JAKARTA– Asian Agri melalui unit usaha PT Inti Indosawit Subur untuk kesekiankalinya menerima sertifikasi resmi sebagai produsen CPO yang memenuhi standar International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), dengan total produksi sekitar 126.000 MT CPO yang menjadikan perusahaan sebagai penghasil CPO bersertifikasi ISCC terbesar di Indonesia saat ini.
Sertifikasi tersebut mencakup dua pabrik perusahaan yang berlokasi di Jambi, yaitu Tungkal Ulu dan Muara Bulian, dari keseluruhan 6 pabrik yang telah menerima sertifikasi ISCC yang terletak di Riau dan Jambi.
Dengan sertifikasi ini berarti Asian Agri mampu menyediakan minyak sawit sesuai dengan Standar Energi Terbarukan Uni Eropa (EU Renewable Energy Directive). Selain itu, CPO bersertifikasi ISCC berpotensi untuk mendapatkan premium sekitar US$20 – US$30 per ton dari harga di pasar dunia.
“Pencapaian ini menunjukkan komitmen Asian Agri sebagai produsen CPO yang bertanggungjawab,” ungkap Noro Hutomo, Agri Business Manager, SGS Indonesia. “Dengan pencapaian ini memungkinkan Asian Agri untuk menyediakan produk yang sesuai standar minyak sawit lestari dan diakui oleh pasar internasional, “lanjutnya menambahkan.
Head of Sustainability Asian Agri, Freddy Widjaya mengatakan, pencapaian sertifikasi, baik ISCC maupun RSPO, merupakan bukti nyata keseriusan Asian Agri Group, sebagai warga usaha yang peduli terhadap lingkungan, dalam menjalankan filosofi 3P (people, planet, profit). Kami selalu berusaha untuk selalu melakukan praktik-praktik perkebunan yang ramah lingkungan termasuk juga melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya, dalam menerapkan prinsip-prinsip minyak sawit yang lestari.
Selain sertifikasi ISCC, beberapa perkebunan dan pabrik pengolahan sawit Asian Agri yaitu Buatan dan Ukui Group juga telah menerima sertifikasi RSPO. Sertifikasi RSPO ini merupakan bagian dari proses sertifikasi yang tengah berjalan untuk keseluruhan perkebunan Asian Agri lainnya. Target perusahaan untuk memperoleh sertifikasi RSPO bagi semua kegiatan operasional kelapa sawitnya adalah pada tahun 2018 mendatang.
ISCC (International Sustainability and Carbon Certification) merupakan sistem sertifikasi bertaraf internasional pertama untuk membuktikan sustainability, traceability dan penghematan dari efek gas rumah kaca untuk segala jenis produksi biomass (energi yang terbarukan), memberikan pembuktian yang positif setelah beroperasi selama setahun.
Sertifikasi ISCC dikeluarkan oleh SGS Germany, yaitu sebuah perusahaan global yang bergerak di bidang inspeksi, verifikasi, pengujian dan sertifikasi. (sih)