26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ambulans Terguling di Tol, Dokter & Perawat Luka-luka

MEDAN-Ban belakang pecah. Ambulans RS Sari Mutiara yang membawa dokter dan perawat itu langsung oleng. Suzuki carry pick up yang ada di sampingnya pun ditabrak. Keduanya terguling. Sembilan orang mengalami luka-luka.

Drama kecelakaan ini terjadi Jalan Tol Belmera, tepatnya dari arah Pintu Bandar Selamat menuju Amplas dan Tanjungmorawa. Ambulans milik RS Sari Mutiara dengan nomor polisi BK 1926 JT itu sejatinya mulai bergerak dari rumah sakit tersebut sejak pukul 08.00 WIB, Minggu (6/5). “Saya dan delapan orang petugas medis berangkat dari rumah sakit untuk ke Tanjungmorawa. Ada acara donor darah pada pukul sembilan pagi di klenteng yang ada di sana,” aku Sugianto (33), sang sopir ambulans saat berada di Rumah Sakit Sari Mutiara, kemarin.

Sugianto mengaku sama sekali tidak menduga ban belakang sebelah kanan pecah. Saat itu, mereka sedang melaju di KM 23. “Saat itu saya nggak langsung ngerem mobil, takutnya keadaan lebih bahaya. Tapi, saat itu di samping kami ada mobil carry pick up. Kami langsung menghantam carry pick up itu dan langsung terbalik. Saya juga heran, padahal ambulans dalam kondisi bagus dan saat itu saya nggak begitu kencang mengemudikannya,” jelas Sugianto.

Mobil carry pick up dikendarai Zulham (35) pun tidak bisa mengelak. Zulham dan seorang penumpang di mobil itu pun menjadi korban. Sementara, Sugianto tidak mengalami luka apapun. “Saat itu di jok depan mobil ada tiga orang. Saya, Dokter Syaiful dan Roni. Selebihnya di belakang. Tapi saya nggak apa-apa,” jelasnya.

Setelah itu, warga Jalan Jermal VI, Kelurahan Medan Denai, Kecamatan Denai, yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung berhambutan. Pembatas tol pun di dilanggar demi menyelamati korban. Para korban (lihat grafis) langsung dilarikan ke RS Harapan Mama di Jalan Menteng 7 yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Selanjutnya, seluruh korban di rujuk ke RS Sari Mutiara Medan untuk mendapatkan perawatan intensif. Dua orang petugas medis yaitu Sriwahyuni dan Ramlah terpaksa mendapat perawatan di ICU karena terkena air panas yang mereka bawa didalam ambulans.

Roni (25) pegawai UTD RS Sari Mutiara yang mengalami luka gores di tangannya mengatakan, kejadian naas ini begitu cepat. “Mobil oleng sempat terseret. Karena kami tadi agak kencang, mobil kemudian terbalik. Ada sampai 3 atau empat kali mobil terguling,” katanya.

Direktur RS Sari Mutiara Medan, Dr Tuahman Purba mengaku petugas medis yang akan mengadakan acara donor darah sudah mendapatkan surat tugas. “Mereka diundang untuk membantu acara donor darah. Semua korban termasuk penumpang mobil carry pick up kita pindahkan ke RS Sari Mutiara Medan. Ada dua orang perawat yang mengalami luka cukup parah akibat terkena air panas. Jadi mereka saat ini dirawat di ruang ICU. Memang saat kejadian, petugas kita membawa air panas dalam termos dan sejumlah peralatan lainnya. Airnya tumpah dan mengenai tubuh dua perawat ini. Seluruh biaya perawatan mereka akan kita tanggung,” urai Tuahman.

Sementara Ketua Persatuan Donor Darah Indonesia (PDDI) Kota Medan, Jan Lee yang membesuk para korban menyebutkan prihatin dengan kejadian ini. Akibat kecelakaan tersebut, kegiatan donor darah gagal dilaksanakan. “Jika melihat dari keadaan mobil ambulansnya yang ringsek, harusnya korban mengalami luka parah. Tapi untung saja semua korban hanya luka ringan,” ungkapnya.

Terpisah, Kanit Lantas Percut Sei Tuan, AKP Maju Harahap mengatakan saat ini kedua mobil diamankan di Unit Lantas Percut. Kondisi kedua mobil dalam keadaan ringsek. “Beberapa orang saksi termasuk sopir ambulans sudah kita mintai keterangannya. Seluruh korban hanya mengalami luka ringan dan dirawat di RS Sari Mutiara Medan. Kita masih melakukan pengembangan mengenai penyebab kecelakaan, apakah ada faktor lain, kita lihat saja nanti,” tegasnya. (mag-11/ari/adl)

MEDAN-Ban belakang pecah. Ambulans RS Sari Mutiara yang membawa dokter dan perawat itu langsung oleng. Suzuki carry pick up yang ada di sampingnya pun ditabrak. Keduanya terguling. Sembilan orang mengalami luka-luka.

