30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Videoklip “Dajjal Setan” Challenger di YouTube Direspon Positif, 2000 Viewer Dalam 2 hari

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Videoklip single perdana grup band Challenger “Dajjal Setan” resmi dirilis serentak pada hari Sabtu 16 Desember 2023 jam 00.WIB di YouTube, YouTube Music, Spotify, appleMusic, Langit Musik, TikTok, TikTok Music, JOOX, dan Kuaishou.

Videoklip yang total mewakili ruh musik hard-rock melalui aksi para musisi dan vokalis itu benar-benar mengguncang hati nurani penikmat musik rock.

Hanya dua hari setelah launching, sudah ditonton 2.000 kali dan 1, 27 ribu subscriber.
Berbagi komentarpun disampaikan netizen.

Akun @kerajaanhati1077 menulis komentarnya: Keren…jadi pengobat rindu penggemar ROCK Indonesia.

Challenger band legend kota medan.
@user-pq5qq8nj menulis: Semoga lagu ini bisa menginspirasi org banyak tuk menolak peperangan dimanapun dimuka bumi ini…PEACE..

@IwanAliD menulis: Mantap musik & lagunya…cadas
@stepbystep3288: Sangat cocok dengan kondisi saat ini…banyak kelakukan seperti dajjal.. !!! sukses untuk challenger band legend kota medan

@diurnanta1921: Cara musisi mengkritisi kondisi yang sedangberlangsung saat ini di berbagai belahan bumi. Hebat Challenger, mantap interval gitaris Sapril.

Sebagaimana fitrahnya lagu rock, di singel “Dajjal Setan” vokalis Jali melantunkan lirik-lirik lagu tersebut powerfull dan garang.

Jali bernyanyi seakan tanpa kompromi. Ia lantang mengeluarkan “amarah” dan “makian” sekaligus rasa pedih dan kecewa kepada penguasa lalim dan zolim, seolah mewakili hati nurani umat manusia pecinta kedamaian di atas bumi ini yang tak henti serakah, tak peduli hukum, dan tidak berperikemanusiaan, kemunafikan, tak beda dengan watak dajjal dan setan.

Selain lirik-irik yang menyentuh dan membakar emosi, lagu “Dajjal Setan” secara musikalitas terasa kukuh sebagai referensi musik rock yang cadas berkat reli reli gitaran gitaris Sapril yang sangat liar dan cepat sejak intro hingga akhir.

Menjadi ciamik lagi saat mengisi interval. Tak usah heran, gitaris yang malang melintang di Medan, Bandung dan Jakarta ini sejak lama memang memiliki jam terbang yang tinggi, mengidolakan dewa-dewa gitar rock dunia: Ritchie Blackmore, Stevie Vai , Yngwie Malsmteen dan Joe Satriani.

Distorsi yang menjadi representasi dalam komposisi musik hard rock dan heavy metal terasa mendominasi keseluruhan lagu.

Semakin purna aransemen “Dajjal Setan” oleh rhythm section yang dibangun bassis Tri Harma yang menjadikan bassis Sting The Police sebagai salah satu referensi permainannya, bersama drummer Iqbal si pengagum drummer God Bless Fajar Satritama.

Di belakang keyboard, jari jemari Ipunk dengan liar memberikan penajaman hingga aransemen terdengar padat.

“Kami sengaja memilih tema warna hitam putih dalam videoklip, karena lebih menunjukkan karakter rock,” ungkap vokalis sekaligus leader Challenger, Jali, tentang alasan videoklipnya hanya berwarna hitam putih. Idenya berasal dari Jali dan Tri.

Begitu pula halnya video yang hanya menampilkan personel Challenger sedang beraksi tanpa dibumbui panorama dan drama.

“Dari awal memang kami mau klip video kami sedang ngeband penuh totalitas,” terang Jali yang menjadikan David Coverdale dan Joe Lynn Turner, mantan vokalis Deep Purple dan The Rainbow sebagai penyanyi rock idolanya sejak awal ngeband.

Jali menambahkan, proses pengambilan gambar klip video “Dajjal Setan” berlangsung satu hari dengan beberapa retake.

Namun secara konsep awal dan produksi selesai memakan waktu 3 bulan. Sedangkan rekaman dilakukan di Studio Pisang Cinere Jakarta, miliknya Dede Kumala, drummer band BIP yang dimotori Pay eks gitaris Slank.

Lantas, apa harapan Jali dengan singel “Dajjal Setan” ini?

