MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketimpangan antara jumlah hunian tersedia dengan jumlah kebutuhan rumah atau kekurangan perumahan yang dicatat sebagai Backlog di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) backlog di Sumatera Utara (Sumut) berkisar 1,16 juta atau 9.2% dari 11 juta secara keseluruhan di Indonesia.
Angka backlog tersebut menjadi yang tertinggi di luar Pulau Jawa. Angka Backlog tersebut menggambarkan bagaimana masih banyak orang masih kesulitan mendapat akses terhadap kepemilikan hunian di masing-masing daerah.
Sebagai upaya membantu pemerintah
Sebagai upaya membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan itu, PT Propernas Nusa Dua (PND) yang merupakan anak usaha BUMN properti sinergi Perum Perumnas dan PTPN II, membangun Kota Mandiri Bekala di kawasan Desa Simalingkar A, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Sumatera Utara.
Setelah memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 1938 dan 1939 serta mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemerintah Kabupaten Deliserdang pada 2020, PT PND gerak cepat membangun Kota Mandiri Bekala. Dengan konsep Integrated New Township, di mana Kota Mandiri Bekala terintegrasi dengan sarana transportasi publik dan fasilitas-fasilitas lainnya, menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memiliki rumah di kawasan ini.
“Kami bersyukur mampu bekerja sama dengan semua pihak, sehingga tanggung jawab termasuk mengatasi “blacklog” di Sumatera Utara khususnya Kota Medan dan Deliserdang, serta harapan dari para stakeholder bisa tuntas dengan sejumlah langkah strategis. Setelah Cluster Cammelia dan Cluster Elaeis tuntas, kami akan segera menyelesaikan cluster Havea serta produk baru lainnya,” ujar Direktur Utama PT PND Rizqi Aswaransyah Pratama dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).
Dalam membangun dan mengembangkan Kota Mandiri Bekala, PT PND menggandeng sejumlah pihak, diantaranya Direktorat Pam Obvit Polda Sumut dalam upaya memberikan pendampingan dan pengamanan proyek. Selain itu, juga bekerja sama dengan sejumlah bank pemerintah, bank daerah, dan BPR dalam pembiayaan konsumen (KPR), sehingga memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah di Kota Mandiri Bekala.
Menurut Rizqi, dengan banyaknya pihak terlibat di proyek Kota Mandiri Bekala, mulai dari lembaga-lembaga pemerintah, pihak perbankan, Kepolisian, dan pihak swasta, sehingga proyek dapat berjalan dan membuka lapangan pekerjaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Ini merupakan upaya kami dalam rangka mendukung proyek investasi di Sumatera Utara sesuai arahan Bapak Jokowi termasuk bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP)” jelas alumni MM Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Lebih lanjut dikatakan Rizqi, lokasi yang strategis dapat mendukung kebutuhan sehari-hari masyarakat yang akan menghuni Kota Mandiri Bekala. Di mana Kota Mandiri Bekala ini bersinggungan langsung dengan pengembangan wilayah Selatan Kota Medan, Kampus USU, dan perencanaan ringroad Medan Selatan (Mebidangro). Lokasinya juga bebas banjir, dekat dengan lokasi wisata serta pasar induk, dan system cluster dan one gate system dengan ikon Township yang mengintegrasikan seluruh akses dan fasilitas sangat mendukung kebutuhan masyarakat sehari-hari.
“Pengelolaan Kota Mandiri Bekala dan semua infrastruktur menjadikan seluruh akses dan fasilitas dapat terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan Ikon Township sehingga menjadi Pelopor Kota Mandiri di Sumatera Utara dan diproyeksikan akan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi Medan dan sekitarnya,“ pungkasnya. (adz)