Drama kecelakaan ini terjadi Jalan Tol Belmera, tepatnya dari arah Pintu Bandar Selamat menuju Amplas dan Tanjungmorawa. Ambulans milik RS Sari Mutiara dengan nomor polisi BK 1926 JT itu sejatinya mulai bergerak dari rumah sakit tersebut sejak pukul 08.00 WIB, Minggu (6/5). “Saya dan delapan orang petugas medis berangkat dari rumah sakit untuk ke Tanjungmorawa. Ada acara donor darah pada pukul sembilan pagi di klenteng yang ada di sana,” aku Sugianto (33), sang sopir ambulans saat berada di Rumah Sakit Sari Mutiara, kemarin.

Sugianto mengaku sama sekali tidak menduga ban belakang sebelah kanan pecah. Saat itu, mereka sedang melaju di KM 23. “Saat itu saya nggak langsung ngerem mobil, takutnya keadaan lebih bahaya. Tapi, saat itu di samping kami ada mobil carry pick up. Kami langsung menghantam carry pick up itu dan langsung terbalik. Saya juga heran, padahal ambulans dalam kondisi bagus dan saat itu saya nggak begitu kencang mengemudikannya,” jelas Sugianto.

Mobil carry pick up dikendarai Zulham (35) pun tidak bisa mengelak. Zulham dan seorang penumpang di mobil itu pun menjadi korban. Sementara, Sugianto tidak mengalami luka apapun. “Saat itu di jok depan mobil ada tiga orang. Saya, Dokter Syaiful dan Roni. Selebihnya di belakang. Tapi saya nggak apa-apa,” jelasnya.

Setelah itu, warga Jalan Jermal VI, Kelurahan Medan Denai, Kecamatan Denai, yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung berhambutan. Pembatas tol pun di dilanggar demi menyelamati korban. Para korban (lihat grafis) langsung dilarikan ke RS Harapan Mama di Jalan Menteng 7 yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Selanjutnya, seluruh korban di rujuk ke RS Sari Mutiara Medan untuk mendapatkan perawatan intensif. Dua orang petugas medis yaitu Sriwahyuni dan Ramlah terpaksa mendapat perawatan di ICU karena terkena air panas yang mereka bawa didalam ambulans.

Roni (25) pegawai UTD RS Sari Mutiara yang mengalami luka gores di tangannya mengatakan, kejadian naas ini begitu cepat. “Mobil oleng sempat terseret. Karena kami tadi agak kencang, mobil kemudian terbalik. Ada sampai 3 atau empat kali mobil terguling,” katanya.

Direktur RS Sari Mutiara Medan, Dr Tuahman Purba mengaku petugas medis yang akan mengadakan acara donor darah sudah mendapatkan surat tugas. “Mereka diundang untuk membantu acara donor darah. Semua korban termasuk penumpang mobil carry pick up kita pindahkan ke RS Sari Mutiara Medan. Ada dua orang perawat yang mengalami luka cukup parah akibat terkena air panas. Jadi mereka saat ini dirawat di ruang ICU. Memang saat kejadian, petugas kita membawa air panas dalam termos dan sejumlah peralatan lainnya. Airnya tumpah dan mengenai tubuh dua perawat ini. Seluruh biaya perawatan mereka akan kita tanggung,” urai Tuahman.

Sementara Ketua Persatuan Donor Darah Indonesia (PDDI) Kota Medan, Jan Lee yang membesuk para korban menyebutkan prihatin dengan kejadian ini. Akibat kecelakaan tersebut, kegiatan donor darah gagal dilaksanakan. “Jika melihat dari keadaan mobil ambulansnya yang ringsek, harusnya korban mengalami luka parah. Tapi untung saja semua korban hanya luka ringan,” ungkapnya.

Terpisah, Kanit Lantas Percut Sei Tuan, AKP Maju Harahap mengatakan saat ini kedua mobil diamankan di Unit Lantas Percut. Kondisi kedua mobil dalam keadaan ringsek. “Beberapa orang saksi termasuk sopir ambulans sudah kita mintai keterangannya. Seluruh korban hanya mengalami luka ringan dan dirawat di RS Sari Mutiara Medan. Kita masih melakukan pengembangan mengenai penyebab kecelakaan, apakah ada faktor lain, kita lihat saja nanti,” tegasnya. (mag-11/ari/adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/