26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Belum Apa-apa

FULHAM vs CHELSEA

MERAIH sembilan kemenangan dari 11 laga sejak dipercaya jadi manajer sementara Chelsea, Roberto Di Matteo menuai banyak pujian. Orang Italia ini bisa membenahi Chelsea menjadi sebuah tim yang dihuni pemain muda dan senior. Lalu, ramuannya itu sukses main bola dengan baik dan menang.

Di era Andre Villas Boas, masalah utama tim ini adalah senioritas. Pemain macam Jhon Terry dan Frank Lampard punya andil besar menentukan suara di dalam tim. Apalagi usia JT, FL dan AVB tak jauh beda. Itu dia yang jadi masalah. Asal AVB membeberkan satu strategi dan dianggap tak cocok dengan tim, JT, FL hingga Ashley Cole tak sungkan mengkritik. Bahkan kritikan dikoarkan di ruang ganti yang didengar seluruh skuad.

Berita soal kisruhnya ruang ganti itu sudah dicium media sejak awal AVB menukangi tim. Tapi dia kerap membantah hingga akhirnya masalah itu membuncah. Masalah makin mencuat ketika pemain senior punya akses langsung ke pemilik klub, Roman Abramovich. Dikompori sedikit saja, taipan minyak dari Rusia itu langsung panas kupingnya. Lalu, AVB pun dipecat apalagi dia tak sukses membawa tim bersaing di tiga besar.

Itu cerita lama. Mari kita menilik langkah Di Matteo saja. Di atas dibeber sedikit cerita indah bahwa dia bisa membawa angin segar dengan sembilan kemenangan dari 11 laga. Diawali laga kontra Stoke (10/3) lalu. Dan yang fenomenal adalah mengandaskan Napoli 4-1 untuk lolos ke perempat final Liga Champions padahal sebelumnya Chelsea kalah 1-3 di kandang Napoli. Cerita berlanjut hingga Sabtu kemarin Chelsea menang lagi 2-1 atas Wigan. Kekalahan hanya dari Manchester City dan diimbangi Tottenham Hostpurs.

Dan kini dia membawa Chelsea di posisi lima dengan 56 poin. Beda dua angka dari Arsenal di posisi empat, dan beda tiga poin dari Tottenham di peringkat tiga. Target di liga minimal adalah menyalip Arsenal untuk memastikan tiket ke Liga Champions musim depan.

Di kompetisi lain, Matteo sudah memastikan tiket di semi final FA Cup dan Liga Champions. Pertanyaannya, cukupkah itu? Ternyata belum ada apa-apanya.

“Aku bekerja keras untuk membantu tim ini sukses. Tapi sejauh ini kami belum membuktikan apa-apa dan belum mencapai apa-apa. Dan tentu saja itu tidak ada apa-apanya,” kata Di Matteo seperti dilansir Soccerway.

“Tujuan utama di liga adalah berjuang untuk tiket zona Liga Champions musim depan. Itu adalah target besar,” sambung pelatih yang pernah dipecat West Bromich Albion itu.

Bagaimana kondisi tim saat itu? “Yang jelas pemain telah menerima bahwa Chelsea adalah tim. Tim tak bisa hanya bermain dengan 11 pemain, tapi seluruh tim turut berperan penting,” terangnya.

Melawat ke markas Fulham dini hari ini, Chelsea tak boleh lengah. Mereka harus memastikan konsenstrasi tingkat tinggi. Fulham yang kini berada di posisi 10 terbilang cukup hebat main di kandang sendiri. Kepercayaan diri anak asuh Martin Jol itu juga sedang tinggi usai menang 3-0 dari Bolton. Dan andalan lini depan mereka Clint Dempsey sedang on fire dengan karena sukses memborong dua gol pada kemenangan itu. Di Craven Cottage, Dempsey tentu saja lebih garang lagi. Itu salah satu hal penting yang wajib diwaspadai Di Matteo.

“Kami cukup senang dengan poin yang kami miliki sejauh ini. Kami berharap bisa tetap mempertahankan minimal posisi 10,” kata Martin Jol di The Sun.
“Tapi saya tentu saja ingin anak-anak bermain lebih baik dan duduk di posisi lebih baik. Ada peluang untuk setidaknya duduk di peringkat delapan. Kami harus bisa lebih baik lagi,” harapnya.

Untuk pengawal pertahanan, Chelsea tampaknya bakal kehilangan John Terry (cedera rusuk) dan bek Ashley Cole (keseleo pergelangan kaki). Frank Lampard juga diragukan karena ada masalah di kakinya.

