26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

25 Warga Timor Leste Kuliah di USM Indonesia

SEBANYAK 25 Warga Timor Leste menjadi mahasiswa Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia. Mereka menjadi tamu spesial pada acara wisuda USM Indonesia yang diadakan di Medan International Convention Center (MICC), Kamis (10/10).

Kehadiran mahasiswa dari Timor Leste merupakan babak baru kehadiran mahasiswa internasional yang kuliah di USM Indonesia yang merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Sumut.

Wisuda USM Indonesia ini pun dihadiri Irwansyah Suwandi (Konsul Kehormatan Republik Timor Leste), dr Endang Tarigan SpPK (kepala RS AL), Letkol Laut Irfan Hasibuan SSos MM (mewakili Danlatamal) dan Dr Rudi Charles Sitepu MHKes (direktur RS Advent).

Turut hadir Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr Parlindungan Purba MM beserta senat USM Indonesia, sivitas akademika dan keluarga wisudawan/wisudawati.

Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengutarakan bahwa wisuda dilaksanakan tiga hari dengan jumlah lulusan 2.188 orang. Mereka berasal dari Sumut, Aceh, Riau, Sumsel, Sumbar, Kepri, Jambi, Lampung, Jakarta, Kalimantan, NTT, Maluku dan Papua.

Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengucapkan selamat kepada para lulusan yang mendapat gelar kesarjanaan dan profesi sebagai bentuk pengakuan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang diraih.

”Dengan menyandang gelar tersebut, Saudara kini mengemban tanggung jawab yang lebih tinggi. Untuk berkiprah dan memberi sumbangsih kepada masyarakat, bangsa, peradaban dunia dan kemanusiaan,” pesannya.

Rektor mengingatkan tentang sejarah USM Indonesia yang bertumbuh dari sebuah semangat keluarga untuk mendirikan layanan pendidikan. Mulai dari sekolah perawat kesehatan pada tahun 1982 yang diawali Bidan S Sitanggang bersama Drs W Purba. Lalu berkembang menjadi akademi kesehatan (1992), sekolah tinggi ilmu kesehatan (2000) dan universitas (2013).

Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengatakan bahwa USM Indonesia memiliki visi menjadi universitas yang unggul, berkarakter dan berdaya saing global tahun 2038. Lulusan USM Indonesia diharapkan mampu memiliki keunggulan siap berkarya memberikan pelayanan terbaik di masyarakat dan memiliki karakter.

”Sesuai dengan core values yaitu spiritualisme, intelektualisme, profesionalisme, nasionalisme dan globalisme sebagai penciri yang membedakan dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya,” sebut rektor.

Ia menambahkan bahwa USM Indonesia sebagai institusi telah terakreditasi baik sekali dan saat ini menyelenggarakan 24 program studi. Yakni jenjang diploma lima prodi, jenjang sarjana 14 prodi, jenjang profesi tiga prodi dan jenjang s2 dua prodi. ”Magister Kesehatan Masyarakat USM Indonesia pada Agustus 2024 memperoleh akreditasi unggul dari LAM-PTKES,” katanya.

Dalam program MBKM tahun 2024, lanjut rektor, USM Indonesia dipercaya menyelenggarakan program pertukaran mahasiswa merdeka. Sebanyak 74 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, Bali, Sulsel, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku dan NTB menempuh pembelajaran di USM Indonesia selama satu semester.

Pada waktu yang sama, 141 mahasiswa USM Indonesia mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka Kemdikbudristek selama satu semester pada perguruan tinggi di Jakarta, Jabar, Jatim, Yogyakarta, Jatim, Bali, Kalimantan, Maluku, NTB, NTT, Gorontalo dan Papua Barat.

Kemudian 81 mahasiswa USM Indonesia mengikuti program kampus mengajar batch 6 dan 7, 27 mahasiswa juga mengikuti kampus mengajar batch 8. Mahasiswa mengajar ini selama enam bulan di SD maupun SMP di daerah terpencil di Aceh, Medan, Deliserdang, Nias, Tapanuli Utara, Dairi, Samosir dan Labuhanbatu Utara.

Selanjutnya delapan mahasiswa USM Indonesia melaksanakan riset program Badan Riset Nasional (Brin), 63 mahasiswa mengikuti magang kerja dan studi independen bersertifikat di perusahaan milik BUMN maupun perusahaan multi nasional sebagai bagian dari program MBKM Kemdikbudristek sehingga mahasiswa memiliki pengalaman nyata di dunia kerja.

USM Indonesia juga melakukan penguatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan. Saat ini, kata rektor, 31 dosen telah berpendidikan S3 dan 10 dosen sedang mengikuti pendidikan S3.

Prestasi lainnya dicapai dosen Prodi Farmasi USM Indonesia yang memperoleh 1st Olympic Competition Nasional yang diselenggaran Universitas Pelita Harapan. Dijabarkan juga penguatan pembelajaran dimana sejak 2023 memenangkan hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbudristek.

Kemudian fakultas vokasi melaksanakan academic exchange ke college of health science di Laos. Lalu sejak tahun 2017 dipercaya pemerintah untuk menyelenggarakan program RPL terutama SDM kesehatan dan berbagai prestasi dan pencapaian lainnya.

Terbaru, pada tahun akademik 2024/2025 menerima dari Timor Leste sebanyak 25 org yang akan menempuh pendidikan sarjana dan magister.