“Melalui “Dajjal Setan” ini kami berharap menjadi kontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia, tegaknya kebenaran. Paling tidak menggugah hati nurani kita semua untuk mencintai perdamaian dan kejujuran,” ungkap Jali mengakhiri. (ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Videoklip single perdana grup band Challenger “Dajjal Setan” resmi dirilis serentak pada hari Sabtu 16 Desember 2023 jam 00.WIB di YouTube, YouTube Music, Spotify, appleMusic, Langit Musik, TikTok, TikTok Music, JOOX, dan Kuaishou.

Videoklip yang total mewakili ruh musik hard-rock melalui aksi para musisi dan vokalis itu benar-benar mengguncang hati nurani penikmat musik rock.

Hanya dua hari setelah launching, sudah ditonton 2.000 kali dan 1, 27 ribu subscriber.
Berbagi komentarpun disampaikan netizen.

Akun @kerajaanhati1077 menulis komentarnya: Keren…jadi pengobat rindu penggemar ROCK Indonesia.

Challenger band legend kota medan.
@user-pq5qq8nj menulis: Semoga lagu ini bisa menginspirasi org banyak tuk menolak peperangan dimanapun dimuka bumi ini…PEACE..

@IwanAliD menulis: Mantap musik & lagunya…cadas
@stepbystep3288: Sangat cocok dengan kondisi saat ini…banyak kelakukan seperti dajjal.. !!! sukses untuk challenger band legend kota medan

@diurnanta1921: Cara musisi mengkritisi kondisi yang sedangberlangsung saat ini di berbagai belahan bumi. Hebat Challenger, mantap interval gitaris Sapril.

Sebagaimana fitrahnya lagu rock, di singel “Dajjal Setan” vokalis Jali melantunkan lirik-lirik lagu tersebut powerfull dan garang.

Jali bernyanyi seakan tanpa kompromi. Ia lantang mengeluarkan “amarah” dan “makian” sekaligus rasa pedih dan kecewa kepada penguasa lalim dan zolim, seolah mewakili hati nurani umat manusia pecinta kedamaian di atas bumi ini yang tak henti serakah, tak peduli hukum, dan tidak berperikemanusiaan, kemunafikan, tak beda dengan watak dajjal dan setan.

Selain lirik-irik yang menyentuh dan membakar emosi, lagu “Dajjal Setan” secara musikalitas terasa kukuh sebagai referensi musik rock yang cadas berkat reli reli gitaran gitaris Sapril yang sangat liar dan cepat sejak intro hingga akhir.

Menjadi ciamik lagi saat mengisi interval. Tak usah heran, gitaris yang malang melintang di Medan, Bandung dan Jakarta ini sejak lama memang memiliki jam terbang yang tinggi, mengidolakan dewa-dewa gitar rock dunia: Ritchie Blackmore, Stevie Vai , Yngwie Malsmteen dan Joe Satriani.

Distorsi yang menjadi representasi dalam komposisi musik hard rock dan heavy metal terasa mendominasi keseluruhan lagu.

Semakin purna aransemen “Dajjal Setan” oleh rhythm section yang dibangun bassis Tri Harma yang menjadikan bassis Sting The Police sebagai salah satu referensi permainannya, bersama drummer Iqbal si pengagum drummer God Bless Fajar Satritama.

Di belakang keyboard, jari jemari Ipunk dengan liar memberikan penajaman hingga aransemen terdengar padat.

“Kami sengaja memilih tema warna hitam putih dalam videoklip, karena lebih menunjukkan karakter rock,” ungkap vokalis sekaligus leader Challenger, Jali, tentang alasan videoklipnya hanya berwarna hitam putih. Idenya berasal dari Jali dan Tri.

Begitu pula halnya video yang hanya menampilkan personel Challenger sedang beraksi tanpa dibumbui panorama dan drama.

“Dari awal memang kami mau klip video kami sedang ngeband penuh totalitas,” terang Jali yang menjadikan David Coverdale dan Joe Lynn Turner, mantan vokalis Deep Purple dan The Rainbow sebagai penyanyi rock idolanya sejak awal ngeband.

Jali menambahkan, proses pengambilan gambar klip video “Dajjal Setan” berlangsung satu hari dengan beberapa retake.

Namun secara konsep awal dan produksi selesai memakan waktu 3 bulan. Sedangkan rekaman dilakukan di Studio Pisang Cinere Jakarta, miliknya Dede Kumala, drummer band BIP yang dimotori Pay eks gitaris Slank.

Lantas, apa harapan Jali dengan singel “Dajjal Setan” ini?

“Melalui “Dajjal Setan” ini kami berharap menjadi kontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia, tegaknya kebenaran. Paling tidak menggugah hati nurani kita semua untuk mencintai perdamaian dan kejujuran,” ungkap Jali mengakhiri. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/