26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pondasi Lahirkan Generasi Berkarakter, 5.363 Mahasiswa Baru UMSU Ikuti BAM

SEBANYAK 5.363 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengikuti kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM) sebagai bagian dari pendidikan karakter.

BAM digelar mulai Sabtu,(15/10) dibuka Wakil Rektor III UMSU Dr Rudianto MSi di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan. BAM dilaksanakan 25 sesi dan untuk pertama diikuti sebanyak 270 mahasiswa fakultas kedokteran.

Pembukaan BAM ditandai dengan penyerahan dokumen dan tanda peserta oleh Badan Pembina Harian UMSU diwakili Drs Mutholib, MM (bendahara) kepada Ketua Badan Al-Islam Kemuhammadiyahan (BIM) Dr Nur Rahmah Amini MAg.

Wakil rektor III UMSU menjelaskan bahwa BAM merupakan perubahan dari Kajian Intensif Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (KIAM) sebagai kegiatan wajib bagi setiap mahasiswa UMSU. ”BAM merupakan perubahan dari KIAM yang dilaksanakan sejak 2015 yang wajib diikuti setiap mahasiswa baru,” katanya.

Dijelaskan Dr Rudianto MSi, BAM sesungguhnya merupakan bentuk pelatihan dan pengkaderan awal yang akan dilanjutkan dengan program pendidikan karakter. Kegiatan wajib bagi mahasiswa baru merupakan wujud pelaksanaan visi sebagai universitas yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

Perubahan KIAM menjadi BAM dalam rangka menjawab ketentuan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang berisi aspirasi pengembangan dan akselerasi menuju perguruan tinggi berkelas dunia serta dalam rangka menyikapi perkembangan Iptek.

”Ini program resmi yang diakui Muhammadiyah yang diharapkan menjadi pondasi yang melahirkan generasi berkarakter karena dalam kegiatan diajarkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyah,” katanya.

Pada peserta BAM sesi 1 dari Fakultas Kedokteran, Dr Rudianto MSi mengingatkan bahwa bicara tentang sains dan teknologi jika tidak dipandu dengan nilai-nilai agama maka dikhawatirkan bisa menyesatkan. ”FK UMSU yang memiliki visi melahirkan dokter Islami tentunya bisa menyesuaikan dengan sains dan teknologi,” tegasnya.

Para peserta BAM juga diingatkan bahwa menjadi mahasiswa adalah sebuah keistimewaan karena tidak banyak generasi muda yang mampu meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Apalagi bisa menjadi mahasiswa fakultas kedokteran yang mengemban tanggung jawab untuk memberi manfaat kepada masyarakat.

Ketua BIM Dr Nur Rahmah Amini menjelaskan bahwa BAM merupakan implementasi dari gagasan dan konsep pendiri Muhammdiyah KH Ahmad Dahlan, tokoh yang meletakan pondasi Muhammadiyah pada pendidikan karakter. “Menuntun generasi untuk berprilaku sesuai dengan pedoman dan tuntunan yang akhlakul karimah,” katanya. (dmp)

SEBANYAK 5.363 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengikuti kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM) sebagai bagian dari pendidikan karakter.

BAM digelar mulai Sabtu,(15/10) dibuka Wakil Rektor III UMSU Dr Rudianto MSi di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan. BAM dilaksanakan 25 sesi dan untuk pertama diikuti sebanyak 270 mahasiswa fakultas kedokteran.

Pembukaan BAM ditandai dengan penyerahan dokumen dan tanda peserta oleh Badan Pembina Harian UMSU diwakili Drs Mutholib, MM (bendahara) kepada Ketua Badan Al-Islam Kemuhammadiyahan (BIM) Dr Nur Rahmah Amini MAg.

Wakil rektor III UMSU menjelaskan bahwa BAM merupakan perubahan dari Kajian Intensif Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (KIAM) sebagai kegiatan wajib bagi setiap mahasiswa UMSU. ”BAM merupakan perubahan dari KIAM yang dilaksanakan sejak 2015 yang wajib diikuti setiap mahasiswa baru,” katanya.

Dijelaskan Dr Rudianto MSi, BAM sesungguhnya merupakan bentuk pelatihan dan pengkaderan awal yang akan dilanjutkan dengan program pendidikan karakter. Kegiatan wajib bagi mahasiswa baru merupakan wujud pelaksanaan visi sebagai universitas yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

Perubahan KIAM menjadi BAM dalam rangka menjawab ketentuan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang berisi aspirasi pengembangan dan akselerasi menuju perguruan tinggi berkelas dunia serta dalam rangka menyikapi perkembangan Iptek.

”Ini program resmi yang diakui Muhammadiyah yang diharapkan menjadi pondasi yang melahirkan generasi berkarakter karena dalam kegiatan diajarkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyah,” katanya.

Pada peserta BAM sesi 1 dari Fakultas Kedokteran, Dr Rudianto MSi mengingatkan bahwa bicara tentang sains dan teknologi jika tidak dipandu dengan nilai-nilai agama maka dikhawatirkan bisa menyesatkan. ”FK UMSU yang memiliki visi melahirkan dokter Islami tentunya bisa menyesuaikan dengan sains dan teknologi,” tegasnya.

Para peserta BAM juga diingatkan bahwa menjadi mahasiswa adalah sebuah keistimewaan karena tidak banyak generasi muda yang mampu meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Apalagi bisa menjadi mahasiswa fakultas kedokteran yang mengemban tanggung jawab untuk memberi manfaat kepada masyarakat.

Ketua BIM Dr Nur Rahmah Amini menjelaskan bahwa BAM merupakan implementasi dari gagasan dan konsep pendiri Muhammdiyah KH Ahmad Dahlan, tokoh yang meletakan pondasi Muhammadiyah pada pendidikan karakter. “Menuntun generasi untuk berprilaku sesuai dengan pedoman dan tuntunan yang akhlakul karimah,” katanya. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/