TAK ada lagi target maksimal yang ingin diraih Liverpool pada musim kompetisi tahun ini. Menjadi juara Premier League sudah tak mungkin. Mengejar kelompok empat besar agar dapat berkompetisi di Champions League tahun depan, juga tak realistis.
Mengejar Europa League? Selain kurang bergengsi bagi tim sebesar Liverpool, sesungguhnya raihan poin maksimal yang bisa dikumpulkan oleh Steven Gerarrd dkk 58 angka, karena kini mereka hanya memiliki poin 49, dan itu tak cukup untuk menyalip raihan poin yang sudah dikumpulkan tim berperingkat lima dan enam yang ditempati Newcastle dan Chelsea yang sudah mengumpulkan poin 62 dan 61.
Hanya saja, tetap ada alasan untuk menjagokan The Reds (julukan Liverpool) saat menjamu Fulham pada lanjutan Premier League matchday ke-36 yang berlangsung di Stadion Anfield, dini hari nanti.
Nah, menatap laga ini Liverpool memiliki modal yang sangat mentereng pada beberapa pertandingan terakhir yang mereka lakoni. Pada pekan lalu, tiga gol yang dilesakkan Luis Suarez membawa tim ini meraih kemenangan 3-0 atas Norwich City.
“Kami memenangkan tiga pertandingan secara beruntun. Namun catatan itu seakan tak berarti apa-apa ketika mereka (WBA, Red) mempermalukan kami. Beruntung kemenangan atas Norwich telah memulihkan nama kami,” bilang Kenny Dalglsih, tactician Liverpool.
Tersirat jika King Kenny (penggilan akrab Kenny Dalglish) kembali berambisi meraih kemenangan saat menjamu Fulham nanti. Namun sebelum menginstruksikan pemainnya untuk tampil all out, King Kenny harus berpikir keras untuk menyiasati agar pemainnya tak mengalami kelelahan apalagi cedera, karena pada akhir pekan nanti The Reds bakal melakoni babak final FA Cup menghadapi tim yang sedang naik daun, yang juga finalis Liga Champions, Chelsea
“Pertandingan itu (final FA Cup, Red) sangat penting untuk dimenangkan. Namun kami tak ingin mendapat malu seperti ketika West Bromwich melakukannya. Kami menginginkan kemenangan atas Fulham,” tandas King Kenny.
“Kami sudah kehilangan (Charlie) Adam dan Lucas (Leiva) pada beberapa pertandingan terakhir dan pada partai final (FA Cup, Red) nanti. Kami tak ingin pemain lainnya mengalami cedera sehingga membuat mereka absen pada partai final (FA Cup),” tegasnya lagi.
Beruntung bagi King Kenny karena disaat dirinya memiliki pilihan yang dilematis, antara hasrat meraih kemenangan dengan menurunkan pemain terbaik atau justru melakukan rotasi sebagai persiapan menatap final FA Cup, ternyata Fulham memiliki catatan yang tak bagus setiap kali bertandang ke Anfiled.
Betapa tidak, dari 19 pertemuan yang sudah terjadi Anfield, ternyata prestasi terhebat yang ditorehkan The Cottagers adalah 6 kali memaksakan hasil imbang, sementara 13 pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan.
Ironisnya, di saat Martin Jol dihadapkan pada fakta yang tak menguntugkan itu, pelatih Fulham asal Belanda tadi mendapati jika empat pemainnya tidak cukup fit untuk diturunkan karena cedera. Keempat pemain tadi adalah Stephen Kelly (cedera ibu jari), Zdenek Grygera (cedera lutut), Bryan Ruiz (metatarsal patah) dan gelandang Steve Sidwell (hernia).
“Ini (cedera) menjadi salah satu penyebab kenapa tim ini sulit meraih hasil maksimal. Masalah lainnya adalah karena motivasi pemain yang tidak konsisten untuk memenangkan laga-laga penting seperti saat menghadapi Liverpool ataupun tim-tim besar lainnya,” tandas Jol (*)