26 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

Muhammadiyah Unggul dalam Pendidikan

KONSULAT Jenderal Singapura di Medan Dr Edmund Chia bersilaturahim ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan, Jumat (4/10). Dr Edmund Chia memaparkan potensi kerja sama pendidikan dan ekonomi antara Indonesia dan Singapura.

Kehadiran konsulat jenderal Singapura di Medan disambut Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP didampingi Staf Ahli UMSU Prof Dr R Sabrina MSi, Wakil Rektor III UMSU Assoc Prof Dr Rudianto MSi serta dekan, kepala biro dan lembaga di UMSU, tim OIC dan peserta kuliah umum.

Sedangkan Dr Edmund Chia didampingi Utari (staf Humas, kebudayaan dan pendidikan) Nurhisham bin Herman (staf kementerian luar negeri Singapura) dan Vincent Lorentius (staf pendamping Konjen Singapura).

Sebelumnya, rektor UMSU juga menerima kunjungan Konjen Jepang Dr Takonai Susumu dalam rangka kuliah umum dan penjajakan peluang kerja sama. Konjen Jepang juga berkesempatan meninjau hasil inovasi mahasiswa fakultas teknik.

Dr Edmund Chia mengutamakan bahwa Singapura hanya memiliki lima universitas. Mereka melihat Sumut sebagai wilayah yang sangat penting karena kedekatan geografis dan historis.

”Banyak warga Singapura yang berasal dari Aceh atau Padang. Kami berharap hubungan ini dapat semakin erat, khususnya dalam proyek-proyek ekonomi dan investasi di masa depan,” ujar Dr Edmund Chia.

Konsulat jenderal Singapura di Medan merinci tiga bidang utama yang menjadi fokus Singapura yaitu pangan, energi hijau dan ekonomi digital. Ia pun menyebut bahwa Sumut memiliki peran penting dalam pengembangan energi terbarukan. Sedangkan Singapura sangat kuat dalam sektor teknologi.

Dr Edmund Chia menambahkan bahwa Singapura sangat tertarik untuk mengirim lebih banyak pelajar ke Sumut, termasuk dalam bentuk program pertukaran pelajar di UMSU. Dalam waktu dekat, lanjut dia, beberapa perwakilan universitas Singapura akan datang ke Sumut untuk memperkuat kerja sama tersebut.

”Kami melihat Muhammadiyah sebagai mitra yang sangat kuat dan unggul dalam pendidikan. Kami berharap dapat bekerja sama lebih erat dalam program-program pendidikan,” katanya.

Prof Dr Agussani MAP juga berharap dapat memperkuat hubungan dengan Singapura. Terutama dalam pengembangan program beasiswa da pertukaran mahasiswa.

”Kami berharap dapat mengembangkan program beasiswa dari Singapura. Kami juga siap menjalin hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Singapura, khususnya melalui sektor pendidikan,” ujar tegas rektor.

Sementara itu Wakil Rektor III UMSU Assoc Prof Dr Rudianto MSi mengatakan bahwa kehadiran Konjen Singapura dan Jepang ke UMSU menunjukkan pentingnya hubungan internasional dalam dunia pendidikan

Assoc Prof Dr Rudianto MSi menegaskan bahwa UMSU siap menyambut kedatangan mahasiswa Singapura dalam program-program pertukaran pelajar yang direncanakan. ”Kami sangat siap menerima kunjungan mahasiswa dari Singapura,” ujar wakil rektor.

Assoc Prof Dr Rudianto MSi berharap pihaknya dapat memperluas jaringan internasional sekaligus memberikan wawasan baru bagi mahasiswa mengenai perkembangan negara lain serta peluang kerja sama pendidikan yang lebih luas. (dmp)

KONSULAT Jenderal Singapura di Medan Dr Edmund Chia bersilaturahim ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan, Jumat (4/10). Dr Edmund Chia memaparkan potensi kerja sama pendidikan dan ekonomi antara Indonesia dan Singapura.

Kehadiran konsulat jenderal Singapura di Medan disambut Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP didampingi Staf Ahli UMSU Prof Dr R Sabrina MSi, Wakil Rektor III UMSU Assoc Prof Dr Rudianto MSi serta dekan, kepala biro dan lembaga di UMSU, tim OIC dan peserta kuliah umum.

Sedangkan Dr Edmund Chia didampingi Utari (staf Humas, kebudayaan dan pendidikan) Nurhisham bin Herman (staf kementerian luar negeri Singapura) dan Vincent Lorentius (staf pendamping Konjen Singapura).

Sebelumnya, rektor UMSU juga menerima kunjungan Konjen Jepang Dr Takonai Susumu dalam rangka kuliah umum dan penjajakan peluang kerja sama. Konjen Jepang juga berkesempatan meninjau hasil inovasi mahasiswa fakultas teknik.

Dr Edmund Chia mengutamakan bahwa Singapura hanya memiliki lima universitas. Mereka melihat Sumut sebagai wilayah yang sangat penting karena kedekatan geografis dan historis.

”Banyak warga Singapura yang berasal dari Aceh atau Padang. Kami berharap hubungan ini dapat semakin erat, khususnya dalam proyek-proyek ekonomi dan investasi di masa depan,” ujar Dr Edmund Chia.

Konsulat jenderal Singapura di Medan merinci tiga bidang utama yang menjadi fokus Singapura yaitu pangan, energi hijau dan ekonomi digital. Ia pun menyebut bahwa Sumut memiliki peran penting dalam pengembangan energi terbarukan. Sedangkan Singapura sangat kuat dalam sektor teknologi.

Dr Edmund Chia menambahkan bahwa Singapura sangat tertarik untuk mengirim lebih banyak pelajar ke Sumut, termasuk dalam bentuk program pertukaran pelajar di UMSU. Dalam waktu dekat, lanjut dia, beberapa perwakilan universitas Singapura akan datang ke Sumut untuk memperkuat kerja sama tersebut.

”Kami melihat Muhammadiyah sebagai mitra yang sangat kuat dan unggul dalam pendidikan. Kami berharap dapat bekerja sama lebih erat dalam program-program pendidikan,” katanya.

Prof Dr Agussani MAP juga berharap dapat memperkuat hubungan dengan Singapura. Terutama dalam pengembangan program beasiswa da pertukaran mahasiswa.

”Kami berharap dapat mengembangkan program beasiswa dari Singapura. Kami juga siap menjalin hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Singapura, khususnya melalui sektor pendidikan,” ujar tegas rektor.

Sementara itu Wakil Rektor III UMSU Assoc Prof Dr Rudianto MSi mengatakan bahwa kehadiran Konjen Singapura dan Jepang ke UMSU menunjukkan pentingnya hubungan internasional dalam dunia pendidikan

Assoc Prof Dr Rudianto MSi menegaskan bahwa UMSU siap menyambut kedatangan mahasiswa Singapura dalam program-program pertukaran pelajar yang direncanakan. ”Kami sangat siap menerima kunjungan mahasiswa dari Singapura,” ujar wakil rektor.

Assoc Prof Dr Rudianto MSi berharap pihaknya dapat memperluas jaringan internasional sekaligus memberikan wawasan baru bagi mahasiswa mengenai perkembangan negara lain serta peluang kerja sama pendidikan yang lebih luas. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/