26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mayoritas Jamaah Risti Derita ISPA, PPIH Bantah Isu Penelantaran

SUMUTPOS.CO – Sebanyak 37.309 calon jamaah haji (CJH) terdeteksi sebagai jamaah berisiko tinggi (risti). Sebagian besar menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Angka kematian di minggu pertama haji 2023 menjadi yang tertinggi dibandingkan beberapa tahun terakhir.

KEPALA Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Ardjuna mengatakan, data itu didapat setelah 96 kloter berpindah dari Madinah ke Makkah sepanjang tujuh hari pertama. Rata-rata jemaah risti memiliki komorbid. Cuaca juga menjadi pemicu penyakitnya kambuh dan parah.

Menurut dia, sudah ada 1.919 CJH yang memeriksakan diri ke klinik. Sebanyak 13 kasus dirujuk ke rumah sakit. ’’Pencegahan yang paling simpel minum air tanpa menunggu haus,’’ jelasnya. Sampai sekarang 61 jemaah menjalani rawat jalan dan 14 orang dirawat inap. Mayoritas berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.

Sementara itu, ada enam CJH yang wafat di Makkah. Tiga di antaranya masih memakai ihram. “Ternyata, ada yang wafat ketika tawaf. Ada juga yang setelah tawaf,” ucapnya, kemarin (9/6). Direktur Bina Haji Arsyad Hidayat menambahkan, sampai hari ke-16, tercatat 28 CJH meninggal dunia. Angka itu tertinggi selama enam tahun terakhir. “Apakah ada korelasi (banyak lansia) meski kematian itu masalah takdir,” jelasnya.

Dia juga sependapat bahwa angka jemaah risti yang menyentuh angka 75 persen termasuk tinggi. “Kami minta seluruh petugas tingkatkan kesiapan dan kedisiplinan di seluruh sektor,” ucapnya.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah pemetaan jemaah lansia. Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) merespons ramainya isu penelantaran CJH kloter 14 Embarkasi Makassar (UPG 14). PPIH menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Koordinator Media Center Haji (MCH) Pusat Dodo Murtado memastikan, CJH UPG 14 tengah berada di hotel dan melaksanakan ibadah arbain.

Dodo mengatakan, potongan video yang viral saat ini bukan merupakan kondisi saat mereka telantar. Namun, itu adalah suasana saat proses pemindahan jemaah dari hotel asal ke hotel yang lebih strategis. “Jadi lebih dekat dengan Masjid Nabawi,” ungkapnya.

15 Jamaah Pakai Kursi Roda

Calon Jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 17 asal Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Padanglawas, dan Kota Medan diberangkatkan ke Tanah Suci. Dari 353 jamaah, 15 orang diantaranya menggunakan kursi roda.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi mengatakan, kloter 17 merupakan kloter kedua menuju Jeddah, maka disarankan memakai ihram. Ia juga meminta agar jamaah saling tolong menolong selama menjalankan ibadah. “Semoga jamaah sehat walafiat, dapat menyempurnakan rukun haji. Menjadi haji yang mabrur san mabruroh,” harapnya.

Humas Pembantu Panita Penyelenggara Ibadah Haji (P3IH) M Yunus mengatakan, dua jamaah menunda keberangkatan karena faktor kesehatan. “Tunda sakit atas nama Nur Zaitun Muhammad manifes 56, Tongku Sahala Pardamean manifest 265. Pengisian seat dari kloter 15 sebanyak 2 orang yaitu, Nur Adalah Hasibuan manifes 356 dan Nurhamidah Gozali Ahmad manifes 357,” katanya.

Sementara, hingga Kamis (8/6), sebanyak 13.579 jamaah haji Indonesia tiba di Makkah bersamaan. Yakni, jamaah gelombang ke-1 sebanyak 6.918 orang yang lebih dulu ke Madinah dan jamaah gelombang ke-2 sebanyak 6.661 orang yang mendarat langsung di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Jamaah yang datang dari Madinah itu tergabung dalam 18 kloter. Mereka menaiki 177 bus dan menempati 22 hotel. Adapun jamaah yang datang dari Jeddah menggunakan 152 bus dan menempati 17 hotel. Saat ini 41.028 jemaah dari 108 kloter telah berada di Makkah.

Kasi Pelayanan Transportasi Daker Makkah Asep Subhana mengatakan, itu adalah awal dari tahapan jemaah Indonesia mulai membanjiri Makkah. Pihaknya menambah armada transportasi untuk membawa jemaah dari Madinah ke Makkah dan dari bandara Jeddah ke hotel. “Ada juga truk yang mengangkut koper jemaah,” ujarnya.

