28 C
Medan
Saturday, July 20, 2024

Bangun Kampung Halaman di Sumut, DPRD-SU Galakkan Gerakan Marsipature Hutanabe

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara (DPRD-SU), Sutarto menerima Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Martabe Indonesia Sumatera Utara di ruang kerjanya, Jumat (20/7/2024) sore.

Pada pertemuan tersebut, Sutarto mengulas gerakan ‘Marsipature Hutanabe’, sebagai gerakan yang positif dalam membangun Sumatera Utara Ke depan.

Sutarto menjelaskan, konsep yang diperkenalkan Mantan Gubsu, Rajainal Siregar itu ditujukan kepada putera-puteri Sumut yang merantau dan sukses diperantauan untuk ingat dan kembali membangun kampung halamannya.

“Sebuah konsep pembangunan yang menjadikan Putera Daerah sebagai garda terdepan pembangunan daerah,” ucap Sutarto.

Sutarto pun mendorong Martabe Indonesia agar turut serta dalam pembangunan Sumut ke depan. Menurutnya, pembangunan tersebut dapat dimulai dari desa.

“Menggerakkan potensi desa dengan adanya dana desa, memaksimalkan Bumdes dan banyak lagi. Dalam hal ini DPRD akan ikut membantu sesuai dengan kewenangannya untuk program tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Martabe Indonesia, Robert Siregar didampingi para Pengurus DPD Martabe Indonesia seperti Hisar Siregar, Dion Malau dan jajaran lainnya, mengatakan bahwa Marsipature Hutanabe di era Rajainal Siregar digagas untuk pembangunan desa terpadu.

“Desa terpadu ini seperti desa mandiri. Desa tersebut direalisasikan dalam berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk merangsang peningkatan peranserta masyarakat desa dan perantau desa,” katanya.

Saat ini, kata Robert, adanya dana desa dapat memaksimalkan potensi desa. Tentunya, dengan pengelolaan yang baik.

“Martabe dapat ikut berperan serta. Karena dalam pengamatan kami, pengelolaan dana desa dari hulu ke hilir masih jauh dari yang kita harapkan. Kita juga bisa membantu soal digitalisasi UMKM yang ada,” jelasnya.

Tak hanya itu, Sumatera Utara menurut Robert memiliki ‘Desa Bersinar’, yakni desa yang bersih dari segala aktivitas penyalahgunaan narkoba.

“Desa bersinar ini sebagai ‘role model’, bahwa desa harus mampu menjadi benteng menghadapi masalah narkoba yang merajalela di Sumut ini,” pungkasnya.
(map/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara (DPRD-SU), Sutarto menerima Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Martabe Indonesia Sumatera Utara di ruang kerjanya, Jumat (20/7/2024) sore.

Pada pertemuan tersebut, Sutarto mengulas gerakan ‘Marsipature Hutanabe’, sebagai gerakan yang positif dalam membangun Sumatera Utara Ke depan.

Sutarto menjelaskan, konsep yang diperkenalkan Mantan Gubsu, Rajainal Siregar itu ditujukan kepada putera-puteri Sumut yang merantau dan sukses diperantauan untuk ingat dan kembali membangun kampung halamannya.

“Sebuah konsep pembangunan yang menjadikan Putera Daerah sebagai garda terdepan pembangunan daerah,” ucap Sutarto.

Sutarto pun mendorong Martabe Indonesia agar turut serta dalam pembangunan Sumut ke depan. Menurutnya, pembangunan tersebut dapat dimulai dari desa.

“Menggerakkan potensi desa dengan adanya dana desa, memaksimalkan Bumdes dan banyak lagi. Dalam hal ini DPRD akan ikut membantu sesuai dengan kewenangannya untuk program tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Martabe Indonesia, Robert Siregar didampingi para Pengurus DPD Martabe Indonesia seperti Hisar Siregar, Dion Malau dan jajaran lainnya, mengatakan bahwa Marsipature Hutanabe di era Rajainal Siregar digagas untuk pembangunan desa terpadu.

“Desa terpadu ini seperti desa mandiri. Desa tersebut direalisasikan dalam berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk merangsang peningkatan peranserta masyarakat desa dan perantau desa,” katanya.

Saat ini, kata Robert, adanya dana desa dapat memaksimalkan potensi desa. Tentunya, dengan pengelolaan yang baik.

“Martabe dapat ikut berperan serta. Karena dalam pengamatan kami, pengelolaan dana desa dari hulu ke hilir masih jauh dari yang kita harapkan. Kita juga bisa membantu soal digitalisasi UMKM yang ada,” jelasnya.

Tak hanya itu, Sumatera Utara menurut Robert memiliki ‘Desa Bersinar’, yakni desa yang bersih dari segala aktivitas penyalahgunaan narkoba.

“Desa bersinar ini sebagai ‘role model’, bahwa desa harus mampu menjadi benteng menghadapi masalah narkoba yang merajalela di Sumut ini,” pungkasnya.
(map/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/