SUMUTPOS.CO – RELAWAN Damai Sejahtera (REDS) mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. REDS menilai cita-cita Indonesia yang lebih hebat dan maju akan terwujud jika di bawah kepemimpinan Ganjar dan Mahfud MD.
“Semua itu bisa tercapai apabila kita mendukung penuh Pak Ganjar dan Pak Mahfud untuk menjadi presiden dan wakil presiden kita,” ujar pendiri REDS sekaligus bendahara umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey di Hotel Borobudur, pada sabtu (28/11).
Dalam kesempatan itu, relawan REDS juga menggelar diskusi kebangsaan bersama Ganjar Pranowo di acara deklarasi tersebut. Relawan REDS juga memberikan kejutan untuk Ganjar di hari ulang tahunnya yang ke-55 tahun.
Olly menyatakan pentingnya seluruh Relawan Damai Sejahtera (REDS) bergerak ke seluruh wilayah dan membawa kabar kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik di Pemilu 2024.”Tanpa dukungan kita semua, cita-cita bangsa membawa Indonesia menjadi negara hebat dan maju tidak akan pernah tercapai,” tuturnya.
Dia bangga melihat ratusan orang yang hadir di acara deklarasi, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda sehingga ikrar tersebut menjadi semakin penting dalam membawa semangat kebangsaan. Apalagi layar di panggung juga menampilkan sederet visi misi pasangan Ganjar-Mahfud.
“Kita tahu persis dan kita sudah baca visi misi Pak Ganjar dalam rangka memajukan dan mensejahterakan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” kata Olly berapi-api.
Keyakinan para relawan untuk mendukung Ganjar-Mahfud di Pemilihan Presiden 2024 juga ditebalkan lagi lewat diskusi yang dimoderatori oleh pendeta Gilbert Lumoindong.
Dalam diskusi, Ganjar menjelaskan, selama menjadi Gubernur Jawa Tengah telah beberapa kali menyelesaikan masalah toleransi beragama. Salah satunya menjadi penengah ketika umat nasrani kesulitan membangun rumah ibadah.
“Bukan umat nasrani saja. Umat Budha juga pernah mengeluh, kenapa beribadah ke Borobudur harus bayar. Akhirnya saya minta disediakan kawasan khusus untuk mereka dan gratis,” lanjut Ganjar.
Kebijakan serupa diterapkan pada umat Hindu yang ingin beribadah ke Candi Prambanan. Pihak pengelola akhirnya mendirikan bangunan khusus agar umat Hindu bisa beribadah dengan tenang dan gratis.”Maka kalau bercerita kebebasan beribadah, itu bukan SKB lagi, tetapi ini ketetapan konstitusi,” ucapnya.
Ganjar bersyukur kariernya di politik sejak 2004, lalu menjadi anggota DPR, merupakan keuntungan karena bisa ikut berperan dalam membuat beberapa kebijakan penting.”Ada Undang Undang Kewarganegaraan, anak yang dilahirkan dari orang tua berbeda kewarganegaraan dapat disahkan menjadi WNI. Lalu kami juga mengurus Undang-Undang Desa (UU Nomor 32 Tahun 2004) sehingga sekarang desa punya anggaran sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, politisi Kota Medan Abdul Rani, menyebutkan tentang pentingnya membangun toleransi antar umat beragama. “Sejak awal bangsa ini berdiri, kita tahu apa itu ‘Bhineka Tunggal Ika’, yakni berbeda-beda tapi satu tujuan. Bangsa ini dibangun dan dibesarkan oleh perbedaan, dan tentu perbedaan itu hanya bisa menjadi kekuatan saat rasa toleransi tetap menjadi tiang perbedaan tersebut,” ucap Rani kepada Sumut Pos, Rabu (1/11).
Sehingga, kata Rani, sosok pemimpin yang dibutuhkan kedepan adalah sosok pemimpin yang selalu mengedepankan toleransi dan pemimpin yang bisa menyikapi masalah-masalah intoleran yang muncul di tengah-tengah masyarakat dengan nilai-nilai konstitusi yang berlaku di negara ini. “Kita butuh pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai toleransi. Kita butuh pemimpin yang dapat mempersatukan, bukan justru memecah belah bangsa ini,” pungkasnya. (wir/map)