LONDON-Di kandang sendiri, Arsenal kehilangan angka setelah kalah 1-2 dari Wigan. The Gunners bahkan harus tertinggal lebih dulu lewat dua gol cepat sebelum bisa menipiskan kekalahan.
Di Stadion Emirates, Selasa (17/4) dinihari WIB, Franco Di Santo membawa Wigan memimpin pada menit 7. Semenit berselang, pertahanan Arsenal, yang di laga ini acapkali memperlihatkan celah kembali koyak, dan Jordi Gomez pun membuat gol kedua Wigan.
Thomas Vermaelen sempat menghidupkan asa Arsenal lewat golnya pada menit 21. Namun, sampai peluit akhir dibunyikan tak ada lagi gol tambahan.
Kekalahan tersebut Arsenal tidak mengubah posisi Arsenal di peringkat tiga dengan 64 poin hasil dari 34 laga. Tetapi Arsenal kini diancam Tottenham Hotspur dan Newcastle United yang sama-sama punya 59 poin dan baru memainkan 33 pertandingan. Hasil atas Wigan ini juga mengingatkan kembali akan kekalahan Arsenal pada 31 Maret lalu. Saat itu Robin van Persie cs takluk dari tim papan bawah lainnya, QPR.
Sementara untuk Wigan, hasil tersebut melanjutkan laju gemilang tim itu dalam menjauhi zona maut. Di dalam lima partai terakhirnya Wigan kini sudah meraih empat kemenangan, termasuk atas Liverpool, Manchester United—di pekan lalu, dan kini Arsenal. Wigan kini menghuni posisi 16 dengan 34 poin, berjarak lima poin dari zona degradasi.
“Sangat mudah menggunakan kata bangga, tapi saya amat sangat puas karena ini bukanlah kebetulan,” komentar Manajer Wigan Roberto Martinez di BBC. “Menghadapi Chelsea, Manchester United dan Arsenal dalam delapan hari adalah tugas berat, tapi cara kami mengatasinya secara fisik dan taktik di sini akan membuat semua orang di klub sangat bangga,” lanjutnya.
Di tempat terpisah pelatih Arsenal mengatakan bahwa kekalahan yang dialami timnya atas Wigan sangat menyakitkan.
“Saya merasa kami sedikit kurang beruntung malam ini,” keluh Wenger usai pertandingan kepada Sky Sports.
“Wigan bermain dengan bagus, tapi kami banyak mendapatkan bola dan kami terancam beberapa kali pada serangan balik. Saya mengakui kami tidak tampil dalam performa terbaik, tapi terlalu kejam kalah dengan cara seperti itu. Mereka bertahan dengan baik,” bilang Wenger.
“Di babak kedua kami tidak banyak menciptakan peluang berbahaya karena kami kurang sabar untuk membangun permainan dari belakang,” tandas Wenger. (bbs/jpnn)