29 C
Medan
Wednesday, December 18, 2024
spot_img

Tiga Pekan Warga Namorambe Krisis Air Bersih, Perumda Tirtanadi: Sedang Perbaikan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga yang berada di Desa Lau Mulgap, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang mengalami krisis air bersih sejak tiga pekan lalu, mayoritas warga mengakui masih terkendala dengan air yang bersumber dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi Sumut.

Salah satu warga Wan Prayogi (30) ketika memberikan keterangannya, Senin (16/12/2024) mengatakan, dirinya sudah merasakan kendala air PDAM sejak tiga pekan lalu atau sejak bencana alam yang terjadi.

“Iya, sejak tanggal 27 November 2024 kemarin pas hari bencana banjir besar di daerah Delitua, Marendal, kanal, dan sekitarnya,” ucapnya.

Wan mengatakan air PDAM masih mati total hingga saat ini dan merasakan dampak operasional serta biaya yang lebih besar dari biasanya.

“Mati total, kami jadinya susah mau ngapa-ngapain, buang air besar aja susah, jadi terpaksa beli air di depot bergalon-galon, per hari bisa ngeluarin uang Rp.40 ribu untuk air aja. padahal biasanya bayar air PDAM sebulan cuma Rp37 ribu,” ungkapnya.

Sementara warga lainnya, Fahrun yang juga tinggal satu kawasan yang sama, juga membenarkan air PDAM masih terkendala. Dirinya mengatakan pihak PDAM kerap mendatangkan mobil tangki air namun terbatas.

“Ya beli di depot, kadang mau orang PDAM kasih air pake mobil tangki air, tapi terbatas pak, gak semua bisa dapat, dikit lah,” ucapnya.

Dirinya mengatakan hingga saat ini belum ada informasi yang didapat masyarakat terkait kapan air tersebut bisa lancar seperti semula.

“Menurut informasi yang beredar di medsos aja sih, katanya penanganan nya 3 minggu. tapi itu terlalu lama pak,” ucap Fahrun.

Ia pun berharap agar hal tersebut segera terselesaikan agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan air PDAM seperti biasanya.

“Segera hidup air lah, kasihani warga yang butuh air ini. Air kan sumber kehidupan, gadak air payah kali hidup. Call center PDAM juga di telpon payah kali, ya maunya diangkat, jadi pihak PDAM bisa denger langsung aspirasi warga yang kesusahan ini,” ucapnya.

Humas Perusahaan Umum Daerah (Perumda)Tirtanadi Sumatera Utara, Lokot Siregar ketika dikonfirmasi mengakui perbaikan masih dilakukan pasca bencana alam longsor di Kecamatan Sibolangit beberapa pekan yang lalu.

“Benar, di kawasan Namorambe masih belum normal pelayanan air kita, karena supply dari Sibolangit belum selesai perbaikannya akibat bencana longsor kemarin,” tuturnya.

“Mohon diinfokan kepada masyarakat pelanggan kita ya,” ucap Lokot.(san/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga yang berada di Desa Lau Mulgap, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang mengalami krisis air bersih sejak tiga pekan lalu, mayoritas warga mengakui masih terkendala dengan air yang bersumber dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi Sumut.

Salah satu warga Wan Prayogi (30) ketika memberikan keterangannya, Senin (16/12/2024) mengatakan, dirinya sudah merasakan kendala air PDAM sejak tiga pekan lalu atau sejak bencana alam yang terjadi.

“Iya, sejak tanggal 27 November 2024 kemarin pas hari bencana banjir besar di daerah Delitua, Marendal, kanal, dan sekitarnya,” ucapnya.

Wan mengatakan air PDAM masih mati total hingga saat ini dan merasakan dampak operasional serta biaya yang lebih besar dari biasanya.

“Mati total, kami jadinya susah mau ngapa-ngapain, buang air besar aja susah, jadi terpaksa beli air di depot bergalon-galon, per hari bisa ngeluarin uang Rp.40 ribu untuk air aja. padahal biasanya bayar air PDAM sebulan cuma Rp37 ribu,” ungkapnya.

Sementara warga lainnya, Fahrun yang juga tinggal satu kawasan yang sama, juga membenarkan air PDAM masih terkendala. Dirinya mengatakan pihak PDAM kerap mendatangkan mobil tangki air namun terbatas.

“Ya beli di depot, kadang mau orang PDAM kasih air pake mobil tangki air, tapi terbatas pak, gak semua bisa dapat, dikit lah,” ucapnya.

Dirinya mengatakan hingga saat ini belum ada informasi yang didapat masyarakat terkait kapan air tersebut bisa lancar seperti semula.

“Menurut informasi yang beredar di medsos aja sih, katanya penanganan nya 3 minggu. tapi itu terlalu lama pak,” ucap Fahrun.

Ia pun berharap agar hal tersebut segera terselesaikan agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan air PDAM seperti biasanya.

“Segera hidup air lah, kasihani warga yang butuh air ini. Air kan sumber kehidupan, gadak air payah kali hidup. Call center PDAM juga di telpon payah kali, ya maunya diangkat, jadi pihak PDAM bisa denger langsung aspirasi warga yang kesusahan ini,” ucapnya.

Humas Perusahaan Umum Daerah (Perumda)Tirtanadi Sumatera Utara, Lokot Siregar ketika dikonfirmasi mengakui perbaikan masih dilakukan pasca bencana alam longsor di Kecamatan Sibolangit beberapa pekan yang lalu.

“Benar, di kawasan Namorambe masih belum normal pelayanan air kita, karena supply dari Sibolangit belum selesai perbaikannya akibat bencana longsor kemarin,” tuturnya.

“Mohon diinfokan kepada masyarakat pelanggan kita ya,” ucap Lokot.(san/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/