TEBINTINGGI, SUMUTPOS CO – Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapedda) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tebingtinggi Tahun 2025-2045, di Gedung Balai Kartini Convention Center Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Jumat (2/2/2024).
Disampaikan Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani dalam sambutannya, kegiatan musyawarah merencanakan pembangunan untuk jangka panjang, tahun 2025-2045.
“Sehingga setiap tahapan menengah dan jangka pendek bisa sejalan sesuai kebutuhan, sesuai kemampuan, sehingga tidak ada hal-hal tertinggal, tidak ada hal mubazir dan tidak ada hal yang tumpang tindih,” kata Syarmadani.
Syarmadani juga menyampaikan, Musrembang kali ini sudah ada perubahan, tidak seperti pada rancangan awalnya. Hal ini menurutnya sudah menampung berbagai masukan dari proses-proses sebelumnya.
Hanya saja, ungkap Syarmadani, terkadang kita kesulitan untuk memprediksi sesuatu yang jauh di depan, apalagi data yang kita miliki itu kurang cukup, sementara kebutuhan kita terhadap perencanaan apalagi perencanaan jangka panjang itu sangat mendasar.
“Rencana akan sangat tergantung pada data yang dimiliki, termasuk potensi-potensi masalah, potensi-potensi peluang. Pada banyak hal, kita juga akan sangat tergantung kerjasama dengan pihak lain, bukan saja yang sifatnya internal Pemerintah Kota Tebingtinggi tapi juga sangat tergantung pada rekan-rekan kawasan kita kabupaten kota yang berada di sekitar Kota Tebingtinggi dan juga sangat tergantung pada sistem perencanaan yang sifatnya nasional maupun regional di provinsi,” bebernya.
Syarmadani juga berharap, melalui musyawarah perencanaan pembangunan ini dapat dipatuhi. Mengingat, hasil musyawarah ini menjadi landasan untuk kemajuan bersama dengan memaksimalkan setiap potensi yang ada.
“Kepada para narasumber terima kasih dan tolong dituangkan semua kemampuan pengalaman jejaring bahkan untuk membantu kami mencapai visi, misi kami tahun 2045 nanti. Dan kami minta doa dukungan dari semua komponen yang ada di Kota Tebingtinggi, mudah-mudahan langkah ke depan Kota Tebingtinggi semakin bagus dan semoga Kota Tebingtinggi makin maju, sejahtera dan berkelanjutan,” papar Syarmadani.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Tebingtinggi, Erwin Suheri Damanik dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari proses penyusunan 2025-2045 guna menyusun road map RPJPD Kota Tebingtinggi, telah dilakukan secara bersama-sama, beberapa tahapan RPJPD di 2025-2045.
Bahwa proses panjang penyusunan RPJPD 2025-2045, yang nantinya akan berbentuk regulasi, terang Kepala Bappeda, akan diberikan ke dalam empat periode RPJMD yang disampaikan dengan 8 misi, 17 kebijakan dan 45 indikator utama pembangunan.
“Transformasi-transformasi ini merujuk kepada regulasi yang ada di pemerintah pusat, oleh karenanya Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam melakukan proses penyusun RPJPD 20 tahun ke depan membutuhkan kemampuan proyeksi data primer atau data sekunder guna mendapatkan kondisi riil dan kondisi yang diharapkan. Dan sesuai arahan dari bapak pejabat Walikota Tebingtinggi dan Bapak pejabat Sekdako Kota Tebingtinggi,” terang Erwin.
Lanjut Erwin, bahwa kita akan melakukan kerjasama dan kolaborasi baik berupa kajian akademis melibatkan perguruan tinggi negeri seperti UGM, Universitas Brawijaya, tipe B University khusus dan Badan Pusat Statistik sebagai penyedia data primer, sehingga tidak ada program yang tertinggal.
Kepala Bapedda Erwin juga mengatakan ada beberapa konsentrasi perencanaan Pembangunan. Pertama konsentrasi fokus pada sumber daya manusia dengan mendesain lebih tinggi sebagai Kota Pendidikan, fokus kedua yang kami tawarkan adalah penguatan ekonomi melalui desain Kota Tebingtinggi sebagai Kota kuliner dengan kolaborasikan SKPD super prioritas dengan didukung peran infrastruktur jalan tol.
Lalu fokus yang ketiga yang ditawarkan, urai Kepala Bappeda, adalah pembuatan mendesain Kota Tebingtinggi sebagai kota layanan kesehatan, kolaborasi dengan SKPD dan telah dibagi pagu indikasi kualitas sehingga hospital yang ada di Tebingtinggi akan mengcover seluruh kesehatan dan Kota Tebingtinggi menjadi kota rujukan kesehatan untuk Kabupaten kota tetangga atau sebidang lainnya.
“Sedangkan untuk ukuran struktur dengan adanya jalan tol kami telah berdiskusi dan telah mengkomunikasikan di forum-forum sebelumnya bahwa tidak ada pernyataan jalan tol mematikan Kota Tebingtinggi, maka yang muncul pernyataan adalah sudah ada jalan tol, mari datang ke Kota Tebingtinggi dan peran investor adalah menjadi daya ungkit pemerataan wilayah untuk pembangunan kota Tebingtinggi,” pungkas Kepala Bappeda Erwin.
Kegiatan dirangkai dengan pemutaran video potensi ekonomi Kota Tebingtinggi, pembukaan secara resmi Musrenbang menggunakan digital hand scan, dilanjutkan penampilan musik lokal Kota Tebingtinggi, penyerahan secara simbolis program bantuan pangan nasional dan pemaparan bahan dari para nara sumber.
Adapun narasumber yang diundang Dekan Sekolah Bisnis IPB Dr Tanti Novianti, Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM Ir Sutrisno, Dosen Fisip USU Indra Fauzan dan Dekan Fisip UMSU, Dr Arifin Saleh Siregar. (ian/ram)