30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Buntut Puji Prabowo Subianto, Effendi Simbolon Diperiksa DPP PDIP

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – DPP PDIP tak ingin kader-kadernya mbalela atau bermain-main menghadapi Pemilu 2024. Kemarin (10/7) mereka memanggil Effendi Simbolon. Anggota FPDIP DPR itu dipanggil untuk dimintai klarifikasi atas pernyataannya yang mengandung dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

Klarifikasi itu dilakukan Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Effendi datang sekitar pukul 13.00 WIB di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dia menyampaikan klarifikasi secara tertutup. Pertemuan baru berakhir pukul 14.15 WIB.

Menurut Hasto, pemanggilan Effendi berkaitan dengan isu pernyataan dukungan kepada Prabowo di forum Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) beberapa waktu lalu. ’’Pak Prabowo diundang dalam kapasitas sebagai menteri pertahanan yang akan berbicara tentang aspek-aspek bela negara,’’ kata alumnus UGM itu.

DPP PDIP melakukan klarifikasi karena ada persepsi publik bahwa Effendi memberikan dukungan bukan kepada capres yang ditetapkan PDIP, yakni Ganjar Pranowo, namun kepada Prabowo Subianto. Setelah dilakukan klarifikasi, Effendi sebagai kader PDIP tetap menyatakan dukungan kepada Ganjar di Pilpres 2024. ’’Penjelasan Pak Effendi sangat jelas, mendukung Ganjar,’’ ungkapnya.

Hasto menegaskan, Effendi akan taat sepenuhnya pada keputusan yang ditetapkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. ’’Pak Effendi juga akan berjuang memenangkan Pak Ganjar sebagai capres yang diusung PDI Perjuangan, bersama dengan partai-partai lain,’’ tuturnya.

Karena hasil klarifikasi itu sudah jelas, DPP PDIP tidak memberikan sanksi kepada Effendi. Hasto juga membantah isu bahwa Effendi akan pindah ke partai lain. Menurut dia, Effendi merupakan kader partai yang sangat loyal.

Bahkan, Hasto menyebut jiwa Effendi yang merah sesuai dengan warna partai PDIP. Tidak bisa diubah. ’’Karena sekali merah, tetap merah,’’ pungkasnya. Sementara itu, Effendi enggan memberi keterangan seusai dipanggil DPP PDIP. Padahal, biasanya dia relatif lantang. (lum/c18/hud/jpg/ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – DPP PDIP tak ingin kader-kadernya mbalela atau bermain-main menghadapi Pemilu 2024. Kemarin (10/7) mereka memanggil Effendi Simbolon. Anggota FPDIP DPR itu dipanggil untuk dimintai klarifikasi atas pernyataannya yang mengandung dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

Klarifikasi itu dilakukan Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Effendi datang sekitar pukul 13.00 WIB di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dia menyampaikan klarifikasi secara tertutup. Pertemuan baru berakhir pukul 14.15 WIB.

Menurut Hasto, pemanggilan Effendi berkaitan dengan isu pernyataan dukungan kepada Prabowo di forum Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) beberapa waktu lalu. ’’Pak Prabowo diundang dalam kapasitas sebagai menteri pertahanan yang akan berbicara tentang aspek-aspek bela negara,’’ kata alumnus UGM itu.

DPP PDIP melakukan klarifikasi karena ada persepsi publik bahwa Effendi memberikan dukungan bukan kepada capres yang ditetapkan PDIP, yakni Ganjar Pranowo, namun kepada Prabowo Subianto. Setelah dilakukan klarifikasi, Effendi sebagai kader PDIP tetap menyatakan dukungan kepada Ganjar di Pilpres 2024. ’’Penjelasan Pak Effendi sangat jelas, mendukung Ganjar,’’ ungkapnya.

Hasto menegaskan, Effendi akan taat sepenuhnya pada keputusan yang ditetapkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. ’’Pak Effendi juga akan berjuang memenangkan Pak Ganjar sebagai capres yang diusung PDI Perjuangan, bersama dengan partai-partai lain,’’ tuturnya.

Karena hasil klarifikasi itu sudah jelas, DPP PDIP tidak memberikan sanksi kepada Effendi. Hasto juga membantah isu bahwa Effendi akan pindah ke partai lain. Menurut dia, Effendi merupakan kader partai yang sangat loyal.

Bahkan, Hasto menyebut jiwa Effendi yang merah sesuai dengan warna partai PDIP. Tidak bisa diubah. ’’Karena sekali merah, tetap merah,’’ pungkasnya. Sementara itu, Effendi enggan memberi keterangan seusai dipanggil DPP PDIP. Padahal, biasanya dia relatif lantang. (lum/c18/hud/jpg/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/