”Syukur yang terhingga kita panjatkan karena USM Indonesia beserta sivitas akademika masih mampu mengukir prestasi, meraih peluang dan kesempatan untuk tetap berjalan sesuai rencana strategis,” ujar rektor. (dmp)

SEBANYAK 25 Warga Timor Leste menjadi mahasiswa Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia. Mereka menjadi tamu spesial pada acara wisuda USM Indonesia yang diadakan di Medan International Convention Center (MICC), Kamis (10/10).

Kehadiran mahasiswa dari Timor Leste merupakan babak baru kehadiran mahasiswa internasional yang kuliah di USM Indonesia yang merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Sumut.

Wisuda USM Indonesia ini pun dihadiri Irwansyah Suwandi (Konsul Kehormatan Republik Timor Leste), dr Endang Tarigan SpPK (kepala RS AL), Letkol Laut Irfan Hasibuan SSos MM (mewakili Danlatamal) dan Dr Rudi Charles Sitepu MHKes (direktur RS Advent).

Turut hadir Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr Parlindungan Purba MM beserta senat USM Indonesia, sivitas akademika dan keluarga wisudawan/wisudawati.

Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengutarakan bahwa wisuda dilaksanakan tiga hari dengan jumlah lulusan 2.188 orang. Mereka berasal dari Sumut, Aceh, Riau, Sumsel, Sumbar, Kepri, Jambi, Lampung, Jakarta, Kalimantan, NTT, Maluku dan Papua.

Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengucapkan selamat kepada para lulusan yang mendapat gelar kesarjanaan dan profesi sebagai bentuk pengakuan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang diraih.

”Dengan menyandang gelar tersebut, Saudara kini mengemban tanggung jawab yang lebih tinggi. Untuk berkiprah dan memberi sumbangsih kepada masyarakat, bangsa, peradaban dunia dan kemanusiaan,” pesannya.

Rektor mengingatkan tentang sejarah USM Indonesia yang bertumbuh dari sebuah semangat keluarga untuk mendirikan layanan pendidikan. Mulai dari sekolah perawat kesehatan pada tahun 1982 yang diawali Bidan S Sitanggang bersama Drs W Purba. Lalu berkembang menjadi akademi kesehatan (1992), sekolah tinggi ilmu kesehatan (2000) dan universitas (2013).

Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengatakan bahwa USM Indonesia memiliki visi menjadi universitas yang unggul, berkarakter dan berdaya saing global tahun 2038. Lulusan USM Indonesia diharapkan mampu memiliki keunggulan siap berkarya memberikan pelayanan terbaik di masyarakat dan memiliki karakter.

”Sesuai dengan core values yaitu spiritualisme, intelektualisme, profesionalisme, nasionalisme dan globalisme sebagai penciri yang membedakan dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya,” sebut rektor.

Ia menambahkan bahwa USM Indonesia sebagai institusi telah terakreditasi baik sekali dan saat ini menyelenggarakan 24 program studi. Yakni jenjang diploma lima prodi, jenjang sarjana 14 prodi, jenjang profesi tiga prodi dan jenjang s2 dua prodi. ”Magister Kesehatan Masyarakat USM Indonesia pada Agustus 2024 memperoleh akreditasi unggul dari LAM-PTKES,” katanya.

Dalam program MBKM tahun 2024, lanjut rektor, USM Indonesia dipercaya menyelenggarakan program pertukaran mahasiswa merdeka. Sebanyak 74 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, Bali, Sulsel, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku dan NTB menempuh pembelajaran di USM Indonesia selama satu semester.

Pada waktu yang sama, 141 mahasiswa USM Indonesia mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka Kemdikbudristek selama satu semester pada perguruan tinggi di Jakarta, Jabar, Jatim, Yogyakarta, Jatim, Bali, Kalimantan, Maluku, NTB, NTT, Gorontalo dan Papua Barat.

Kemudian 81 mahasiswa USM Indonesia mengikuti program kampus mengajar batch 6 dan 7, 27 mahasiswa juga mengikuti kampus mengajar batch 8. Mahasiswa mengajar ini selama enam bulan di SD maupun SMP di daerah terpencil di Aceh, Medan, Deliserdang, Nias, Tapanuli Utara, Dairi, Samosir dan Labuhanbatu Utara.

Selanjutnya delapan mahasiswa USM Indonesia melaksanakan riset program Badan Riset Nasional (Brin), 63 mahasiswa mengikuti magang kerja dan studi independen bersertifikat di perusahaan milik BUMN maupun perusahaan multi nasional sebagai bagian dari program MBKM Kemdikbudristek sehingga mahasiswa memiliki pengalaman nyata di dunia kerja.

USM Indonesia juga melakukan penguatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan. Saat ini, kata rektor, 31 dosen telah berpendidikan S3 dan 10 dosen sedang mengikuti pendidikan S3.

Prestasi lainnya dicapai dosen Prodi Farmasi USM Indonesia yang memperoleh 1st Olympic Competition Nasional yang diselenggaran Universitas Pelita Harapan. Dijabarkan juga penguatan pembelajaran dimana sejak 2023 memenangkan hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbudristek.

Kemudian fakultas vokasi melaksanakan academic exchange ke college of health science di Laos. Lalu sejak tahun 2017 dipercaya pemerintah untuk menyelenggarakan program RPL terutama SDM kesehatan dan berbagai prestasi dan pencapaian lainnya.

Terbaru, pada tahun akademik 2024/2025 menerima dari Timor Leste sebanyak 25 org yang akan menempuh pendidikan sarjana dan magister.

”Syukur yang terhingga kita panjatkan karena USM Indonesia beserta sivitas akademika masih mampu mengukir prestasi, meraih peluang dan kesempatan untuk tetap berjalan sesuai rencana strategis,” ujar rektor. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/