25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Iran Siapkan Ninja Hadapi Israel

TEHERAN- Ninja yang ini bukan dari Jepang, tapi Iran. Sekitar 3.000 perempuan saat ini dilatih sebagai pasukan ninja di sebuah sekolah di pinggiran ibu kota Teheran. Mereka dilatih bela diri tradisional Jepang. Misalnya gerakan khas seperti tendangan sabit, pukulan ke depan, dan bahkan menggunakan pedang. Berjalan menapaki dinding bukan hal sulit bagi para perempuan perkasa itu. Mereka berlatih untuk membela negara. Usianya antara 5-56 tahun.
“Yang terpenting buat saya, sebagai warga Iran dan seorang guru, adalah melatih para perempuan ini agar kuat dan memiliki kemampuan. Kita harus melakukan segalanya sesuai kemampuan kita untuk melindungi tanah air,” terang Akbar Faraji, pelatih ninja tersebut dalam sebuah wawancara dengan televisi Reuters.

Ketika Israel, musuh bebuyutan Teheran sejak Revolusi Iran 1979, meningkatkan ancamannya untuk menyerang, para pendekar tangguh itu menyatakan siap berperang membela negara Islam.

“Apa yang kita saksikan di dunia olah raga dan kebugaran adalah kesempatan untuk berlatih kemampuan pertahanan diri dan memperkuat tubuh kita. Jadi kita siap untuk mempertahankan hidup dan aset kita,” terang ninjitsu 28 tahun, Reheleh Davoudzadeh.(cak/ami/jpnn)

TEHERAN- Ninja yang ini bukan dari Jepang, tapi Iran. Sekitar 3.000 perempuan saat ini dilatih sebagai pasukan ninja di sebuah sekolah di pinggiran ibu kota Teheran. Mereka dilatih bela diri tradisional Jepang. Misalnya gerakan khas seperti tendangan sabit, pukulan ke depan, dan bahkan menggunakan pedang. Berjalan menapaki dinding bukan hal sulit bagi para perempuan perkasa itu. Mereka berlatih untuk membela negara. Usianya antara 5-56 tahun.
“Yang terpenting buat saya, sebagai warga Iran dan seorang guru, adalah melatih para perempuan ini agar kuat dan memiliki kemampuan. Kita harus melakukan segalanya sesuai kemampuan kita untuk melindungi tanah air,” terang Akbar Faraji, pelatih ninja tersebut dalam sebuah wawancara dengan televisi Reuters.

Ketika Israel, musuh bebuyutan Teheran sejak Revolusi Iran 1979, meningkatkan ancamannya untuk menyerang, para pendekar tangguh itu menyatakan siap berperang membela negara Islam.

“Apa yang kita saksikan di dunia olah raga dan kebugaran adalah kesempatan untuk berlatih kemampuan pertahanan diri dan memperkuat tubuh kita. Jadi kita siap untuk mempertahankan hidup dan aset kita,” terang ninjitsu 28 tahun, Reheleh Davoudzadeh.(cak/ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/