32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Berangkat Kerja Juga Naik Ontel

Mereka yang Tertarik dengan Sepeda Ontel

Sejak dibentuk pada 2002 lalu, Komunitas Medan Sepeda Antik Club atau biasa disebut Mesac sudah memiliki anggota sekitar 268 orang . Dengan diketuai H.Ngatidjo yang sering disapa dengan Pakde, Komunitas Mesac tetap eksis hingga kini.

Meski sepeda tua dan modelnya yang kuno, bukan berarti anggotanya hanya dari kalangan yang sudah berumur saja. Bahkan, para remaja banyak tertarik dan bergabung dalam komunitas ini.

Sebut saja, Fenny Hedrian, bungsu dari dua bersaudara pasangan Ade Hedrian dan Gek Kua itu, salah satu anggota Mesac yang paling muda. Banyak alasan yang membuat wanita berkulit putih ini tertarik pada sepeda ontel, hingga bergabung dengan Mesac.

“Bergabung dengan Mesac sejak 2011 lalu. Awalnya karena saya suka olahraga pagi di Lapangan Merdeka. Ternyata tiap minggunya, Komunitas Mesac juga kerap mengadakan kegiatan disana. Saya tertarik, lalu mencoba untuk gabung. Memang anggotanya banyak yang sudah berumur. Begitupun, rasa kekeluargaannya sangat kental,” ujarnya.

Beberapa kegiatan yang diadakan, kata Fenny misalnya, touring  bersama Mesac. “Kita juga sering diundang pada acara seperti car free day, wedding, dan masih banyak lagi. Mesac juga pernah touring keliling Stabat Langkat. Dalam setiap kegiatan, kita juga sering mengenakan pakaian jadul, jadi lebih terasa nuansa kunonya,” ungkap Fenny.

Senada dengan Fenny, Lisnar juga mengatakan hal yang sama. “Awalnya saya mikir gimana kalau saat pra wedding menaiki sepeda ontel, pasti terlihat keren. Pas kita olahraga pagi ke Lapangan Merdeka dan melihat banyak sepeda ontel tersusun rapi milik komunitas Mesac, jadi pengen gabung ,”urainya.

Meski begitu, karena sering menaiki sepeda ontel, ledekan dari teman-teman juga kerap diterima. “Kami berdua pergi kemana saja memang naik ontel. Mau ke kantor, pasar, rumah teman, tetap naik ontel. Memang banyak teman yang ngejek. Tapi nggak begitu penting apa yang mereka katakan. Dengan naik ontel, kita lebih sehat, mengurangi polusi udara dan secara tidak langsung menghindari global warming,” timpal Lisnar. (mag-11)

Mereka yang Tertarik dengan Sepeda Ontel

Sejak dibentuk pada 2002 lalu, Komunitas Medan Sepeda Antik Club atau biasa disebut Mesac sudah memiliki anggota sekitar 268 orang . Dengan diketuai H.Ngatidjo yang sering disapa dengan Pakde, Komunitas Mesac tetap eksis hingga kini.

Meski sepeda tua dan modelnya yang kuno, bukan berarti anggotanya hanya dari kalangan yang sudah berumur saja. Bahkan, para remaja banyak tertarik dan bergabung dalam komunitas ini.

Sebut saja, Fenny Hedrian, bungsu dari dua bersaudara pasangan Ade Hedrian dan Gek Kua itu, salah satu anggota Mesac yang paling muda. Banyak alasan yang membuat wanita berkulit putih ini tertarik pada sepeda ontel, hingga bergabung dengan Mesac.

“Bergabung dengan Mesac sejak 2011 lalu. Awalnya karena saya suka olahraga pagi di Lapangan Merdeka. Ternyata tiap minggunya, Komunitas Mesac juga kerap mengadakan kegiatan disana. Saya tertarik, lalu mencoba untuk gabung. Memang anggotanya banyak yang sudah berumur. Begitupun, rasa kekeluargaannya sangat kental,” ujarnya.

Beberapa kegiatan yang diadakan, kata Fenny misalnya, touring  bersama Mesac. “Kita juga sering diundang pada acara seperti car free day, wedding, dan masih banyak lagi. Mesac juga pernah touring keliling Stabat Langkat. Dalam setiap kegiatan, kita juga sering mengenakan pakaian jadul, jadi lebih terasa nuansa kunonya,” ungkap Fenny.

Senada dengan Fenny, Lisnar juga mengatakan hal yang sama. “Awalnya saya mikir gimana kalau saat pra wedding menaiki sepeda ontel, pasti terlihat keren. Pas kita olahraga pagi ke Lapangan Merdeka dan melihat banyak sepeda ontel tersusun rapi milik komunitas Mesac, jadi pengen gabung ,”urainya.

Meski begitu, karena sering menaiki sepeda ontel, ledekan dari teman-teman juga kerap diterima. “Kami berdua pergi kemana saja memang naik ontel. Mau ke kantor, pasar, rumah teman, tetap naik ontel. Memang banyak teman yang ngejek. Tapi nggak begitu penting apa yang mereka katakan. Dengan naik ontel, kita lebih sehat, mengurangi polusi udara dan secara tidak langsung menghindari global warming,” timpal Lisnar. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/