JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Arab Saudi semakin gencar menarik jamaah umrah. Salah satu strateginya dengan membuka website atau aplikasi digital khusus untuk menjual paket umrah langsung ke jamaah. Kini setiap orang bisa mengakses aplikasi itu, untuk berangkat umrah.
Layanan digital tersebut melalui website Nusuk milik Arab Saudi. Tampilan website tersedia pilihan Bahasa Indonesia. Saat dilihat, paket umrah paling murah hanya 750 Riyal atau sekitar Rp3 juta per orang dengan operator Bright for Umrah. Paket tersebut sudah meliputi visa, menginap di hotel lima malam beserta akomodasi lainnya untuk kebutuhan pribadi jamaah.
Sementara itu paket umrah termahal adalah 6.500 riyal atau sekitar Rp26,2 juta dengan durasi menginap lima malam. Paket yang Basma Emaar Group ini mahal karena layanan transportasi di Arab Saudi diberlakukan secara VIP. Selain itu, kamar hotelnya tertulis spesial. Total ada 23 paket umrah oleh berapa provider yang bisa dipilih masyarakat.
Kemudahan layanan pendaftaran umrah melalui aplikasi atau website digital itu diakui Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur. Dia mengatakan, travel atau pelaku usaha umrah dan haji khusus harus ikut menyikapi perubahan layanan tersebut. “Perubahan di hampir semua proses tahapan yang dilakukan secara digital,” kata Firman, Jumat (11/8).
Firman menegaskan, saat ini pelayanan pendaftaran umrah sudah serba digital. Masyarakat atau setiap umat muslim bisa langsung mendapatkan layanan paket umrah dengan cara mengakses website milik Saudi. Dia menyampaikan, digitalisasi layanan umrah tersebut juga mereka bahas di Murkenas Amphuri 2023 yang digelar di NTB beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, forum tersebut menyepakati bahwa, di tengah jumlah travel anggota Amphuri yang semakin banyak, layanan untuk jamaah harus terus ditingkatkan. Dia menjelaskan jumlah anggotanya terus bertambah, dengan latar belakang kompetensi yang beragam. Selain itu kian meluasnya sebaran anggota di daerah.
Kemudian untuk menguatkan soliditas dan integritas, maka pengurus Amphuri dilarang rangkap jabatan baik di pusat maupun daerah. Lalu untuk penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah mendatang, Amphuri akan berkordinasi dengan beberapa Syarikah dalam membantu anggota untuk memilih mitra kerja dan maktab sesuai dengan pilihannya.
Kemudian mereka juga meminta Kementerian Agama (Kemenag) agar segera membentuk PPNS Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang khusus mengawal persoalan haji dan umrah. Kemudian di tengah digitalisasi yang diberlakukan Saudi, pendaftaran jamaah haji khusus untuk mendapatkan nomor porsi agar dapat dilakukan secara elektronik (online) melalui Siskohat atau Siskopatuh. Sehingga penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) tidak perlu lagi datang ke Kanwil Kemenag Provinsi untuk mendapatkan surat pendaftaran haji (SPH). (jpg)