25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Banyak tak Lulus, Uji Kompetensi Guru Harus Dikaji Ulang

MEDAN- Hasil uji kompetensi sertifikasi guru tahun 2012 yang tidak menggembirakan, bakal dikaji ulang.

Dari data yang ada, 24.528 guru yang mengikuti uji kompetensi, ternyata yang lulus hanya sebanyak 20.196 orang, atau sebesar 81,95 persen. Yang tidak lulus berjumlah 4.447 orang, atau sebesar 18,05 persen.

Penegasan agar uji kompetensi sertifikasi guru tahun 2012 tersebut diulang, ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho, melalui Sekdaprovsu, Nurdin Lubis pada Pembukaan Rapat Koordinasi Pendidikan dan Sinkronisasi Program Kegiatan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan di Sumatera Utara di Garuda Plaza Hotel Medan, Kamis (29/3) malam.

“Hasil uji kompetensi yang tidak menggembirakan ini, jadi tantangan kita. Karena pada prinsipnya, mutu guru merupakan salah satu indikator penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini,” ucap Nurdin Lubis.

Diakuinya, persoalan mutu guru di Sumut sudah pernah di sampaikan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut tahun 2000 lalu.
Dari 80 persen total guru yang ada, masih dinilai tidak kompeten atau kurang bermutu. “Kondisi ini juga dikuatkan oleh hasil evaluasi Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta,” tambahnya.

Dikatakannya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sudah memulai langkah-langkah antisipatif antara lain, mengadakan program peningkatan kualifikasi guru, pelatihan guru, atau acapkali diistilahkan dengan penataran guru-guru perbidang studi dan lainnya.
Diungkapkannya lagi, selama tujuh tahun terakhir, sejak program peningkatan kualifikasi guru dibiayai negara lewat APBD Sumut digulirkan, sedikitnya ada 11.000 guru yang kini tengah mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Universitas Terbuka (UT).

Berbagai program peningkatan mutu guru itu, termasuk mensekolahkan guru bidang studi ke jenjang strata dua (S2), yang menurutnya, merupakan upaya pemerintah dalam membantu meningkatkan kesejahteraan guru yang antara lain diwujudkan melalui pemberian insentif.
“Karena itu, sekali lagi saya tekankan agar hasil ujian kompetensi awal yang diikuti para guru yang gagal tersebut agar dikaji ulang,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Panitia H Bambang Winarji MPd, mengatakan, tujuan Rakor ini dalam rangka singkroniasi, harmonisasi dan komunikasi dan koordinasi guna memajukan pendidikan di Sumatera Utara.

“Dengan Rakor ini, harapannya ke depan melalui LPMP pendidikan di Sumatera Utara juga kabupaten kota saling mendukung demi kemajuan dan penjaminan mutu pendidikan,” tuturnya.(ari)

MEDAN- Hasil uji kompetensi sertifikasi guru tahun 2012 yang tidak menggembirakan, bakal dikaji ulang.

Dari data yang ada, 24.528 guru yang mengikuti uji kompetensi, ternyata yang lulus hanya sebanyak 20.196 orang, atau sebesar 81,95 persen. Yang tidak lulus berjumlah 4.447 orang, atau sebesar 18,05 persen.

Penegasan agar uji kompetensi sertifikasi guru tahun 2012 tersebut diulang, ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho, melalui Sekdaprovsu, Nurdin Lubis pada Pembukaan Rapat Koordinasi Pendidikan dan Sinkronisasi Program Kegiatan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan di Sumatera Utara di Garuda Plaza Hotel Medan, Kamis (29/3) malam.

“Hasil uji kompetensi yang tidak menggembirakan ini, jadi tantangan kita. Karena pada prinsipnya, mutu guru merupakan salah satu indikator penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini,” ucap Nurdin Lubis.

Diakuinya, persoalan mutu guru di Sumut sudah pernah di sampaikan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut tahun 2000 lalu.
Dari 80 persen total guru yang ada, masih dinilai tidak kompeten atau kurang bermutu. “Kondisi ini juga dikuatkan oleh hasil evaluasi Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta,” tambahnya.

Dikatakannya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sudah memulai langkah-langkah antisipatif antara lain, mengadakan program peningkatan kualifikasi guru, pelatihan guru, atau acapkali diistilahkan dengan penataran guru-guru perbidang studi dan lainnya.
Diungkapkannya lagi, selama tujuh tahun terakhir, sejak program peningkatan kualifikasi guru dibiayai negara lewat APBD Sumut digulirkan, sedikitnya ada 11.000 guru yang kini tengah mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Universitas Terbuka (UT).

Berbagai program peningkatan mutu guru itu, termasuk mensekolahkan guru bidang studi ke jenjang strata dua (S2), yang menurutnya, merupakan upaya pemerintah dalam membantu meningkatkan kesejahteraan guru yang antara lain diwujudkan melalui pemberian insentif.
“Karena itu, sekali lagi saya tekankan agar hasil ujian kompetensi awal yang diikuti para guru yang gagal tersebut agar dikaji ulang,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Panitia H Bambang Winarji MPd, mengatakan, tujuan Rakor ini dalam rangka singkroniasi, harmonisasi dan komunikasi dan koordinasi guna memajukan pendidikan di Sumatera Utara.

“Dengan Rakor ini, harapannya ke depan melalui LPMP pendidikan di Sumatera Utara juga kabupaten kota saling mendukung demi kemajuan dan penjaminan mutu pendidikan,” tuturnya.(ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/