Jamaah gelombang ke-2 yang mendarat pertama di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, berasal dari kloter 42 embarkasi Jakarta Pondok Gede. Mereka tiba di terminal A bandara Jeddah melalui jalur fast track. Dari 393 jemaah, ada 25 orang yang menggunakan kursi roda. Keluar dari pintu terminal A, mereka diantar menuju bus menggunakan mobil golf.

Semua jamaah langsung diberangkatkan ke Makkah Al-Mukarramah. “Alhamdulillah, hari ini (kemarin, Red) kita kedatangan kloter pertama gelombang kedua. Prosesnya sangat cepat karena pakai fast track,” terang Direktur Bina Haji Kemenag Arsyad Hidayat di bandara Jeddah.

Pada bagian lain, jamaah haji asal Aceh yang telah tiba di Makkah menerima dana wakaf Baitul Asyi. Besarannya 1.500 riyal atau Rp 5,9 juta. Wakaf itu diberikan kepada setiap jemaah haji yang ber-KTP Aceh dan membawa kartu yang diberikan ketika pemberangkatan dari embarkasi Aceh.

Abdullah Affan Asyi, pengurus wakaf, mengatakan, wakaf tersebut berasal dari pengelolaan hotel yang diwakafkan Habib Bugak Al Asyi. Menurut Abdullah, tahun ini ada 389 jemaah Aceh.

Tak Boleh Masak di Hotel

Sementara, untuk memenuhi asupan gizi selama melaksanakan ibadah haji, jamaah dijatah makan 3 kali sehari. Menu yang disajikan pun bercitarasa Nusantara agar menyesuaikan dengan lidah jamaah.

Karenanya, panitia mengimbau agar jamaah untuk mematuhi ketentuan dan larangan hotel di antaranya, jamaah dilarang memasak di kamar hotel menggunakan alat penanak nasi listrik (rice cooker), atau alat masak sejenisnya. “Larangan ini perlu diindahkan dan diperhatikan jemaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak tidak diinginkan,” kata Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Jakarta, Jumat (9/6).

Ketentuan lain yang harus diperhatikan jamaah yaknu tidak boleh menerima tamu di kamar hotel, dilarang merokok, menjemur pakaian di kamar, dan ketentuan lain yang harus diindahkan untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan jamaah selama di hotel. Fauzin menyampaikan, berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 07 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 98.979 orang atau 257 kelompok terbang. “Jumlah jamaah dan petugas yang telah didorong dari Madinah ke Mekkah untuk menjalani umrah haji sebanyak 39.005 orang atau 103 kloter,” katanya.

Hari Pertama Pelunasan Berjalan Ramai

Sementara, masa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk kuota tambahan berjalan sejak Kamis (8/6). Data yang ada di Kementerian Agama (Kemenag) tingkat pelunasan di hari pertama cukup ramai. Tercatat ada 564 orang yang melakukan pelunasan. Seperti diketahui Indonesia mendapatkan tambahan kuota sebanyak 8.000 kursi. Kemenag menetapkan tambahan kuota untuk haji reguler sebanyak 7.360 orang. Dari jumlah tersebut, sejumlah 5.450 kursi sudah diisi oleh kuota cadangan yang sudah melunasi ongkos haji pada pelunasan normal beberapa waktu lalu.

Jadi kuota yang tersedia untuk pelunasan saat ini hanya 1.910 kursi. Sementara itu pada hari pertama pelunasan kemarin, ada 564 orang yang melunasi biaya haji. Sehingga masih tersisa 1.346 orang. “Semoga dalam waktu tiga hari (masa pelunasan) bisa terpenuhi,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. Pelunasan untuk kuota tambahan dibuka pada 8,9, dan 12 Juni. Mengikuti hari kerja perbankan.

Dilihat dari tiap provinsi, paling banyak ada di Provinsi Jawa Timur sebanyak 102 orang. Disusul Provinsi Jawa Tengah sebanyak 101 orang. Lalu Jawa Barat sebanyak 78 orang.

Saiful bersyukur pelunasan bisa dibilang cukup ramai. Ini menandakan antusiasme masyarakat cukup tinggi. Dengan adanya tambahan kuota itu, bisa mengurangi panjangnya antrian haji. Dia menjelaskan calon jemaah antusias karena akhirnya nama mereka masuk kuota pemberangkatan tahun ini. “Semoga ini sebagai wujud bahwa jamaah haji memiliki prinsip siap untuk berangkat,” katanya.

Sementara itu Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengingatkan jemaah haji di Makkah mendapatkan makan tiga kali sehari. Yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Sehingga jamaah dilarang masak di hotel. Termasuk dengan menggunakan penanak nasi atau rice cooker.

