25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Ade Jona: Gimmick Gibran Bagian dari Strategi, Hal Wajar Dalam Politik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gimmick yang ditampilkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Minggu (21/1/2024) malam merupakan bagian dari strategi. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam dunia politik.

Menurut Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo secara keseluruhan penampilan Gibran dalam debat tersebut pantas mendapatkan apresiasi. Meskipun atas gimmick tersebut feedbacknya menuai pro dan kontra.

“Apapun ceritanya, penampilan Mas Gibran dalam debat tersebut harus diapresiasi,” katanya, Selasa (23/1/2024).

Dirinya juga mencoba menyelaraskan pandangannya dengan menggarisbawahi bahwa dalam konteks politik, setiap langkah dan penampilan memiliki nuansa yang strategis. Terrmasuk penggunaan gimmick. Namun, yang paling penting adalah bagaimana substansi yang disampaikan Gibran dalam debat.

“Gagasan yang disampaikan Gibran menjawab permasalahan yang terjadi di publik, terkhusus pada upaya reforma agraria melalui digitalisasi yang memang perlu dilakukan,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Daulay menambahkan, apabila ada yang menyatakan gimmick yang ditampilkan Gibran sebagai bentuk kurangnya etika, hal itulah yang tidak pantas disampaikan.

Menurutnya, Gibran sangat bersikap sopan. Dirinya bertanya sesuai topik dan tidak melakukan tindakan asal-asalan. “Jika ada yang tidak bisa menjawab, itu hanya menunjukkan kelemahan lawan debat yang tidak siap,” tandasnya. (dwi/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gimmick yang ditampilkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Minggu (21/1/2024) malam merupakan bagian dari strategi. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam dunia politik.

Menurut Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo secara keseluruhan penampilan Gibran dalam debat tersebut pantas mendapatkan apresiasi. Meskipun atas gimmick tersebut feedbacknya menuai pro dan kontra.

“Apapun ceritanya, penampilan Mas Gibran dalam debat tersebut harus diapresiasi,” katanya, Selasa (23/1/2024).

Dirinya juga mencoba menyelaraskan pandangannya dengan menggarisbawahi bahwa dalam konteks politik, setiap langkah dan penampilan memiliki nuansa yang strategis. Terrmasuk penggunaan gimmick. Namun, yang paling penting adalah bagaimana substansi yang disampaikan Gibran dalam debat.

“Gagasan yang disampaikan Gibran menjawab permasalahan yang terjadi di publik, terkhusus pada upaya reforma agraria melalui digitalisasi yang memang perlu dilakukan,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Daulay menambahkan, apabila ada yang menyatakan gimmick yang ditampilkan Gibran sebagai bentuk kurangnya etika, hal itulah yang tidak pantas disampaikan.

Menurutnya, Gibran sangat bersikap sopan. Dirinya bertanya sesuai topik dan tidak melakukan tindakan asal-asalan. “Jika ada yang tidak bisa menjawab, itu hanya menunjukkan kelemahan lawan debat yang tidak siap,” tandasnya. (dwi/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/