JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ada 5 orang bernama Tuhan di Jember, Jawa Timur (Jatim), bakal ikut nyoblos di Pemilu 2024. Kelimanya masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.
“Ada yang di Desa Tutul Kecamatan Balung, Desa Pringgowirawan, dan Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, lalu dari Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, dan ada dari Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa,” kata Komisioner KPU Jember Ahmad Hanafi dilansir detikJatim, Rabu (5/7).
Hanafi menjelaskan bahwa kelima Tuhan itu masing-masing masuk dalam TPS 22 Desa Tutul Kecamatan Balung, TPS 19 Desa Pringgowirawan, dan TPS 12 Desa Karangbayat Kecamatan Sumberbaru.
“Kemudian Tuhan di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang masuk TPS 12, dan Tuhan di Desa Kemuninglor Kecamatan Arjasa terdaftar di TPS 13,” kata Hanafi.
Dia menegaskan bahwa kelima warga bernama Tuhan yang masuk dalam DPT Pemilu 2024 di Jember bukanlah rekayasa. Dia memastikan bahwa mereka benar-benar nama orang dan dinyatakan sebagai pemilik suara.
“Bukan rekayasa tapi memang nama warga dan semoga nantinya saat pelaksanaan Pemilu 2024 dapat menyalurkan hak suaranya,” tandasnya. (jpc/dtk/azw)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ada 5 orang bernama Tuhan di Jember, Jawa Timur (Jatim), bakal ikut nyoblos di Pemilu 2024. Kelimanya masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.
“Ada yang di Desa Tutul Kecamatan Balung, Desa Pringgowirawan, dan Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, lalu dari Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, dan ada dari Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa,” kata Komisioner KPU Jember Ahmad Hanafi dilansir detikJatim, Rabu (5/7).
Hanafi menjelaskan bahwa kelima Tuhan itu masing-masing masuk dalam TPS 22 Desa Tutul Kecamatan Balung, TPS 19 Desa Pringgowirawan, dan TPS 12 Desa Karangbayat Kecamatan Sumberbaru.
“Kemudian Tuhan di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang masuk TPS 12, dan Tuhan di Desa Kemuninglor Kecamatan Arjasa terdaftar di TPS 13,” kata Hanafi.
Dia menegaskan bahwa kelima warga bernama Tuhan yang masuk dalam DPT Pemilu 2024 di Jember bukanlah rekayasa. Dia memastikan bahwa mereka benar-benar nama orang dan dinyatakan sebagai pemilik suara.
“Bukan rekayasa tapi memang nama warga dan semoga nantinya saat pelaksanaan Pemilu 2024 dapat menyalurkan hak suaranya,” tandasnya. (jpc/dtk/azw)
