26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

TPM FK-USU Bantu Pasien Diabetes Melitus Secara Online

Penderita di Indonesia Terbanyak ke-6 di Dunia

Penderita diabetes dan keluarganya diundang untuk bergabung di grup Whattsapp ‘Klinik Online FK USU’ melalui tautan https://bit.ly/KlinikOnlineFKUSU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penderita Diabetes Melitus di Indonesia adalah keenam terbanyak di dunia. Hal ini berdampak kepada produktifitas penduduk dan juga beban terhadap pembiayaan kesehatan. Apalagi sampai mengalami komplikasi yang memerlukan biaya perawatan yang besar.

“Di samping itu, diabetes merupakan salahsatu comorbid dari Covid-19. Sehingga penderita diabetes memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi yang berat, jika terinfeksi virus Sars Cov2 (Covid-19),” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU), dr Aryati Yosi SpKK (K), didampingi dr M Aron Pase SpPD-KEMD, dr Bambang Prayugo SpB, dr Hidayat M Biomed, dan dr Dian Dwi Wahyuni Sp MK, kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (10/12).

Masalah pada kulit, mulai dari kulit kering, gatal-gatal, hingga luka yang sukar sembuh, merupakan sebagian kecil dari masalah atau komplikasi yang sering dialami oleh penderita diabetes. “Ditambah lagi banyak mitos yang beredar di masyarakat, sehingga penatalaksanaan diabetes menjadi kurang tepat dan tidak tertangani dengan baik,” kata dr Aryati.

Untuk itu, menurut dr Aryati, diperlukan edukasi yang tepat bagi pasien dan juga keluarga, untuk mencegah penularan Covid-19, dan juga tetap disiplin dalam pengendalian kadar gula darah untuk mencegah timbulnya komplikasi.

“Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat dari Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) USU dengan Skema Dosen Wajib Mengabdi tahun 2020, para dosen FK USU yang juga merupakan dokter spesialis, mengabdikan ilmunya untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pencegahan penularan Covid-19 dan pengenalan dini komplikasi diabetes,” ungkapnya.

Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat FK-USU ini adalah Puskesmas Kota Matsum dan juga Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. “Karena kondisi pandemi, kegiatan ini dilakukan secara online,” ungkapnya.

Penderita diabetes dan keluarganya diundang untuk bergabung di grup Whattsapp ‘Klinik Online FK USU’ melalui tautan https://bit.ly/KlinikOnlineFKUSU.

Dalam grup tersebut akan diposting link video youtube yang dibuat oleh tim pengabdian. Tema mengenai masalah kulit akibat pada penderita diabetes, oleh dr Aryati Yosi SpKK. Sementara tema mengenai pencegahan dan penanganan dini luka diabetes, oleh dr Bambang Prayugo SpB.

Tema pencegahan penularan Covid-19 pada pasien diabetes, oleh dr Dian Dwi Wahyuni SpMK. Serta mitos dan fakta seputar diabetes oleh dr M Aron Pase SpPD-KEMD.

“Peserta dapat mengajukan pertanyaan melalui chat atau voice note, yang nantinya akan dijawab oleh tim dokter. Sebagai moderator dari kegiatan ini adalah dr Hidayat M Biomed,” ujarnya.

Untuk memastikan seluruh peserta dapat mengakses internet dan dapat menerapkan perilaku kesehatan yang benar di saat pandemi Covid-19, peserta diberikan bantuan kuota internet, masker, handsanitizer, dan sabun cair.

“Diharapkan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan pasien mengenai penyakitnya serta menumbuhkan perilaku yang baik dalam pencegahan komplikasi penyakit diabetes serta tak kalah pentingnya juga dalam pencegahan penularan Covid-19,” pungkasnya. (mag-1) 

Penderita di Indonesia Terbanyak ke-6 di Dunia

Penderita diabetes dan keluarganya diundang untuk bergabung di grup Whattsapp ‘Klinik Online FK USU’ melalui tautan https://bit.ly/KlinikOnlineFKUSU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penderita Diabetes Melitus di Indonesia adalah keenam terbanyak di dunia. Hal ini berdampak kepada produktifitas penduduk dan juga beban terhadap pembiayaan kesehatan. Apalagi sampai mengalami komplikasi yang memerlukan biaya perawatan yang besar.

“Di samping itu, diabetes merupakan salahsatu comorbid dari Covid-19. Sehingga penderita diabetes memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi yang berat, jika terinfeksi virus Sars Cov2 (Covid-19),” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU), dr Aryati Yosi SpKK (K), didampingi dr M Aron Pase SpPD-KEMD, dr Bambang Prayugo SpB, dr Hidayat M Biomed, dan dr Dian Dwi Wahyuni Sp MK, kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (10/12).

Masalah pada kulit, mulai dari kulit kering, gatal-gatal, hingga luka yang sukar sembuh, merupakan sebagian kecil dari masalah atau komplikasi yang sering dialami oleh penderita diabetes. “Ditambah lagi banyak mitos yang beredar di masyarakat, sehingga penatalaksanaan diabetes menjadi kurang tepat dan tidak tertangani dengan baik,” kata dr Aryati.

Untuk itu, menurut dr Aryati, diperlukan edukasi yang tepat bagi pasien dan juga keluarga, untuk mencegah penularan Covid-19, dan juga tetap disiplin dalam pengendalian kadar gula darah untuk mencegah timbulnya komplikasi.

“Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat dari Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) USU dengan Skema Dosen Wajib Mengabdi tahun 2020, para dosen FK USU yang juga merupakan dokter spesialis, mengabdikan ilmunya untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pencegahan penularan Covid-19 dan pengenalan dini komplikasi diabetes,” ungkapnya.

Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat FK-USU ini adalah Puskesmas Kota Matsum dan juga Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. “Karena kondisi pandemi, kegiatan ini dilakukan secara online,” ungkapnya.

Penderita diabetes dan keluarganya diundang untuk bergabung di grup Whattsapp ‘Klinik Online FK USU’ melalui tautan https://bit.ly/KlinikOnlineFKUSU.

Dalam grup tersebut akan diposting link video youtube yang dibuat oleh tim pengabdian. Tema mengenai masalah kulit akibat pada penderita diabetes, oleh dr Aryati Yosi SpKK. Sementara tema mengenai pencegahan dan penanganan dini luka diabetes, oleh dr Bambang Prayugo SpB.

Tema pencegahan penularan Covid-19 pada pasien diabetes, oleh dr Dian Dwi Wahyuni SpMK. Serta mitos dan fakta seputar diabetes oleh dr M Aron Pase SpPD-KEMD.

“Peserta dapat mengajukan pertanyaan melalui chat atau voice note, yang nantinya akan dijawab oleh tim dokter. Sebagai moderator dari kegiatan ini adalah dr Hidayat M Biomed,” ujarnya.

Untuk memastikan seluruh peserta dapat mengakses internet dan dapat menerapkan perilaku kesehatan yang benar di saat pandemi Covid-19, peserta diberikan bantuan kuota internet, masker, handsanitizer, dan sabun cair.

“Diharapkan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan pasien mengenai penyakitnya serta menumbuhkan perilaku yang baik dalam pencegahan komplikasi penyakit diabetes serta tak kalah pentingnya juga dalam pencegahan penularan Covid-19,” pungkasnya. (mag-1) 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/