MEDAN – Dua calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 24 dan 25 Embarkasi Medan, batal berangkat menunaikan haji ke tanah suci. Jamaah pertama atas nama Mutia Khairani binti Amri Usman, asal Kota Medan, dinyatakan tidak layak terbang, karena hamil 9 minggu.
Jamaah kedua yakni, Rahmayani Kodiaman Marpaung (66) asal Kota Medan, yang tergabung dalam Kloter 25, batal berangkat karena sakit Hypertensi.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, H Zulfan Efendi mengatakan, jamaah yang batal berangkat ke tanah suci tahun ini, akan diperioritaskan berangkat pada musim haji tahun depan.
“Jamaah atas nama Mutia Khairani batal berangkat ke tanah suci karena hamil 8-9 minggu. Serta Rahmayani Kodiaman Marpaung batal berangkat karena sakit. Jamaah tersebut akan diperioritaskan berangkat pada tahun depan,” ungkapnya, Minggu (9/6/2024).
Kabid Dokumen, Subagyo menambahkan, Rahmayani sebelumnya merupakan jamaah yang tergabung dalam kloter 21. Jamaah tersebut setelah masuk Asrama Haji, dirujuk ke Rumah Sakit Haji Medan.
“Hingga masuk untuk pemberangkatan kloter 25 yang dijadwalkan Senin (10/6) sekira pukul 10.35 WIB, jamaah tersebut masih dirawat,” katanya.
Selain itu, dalam kloter 24, satu jamaah atas nama Siti Nuraini binti Adzan Sutedja ditunda keberangkatannya ke tanah suci. Yang bersangkutan kata Zulfan, mengalami sakit Desaturasi.
Bila dinyatakan layak terbang, jamaah tersebut nantinya akan diberangkatkan pada kloter 25 atau kloter terakhir embarkasi Medan.
Kemudian, jamaah termuda atas nama Desyatiqoh Hadiallah binti Bambang Sudyono (21), asal Kota Medan. Sedangkan jamaah tertua atas nama Darsiah Dasri Wongso binti Dasri (81), asal Kota Medan.
Sementara, CJH Kloter 24 berasal dari Kota Medan, Kabupaten Padanglawas Utara dan Serdangbedagai, berjumlah 358 jamaah bertolak ke tanah suci, dari Bandara Kualanamu, Minggu Subuh. Total hingga kini, sebanyak 8,464 CJH Sumut telah diberangkatkan ke tanah suci.
Sementara itu, Ketua PPIH Embarkasi Medan, H Ahmad Qosbi kembali mengingatkan CJH untuk tidak berswafoto saat melalakulan tawaf.
“Laksanakan dan sempurnakan semuanya jangan ada yang tinggal. Sekarang yang paling dikritik dan paling dimarahi imam masjid Madinah adalah jamaah Indonesia. Kenapa lebih perlu berfoto daripada beribadah. Banyak jamaah kita ini tawaf berfoto-foto, berselfi-selfi. Ini tidak sah tawafnya,” ujarnya, saat melepas Kloter 24 di Asrama Haji Medan.
“Jadi saya berharap di kloter 24 ini tidak ada yang berfoto-foto. Kalau mau berfoto-foto habis dulu ibadah. Buat kenang-kenangan boleh. Ini tidak. Shalat pun foto. Shalat apa itu? Tawaf pun foto. Jadi saya berharap tidak ada yang seperti itu,” sambungnya.
Dikatakannya lagi, dalam ibadah wukuf di Arafah ini menjelang Maghrib sudah berangkat untuk persiapan maghrib di Musdalifah. “Arafah dikerjakan yang pertama meminta ampunan kepada Allah. Uraikan dihadapan Allah. Renungkan bahwa di Arafah Allah melihat kita,” ucapnya.
Pada jamaah ini, Qosbi juga mengingatkan karena pelaksanaan pemberangkatan tahun ini bersyukur kepada Allah SWT yang diberikannya kekuatan dan kesehatan Istithaah lengkap untuk menjalankan ibadah ini. Apalagi untuk Haji sekarang ini sangat sulit untuk berangkat.
“Bapak ibu yang berangkat tahun ini setelah pulang boleh mendaftar haji lagi pada tahun 2034 atau 10 tahun lagi. Jadi anggaplah berangkat haji ini anggap ini jadi haji terakhir. Usahakan sekecil apapun jangan dilakukan dosa. Pasti Allah memudahkan urusan kita dalam pelaksanaan ibadah haji ini,” pungkasnya.
Diketahui, setelah pemberangkatan Kloter 24, selanjutnya masuk jamaah Kloter 25 pada Minggu pagi yang menjadi kloter terakhir pada rangkaian haji tahun 1445 H/2024 asal Sumut. Kloter 25 akan diberangkat ke tanah suci pada Senin (10/6) pagi. (man/tri)