Fulham juga bakal ditinggal Zdenek Grygera (cedera lutut), Steve Sidwell (cedera pangkal paha), Andy Johnson (cedera lutut) dan Bryan Ruiz (cedera jari kaki). (*)

FULHAM vs CHELSEA

MERAIH sembilan kemenangan dari 11 laga sejak dipercaya jadi manajer sementara Chelsea, Roberto Di Matteo menuai banyak pujian. Orang Italia ini bisa membenahi Chelsea menjadi sebuah tim yang dihuni pemain muda dan senior. Lalu, ramuannya itu sukses main bola dengan baik dan menang.

Di era Andre Villas Boas, masalah utama tim ini adalah senioritas. Pemain macam Jhon Terry dan Frank Lampard punya andil besar menentukan suara di dalam tim. Apalagi usia JT, FL dan AVB tak jauh beda. Itu dia yang jadi masalah. Asal AVB membeberkan satu strategi dan dianggap tak cocok dengan tim, JT, FL hingga Ashley Cole tak sungkan mengkritik. Bahkan kritikan dikoarkan di ruang ganti yang didengar seluruh skuad.

Berita soal kisruhnya ruang ganti itu sudah dicium media sejak awal AVB menukangi tim. Tapi dia kerap membantah hingga akhirnya masalah itu membuncah. Masalah makin mencuat ketika pemain senior punya akses langsung ke pemilik klub, Roman Abramovich. Dikompori sedikit saja, taipan minyak dari Rusia itu langsung panas kupingnya. Lalu, AVB pun dipecat apalagi dia tak sukses membawa tim bersaing di tiga besar.

Itu cerita lama. Mari kita menilik langkah Di Matteo saja. Di atas dibeber sedikit cerita indah bahwa dia bisa membawa angin segar dengan sembilan kemenangan dari 11 laga. Diawali laga kontra Stoke (10/3) lalu. Dan yang fenomenal adalah mengandaskan Napoli 4-1 untuk lolos ke perempat final Liga Champions padahal sebelumnya Chelsea kalah 1-3 di kandang Napoli. Cerita berlanjut hingga Sabtu kemarin Chelsea menang lagi 2-1 atas Wigan. Kekalahan hanya dari Manchester City dan diimbangi Tottenham Hostpurs.

Dan kini dia membawa Chelsea di posisi lima dengan 56 poin. Beda dua angka dari Arsenal di posisi empat, dan beda tiga poin dari Tottenham di peringkat tiga. Target di liga minimal adalah menyalip Arsenal untuk memastikan tiket ke Liga Champions musim depan.

Di kompetisi lain, Matteo sudah memastikan tiket di semi final FA Cup dan Liga Champions. Pertanyaannya, cukupkah itu? Ternyata belum ada apa-apanya.

“Aku bekerja keras untuk membantu tim ini sukses. Tapi sejauh ini kami belum membuktikan apa-apa dan belum mencapai apa-apa. Dan tentu saja itu tidak ada apa-apanya,” kata Di Matteo seperti dilansir Soccerway.

“Tujuan utama di liga adalah berjuang untuk tiket zona Liga Champions musim depan. Itu adalah target besar,” sambung pelatih yang pernah dipecat West Bromich Albion itu.

Bagaimana kondisi tim saat itu? “Yang jelas pemain telah menerima bahwa Chelsea adalah tim. Tim tak bisa hanya bermain dengan 11 pemain, tapi seluruh tim turut berperan penting,” terangnya.

Melawat ke markas Fulham dini hari ini, Chelsea tak boleh lengah. Mereka harus memastikan konsenstrasi tingkat tinggi. Fulham yang kini berada di posisi 10 terbilang cukup hebat main di kandang sendiri. Kepercayaan diri anak asuh Martin Jol itu juga sedang tinggi usai menang 3-0 dari Bolton. Dan andalan lini depan mereka Clint Dempsey sedang on fire dengan karena sukses memborong dua gol pada kemenangan itu. Di Craven Cottage, Dempsey tentu saja lebih garang lagi. Itu salah satu hal penting yang wajib diwaspadai Di Matteo.

“Kami cukup senang dengan poin yang kami miliki sejauh ini. Kami berharap bisa tetap mempertahankan minimal posisi 10,” kata Martin Jol di The Sun.
“Tapi saya tentu saja ingin anak-anak bermain lebih baik dan duduk di posisi lebih baik. Ada peluang untuk setidaknya duduk di peringkat delapan. Kami harus bisa lebih baik lagi,” harapnya.

Untuk pengawal pertahanan, Chelsea tampaknya bakal kehilangan John Terry (cedera rusuk) dan bek Ashley Cole (keseleo pergelangan kaki). Frank Lampard juga diragukan karena ada masalah di kakinya.

Fulham juga bakal ditinggal Zdenek Grygera (cedera lutut), Steve Sidwell (cedera pangkal paha), Andy Johnson (cedera lutut) dan Bryan Ruiz (cedera jari kaki). (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/