MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketersediaan produksi dan harga pakan diyakini menjadi salah satu penyebab naiknya harga ayam potong di sejumlah pasar. Hal tersebut terungkap pada rapat yang digelar di kantor PUD Pasar Medan, Senin (12/6/2023).
Rapat dihadiri Kabag Perekonomian Pemko Medan Regen, Dirut PUD Pasar Medan Suwarno dan jajaran direksi, Dirut PUD Rumah Potong Hewan (RPH) Harisandi Syafril Harahap, Kabid KSKPG Dinas Ketapang, Pertanian dan Perikanan Robert Napitupulu dan Kabid Pertanian dan Peternakan Dinas Ketapang, Pertanian dan Perikanan Bukhori.
Pada rapat tersebut, Dirut PUD Pasar Medan Suwarno, menjelaskan bahwa harga ayam hidup yang dibeli pedagang berkisar Rp28 ribu. Hanya saja, masyarakat kebanyakan memesan ayam yang sudah dipotong dan dibersihkan atau dikenal dengan sebutan ‘ayam meja’.
“Ayam hidup yang awalnya memiliki berat 1 kg, setelah dipotong dan dibersihkan beratnya menyusut. Rata-rata susut 4 ons sampai 5 ons. Nah, susut berat itulah yang kemudian dihitung oleh pedagang dan membuat harga menjadi naik,” ucap Suwarno.
Sementara itu, Dirut PUD RPH, Harisandi mengemukakan agar dilakukan pendataan dari hulu, yakni mulai peternak ayam ras untuk mengetahui ketersediaan pasokan ayam potong. Dirinya juga menjelaskan bahwa dirinya mendengar informasi mengenai kenaikan harga pakan ayam yang diyakini memicu naiknya harga ayam.
Kabid Pertanian dan Peternakan Dinas Ketapang, Pertanian dan Perikanan Bukhari, menjelaskan telah menemui sejumlah perusahaan penyalur ayam.
Dari pertemuan itu, diperoleh informasi bahwa dari kandang ayam dijual Rp26 ribuan. Mengenai harga ayam potong di pasar mencapai Rp40 ribuan, pihak perusahaan tidak bisa menanggung hal tersebut.
“Kemungkinan rantai dari kandang ke pasar ini yang diperkirakan menjadi penyebab naiknya harga,” ujarnya.
Selepas diskusi yang juga diikuti kepala pasar sejajaran PUD Pasar Medan, Kabag Perekonomian didampingi Dirut PUD Pasar, Dirut PUD RPH dan Dirops PUD Pasar mengecek langsung harga ayam di basement Pasar Petisah.
Diungkapkan Kabag Perekonomian, Regen, pengecekan sebagai upaya menstabilkan harga ayam potong yang mulai naik. Dari pengecekan yang telah dilakukan, nantinya akan diadakan rapat dengan mengundang organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan perusahaan distributor ayam potong.
“Supaya kita mengetahui apakah kenaikan ini karena biaya produksi yang meningkat atau apakah pasokan yang terbatas. Karena kita tidak ingin kenaikan harga ayam potong menjadi penyebab inflasi,” pungkas Regen. (map/ram)