“Larangan ini perlu diindahkan dan diperhatikan jemaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak tidak diinginkan,” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin. Seperti kebakaran atau lainnya. (mia/c6/bay/wan/c9/fal/jpg/man/adz)

 

SUMUTPOS.CO – Sebanyak 37.309 calon jamaah haji (CJH) terdeteksi sebagai jamaah berisiko tinggi (risti). Sebagian besar menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Angka kematian di minggu pertama haji 2023 menjadi yang tertinggi dibandingkan beberapa tahun terakhir.

KEPALA Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Ardjuna mengatakan, data itu didapat setelah 96 kloter berpindah dari Madinah ke Makkah sepanjang tujuh hari pertama. Rata-rata jemaah risti memiliki komorbid. Cuaca juga menjadi pemicu penyakitnya kambuh dan parah.

Menurut dia, sudah ada 1.919 CJH yang memeriksakan diri ke klinik. Sebanyak 13 kasus dirujuk ke rumah sakit. ’’Pencegahan yang paling simpel minum air tanpa menunggu haus,’’ jelasnya. Sampai sekarang 61 jemaah menjalani rawat jalan dan 14 orang dirawat inap. Mayoritas berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.

Sementara itu, ada enam CJH yang wafat di Makkah. Tiga di antaranya masih memakai ihram. “Ternyata, ada yang wafat ketika tawaf. Ada juga yang setelah tawaf,” ucapnya, kemarin (9/6). Direktur Bina Haji Arsyad Hidayat menambahkan, sampai hari ke-16, tercatat 28 CJH meninggal dunia. Angka itu tertinggi selama enam tahun terakhir. “Apakah ada korelasi (banyak lansia) meski kematian itu masalah takdir,” jelasnya.

Dia juga sependapat bahwa angka jemaah risti yang menyentuh angka 75 persen termasuk tinggi. “Kami minta seluruh petugas tingkatkan kesiapan dan kedisiplinan di seluruh sektor,” ucapnya.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah pemetaan jemaah lansia. Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) merespons ramainya isu penelantaran CJH kloter 14 Embarkasi Makassar (UPG 14). PPIH menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Koordinator Media Center Haji (MCH) Pusat Dodo Murtado memastikan, CJH UPG 14 tengah berada di hotel dan melaksanakan ibadah arbain.

Dodo mengatakan, potongan video yang viral saat ini bukan merupakan kondisi saat mereka telantar. Namun, itu adalah suasana saat proses pemindahan jemaah dari hotel asal ke hotel yang lebih strategis. “Jadi lebih dekat dengan Masjid Nabawi,” ungkapnya.

15 Jamaah Pakai Kursi Roda

Calon Jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 17 asal Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Padanglawas, dan Kota Medan diberangkatkan ke Tanah Suci. Dari 353 jamaah, 15 orang diantaranya menggunakan kursi roda.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi mengatakan, kloter 17 merupakan kloter kedua menuju Jeddah, maka disarankan memakai ihram. Ia juga meminta agar jamaah saling tolong menolong selama menjalankan ibadah. “Semoga jamaah sehat walafiat, dapat menyempurnakan rukun haji. Menjadi haji yang mabrur san mabruroh,” harapnya.

Humas Pembantu Panita Penyelenggara Ibadah Haji (P3IH) M Yunus mengatakan, dua jamaah menunda keberangkatan karena faktor kesehatan. “Tunda sakit atas nama Nur Zaitun Muhammad manifes 56, Tongku Sahala Pardamean manifest 265. Pengisian seat dari kloter 15 sebanyak 2 orang yaitu, Nur Adalah Hasibuan manifes 356 dan Nurhamidah Gozali Ahmad manifes 357,” katanya.

Sementara, hingga Kamis (8/6), sebanyak 13.579 jamaah haji Indonesia tiba di Makkah bersamaan. Yakni, jamaah gelombang ke-1 sebanyak 6.918 orang yang lebih dulu ke Madinah dan jamaah gelombang ke-2 sebanyak 6.661 orang yang mendarat langsung di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Jamaah yang datang dari Madinah itu tergabung dalam 18 kloter. Mereka menaiki 177 bus dan menempati 22 hotel. Adapun jamaah yang datang dari Jeddah menggunakan 152 bus dan menempati 17 hotel. Saat ini 41.028 jemaah dari 108 kloter telah berada di Makkah.

Kasi Pelayanan Transportasi Daker Makkah Asep Subhana mengatakan, itu adalah awal dari tahapan jemaah Indonesia mulai membanjiri Makkah. Pihaknya menambah armada transportasi untuk membawa jemaah dari Madinah ke Makkah dan dari bandara Jeddah ke hotel. “Ada juga truk yang mengangkut koper jemaah,” ujarnya.

