LANGKAT, SUMUTPOS.CO- Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPM USU) melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Rabu 18 September 2024. Pada kegiatan pengabdian kali ini, LPM USU melakukan sosialisasi tentang pentingnya petani secara bertahap beralih dari penggunaan pupuk anorganik ke pupuk kompos organik (PKO).
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi panen, seklaigus mengurangi biaya operasional dan menjaga kesehatan petani serta lingkungan.Dalam mendukung petani agar mampu menyediakan PKO secara mandiri, maka penggunaan Teknologi Komposter Pintar menjadi solusi yang ditawarkan oleh Tim Pengabdi.
Kegiatan sosialisasi tersebut, selain dihadiri ketua, koordinator, anggota, dan mahasiswa Tim Pengabdi LPM USU untuk desa binaan Lubuk Kasih, juga dihadiri sekretaris desa, ketua kelompok tani, ketua kelompok ibu-ibu PKK, dan Ketua Karang Taruna. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat kerjasama di lokasi rumah kompos.
Pada acara tersebut, Dr. Irwana Nainggolan, M.Sc yang merupakan dosen di Prodi Sarjana Kimia bidang Sains Material sekaligus koordinator Tim Pengabdian mengungkapkan, dengan penerapan Komposter Pintar yang merupakan hasil kolaborasi penelitian antara Dosen Prodi Fisika dan Kimia selam 3 tahun, maka waktu yang dibutuhkan untuk proses pengomposan menjadi jauh lebih singkat dan mampu mempercepat proses pengomposan hingga 50%.
Jika dengan cara konvensional seperti yang selama ini diterapkan oleh masyarakat memakan waktu lebih dari 40 hari, sekarang hanya butuh waktu 20 hari. “Selain itu, petani juga tidak disibukkan lagi harus memonitoring setiap hari perkembangan proses pengomposannya dan resiko kegagalan juga sudah dapat diminimalisir,” kata Dr. Irwana Nainggolan, M.Sc.
Sedangkan Ketua Tim Desa Binaan, Dr. Tulus Ikhsan Nasution, S.Si, M.Sc yang merupakan Kaprodi Sarjana Fisika, mengimbau kepada masyarakat agar dapat berperan aktif bersama Tim Pengabdian LPM USU dalam membangun desa binaan Lubuk Kasih menjadi desa yang melek Teknologi.
“Masyarakat jangan bertanya apa yang akan kami dapat, tetapi tanyakan apa yang kami bisa buat untuk mensukseskan program in,i” kata Dr Tulus Ikhsan yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin yang sangat antusias menyambut program ini.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Desa Lubuk Kasih yang diwakili Sekretaris Desa Armansyah, mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Pengabdian LPM USU atas kehadiran tim untuk melaksanakan pengabdian di desa mereka. “Semoga ke depannya desa kami bisa menjadi desa berteknologi, khususnya dalam aktivitas pertanian,” ujarnya.
Armansyah juga meyakini, dengan adanya penerapan inovasi ini permasalahan kelangkaan pupuk subsidi dan harga pupuk anorganik yang terus melambung dapat teratasi melalui kemandirian petani. “Selain itu kami uga berharap Desa Lubuk Kasih bisa menjadi lebih bersih, karena limbah-limbah organik dapat dikelola menjadi PKO,” pungkasnya.
Sedangkan Ketua Kelompok Tani Pasir Putih Desa Lubuk Kasih, Ilyas menyampaikan rasa haru atas dipilihnya desa mereka sebagai tujuan pelaksanaan program dan dukungan kelompok untuk mensukseskan program yang ditawarkan oleh Tim Pengabdian LPM USU.
Turut hadir pada acara tersebut anggota Tim dan mahasiswa/i Prodi S1 Fisika yang terlibat dalam program pengabdian tersebut, diantaranya Anggia Rizkia Margolang, S.Si, M.Si, Winda Yola Yohana, S.Pd, M.Si, Lolo Ferdinan Siahaan, Rendy Ginting, Arnold Turnip, Aditya Rahman dan Mia Stephany.
Kegiatan ini memberikan harapan baru bagi petani Desa Lubuk Kasih untuk mencapai kemandirian dalam produksi pupuk organik, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi Komposter Pintar menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi sahabat petani dalam menghadapi tantangan modern di sektor pertanian. (adz)