu bahan-bahan tersebut diaduk hingga rata dan dibakar di atas arang hingga kering. Mamat bilang cara membakarnya juga memiliki teknik tertentu, ada saat diletakkan di atas arang dan ada juga dengan posisi terbalik, yakni kerak telur, pas menyentuh arang. “Intinya, bagaimana kerak telur ini supaya enak masaknya dan rasanya renyah dan gurih,” ungkapnya.
Mamat bilang, yang menjadi ciri rasa khas kerak telur ini terletak pada bumbunya. Soalnya pembuatan bumbu kerak telur ini tidak sembarangan. Salah satu contohnya adalah udang kecil yang ditumbuk sehingga menghasilkan rasa yang enak ini masih didatangkan dari Jakarta. Lantas selain di PRSU dimana bisa didapatkan kerak telur ini?
Ditanya begitu Mamat menjawab, kalau di Jakarta kerak telur tidak asing lagi. Tapi kalau di Medan, Mamat belum tahu tempatnya. “Kalau kami jualan khusus setiap ada pameran saja, semisal di PRSU ini. Nah habis ini kami pindah ke daerah lain,” ungkapnya.
Mamat menambahkan, selain berdagang, pria yang tinggal di daerah Jakarta ini juga ingin mengenalkan makanan khas betawi ini kepada orang lain. Dia juga menambahkan kerak telur harganya masih terjangkau semua lapisan masyarakat yakni Rp10 ribu per porsi.(dra)