Jamaah gelombang ke-2 yang mendarat pertama di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, berasal dari kloter 42 embarkasi Jakarta Pondok Gede. Mereka tiba di terminal A bandara Jeddah melalui jalur fast track. Dari 393 jemaah, ada 25 orang yang menggunakan kursi roda. Keluar dari pintu terminal A, mereka diantar menuju bus menggunakan mobil golf.

Semua jamaah langsung diberangkatkan ke Makkah Al-Mukarramah. “Alhamdulillah, hari ini (kemarin, Red) kita kedatangan kloter pertama gelombang kedua. Prosesnya sangat cepat karena pakai fast track,” terang Direktur Bina Haji Kemenag Arsyad Hidayat di bandara Jeddah.

Pada bagian lain, jamaah haji asal Aceh yang telah tiba di Makkah menerima dana wakaf Baitul Asyi. Besarannya 1.500 riyal atau Rp 5,9 juta. Wakaf itu diberikan kepada setiap jemaah haji yang ber-KTP Aceh dan membawa kartu yang diberikan ketika pemberangkatan dari embarkasi Aceh.

Abdullah Affan Asyi, pengurus wakaf, mengatakan, wakaf tersebut berasal dari pengelolaan hotel yang diwakafkan Habib Bugak Al Asyi. Menurut Abdullah, tahun ini ada 389 jemaah Aceh.

Tak Boleh Masak di Hotel

Sementara, untuk memenuhi asupan gizi selama melaksanakan ibadah haji, jamaah dijatah makan 3 kali sehari. Menu yang disajikan pun bercitarasa Nusantara agar menyesuaikan dengan lidah jamaah.

Karenanya, panitia mengimbau agar jamaah untuk mematuhi ketentuan dan larangan hotel di antaranya, jamaah dilarang memasak di kamar hotel menggunakan alat penanak nasi listrik (rice cooker), atau alat masak sejenisnya. “Larangan ini perlu diindahkan dan diperhatikan jemaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak tidak diinginkan,” kata Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Jakarta, Jumat (9/6).

Ketentuan lain yang harus diperhatikan jamaah yaknu tidak boleh menerima tamu di kamar hotel, dilarang merokok, menjemur pakaian di kamar, dan ketentuan lain yang harus diindahkan untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan jamaah selama di hotel. Fauzin menyampaikan, berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 07 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 98.979 orang atau 257 kelompok terbang. “Jumlah jamaah dan petugas yang telah didorong dari Madinah ke Mekkah untuk menjalani umrah haji sebanyak 39.005 orang atau 103 kloter,” katanya.

Hari Pertama Pelunasan Berjalan Ramai

Sementara, masa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk kuota tambahan berjalan sejak Kamis (8/6). Data yang ada di Kementerian Agama (Kemenag) tingkat pelunasan di hari pertama cukup ramai. Tercatat ada 564 orang yang melakukan pelunasan. Seperti diketahui Indonesia mendapatkan tambahan kuota sebanyak 8.000 kursi. Kemenag menetapkan tambahan kuota untuk haji reguler sebanyak 7.360 orang. Dari jumlah tersebut, sejumlah 5.450 kursi sudah diisi oleh kuota cadangan yang sudah melunasi ongkos haji pada pelunasan normal beberapa waktu lalu.

Jadi kuota yang tersedia untuk pelunasan saat ini hanya 1.910 kursi. Sementara itu pada hari pertama pelunasan kemarin, ada 564 orang yang melunasi biaya haji. Sehingga masih tersisa 1.346 orang. “Semoga dalam waktu tiga hari (masa pelunasan) bisa terpenuhi,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. Pelunasan untuk kuota tambahan dibuka pada 8,9, dan 12 Juni. Mengikuti hari kerja perbankan.

Dilihat dari tiap provinsi, paling banyak ada di Provinsi Jawa Timur sebanyak 102 orang. Disusul Provinsi Jawa Tengah sebanyak 101 orang. Lalu Jawa Barat sebanyak 78 orang.

Saiful bersyukur pelunasan bisa dibilang cukup ramai. Ini menandakan antusiasme masyarakat cukup tinggi. Dengan adanya tambahan kuota itu, bisa mengurangi panjangnya antrian haji. Dia menjelaskan calon jemaah antusias karena akhirnya nama mereka masuk kuota pemberangkatan tahun ini. “Semoga ini sebagai wujud bahwa jamaah haji memiliki prinsip siap untuk berangkat,” katanya.

Sementara itu Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengingatkan jemaah haji di Makkah mendapatkan makan tiga kali sehari. Yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Sehingga jamaah dilarang masak di hotel. Termasuk dengan menggunakan penanak nasi atau rice cooker.

“Larangan ini perlu diindahkan dan diperhatikan jemaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak tidak diinginkan,” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin. Seperti kebakaran atau lainnya. (mia/c6/bay/wan/c9/fal/jpg/man/adz)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/