25 C
Medan
Thursday, January 16, 2025

Wasatiyyat Islam Cegah Ekstrimisme

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar kuliah umum bertajuk pengarusutamaan wasatiyyat Islam di Indonesia dengan menghadirkan Prof Dr H Din Syamsuddin MA selaku ketua Poros Dunia Wasatiyyat Islam (Chairman of Global Fulcrum of Wasatiyat Islam).

”Saya dalam kesempatan ini mengajak umat Islam Indonesia untuk mengamalkan wasatiyyat Islam atau yang diistilahkan dengan Islam jalan tengah agar tidak terjebak dalam ekstremisme,” kata Prof Dr H Din Syamsuddin MA di UMSU, Rabu (15/1). Tampil sebagai moderator, Dekan Fakultas Agama Islam UMSU Dr Muhammad Qorib MA.

Menurut Prof Dr H Din Syamsuddin MA, negara Pancasila itu adalah pewujudan dari Wassatiyat Islam, apalagi dengan piagam Jakarta yang poin pertama menyatakan Ketuhanan, dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya.

”Kemudian Ki Bagus Hadikusumo mengusulkan perubahan pada sila pertama Pancasila yaitu dengan mengganti kata ‘pemeluk-pemeluknya’ menjadi ‘Yang Maha Esa’. Itu lebih kuat. Itulah Wasatiyyat Islam. dalam beragama jangan berlebih-lebihan apalagi dalam menjalankan agama yang tidak diajarkan,” kata Prof Dr H Din Syamsuddin MA seraya mengatakan bahwa wasatiyyat Islam bukan sesuatu yang baru.

Selain itu, ketua Poros Dunia Wasatiyyat merasa bahagia dapat kembali di Kota Medan dan menyaksikan UMSU mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat membanggakan. ”Begitu meninjau lahan kampus terpadu, Saya rasa ini akan menjadi kampus yang indah di kalangan universitas di Indonesia. Melihat video tiga dimensi, tempat mukhtamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ini luar biasa,” katanya.

Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP dalam kesempatan ini menyampaikan progress kampus terpadu UMSU dan lokasi mukhtamar yang sedang dibangun. Rektor mengatakan bahwa Prof Dr Din Syamsuddin MA sangat memotivasi UMSU untuk terus berkembang.

”Saya masih ingat salah satu motivasi dan pendorong pada saat itu, Pak Din bilang UMSU harus mengembangkan infrastruktur, dulu UMSU hanya ada di Mukhtar Basri dan Jalan Denai. Kemudian UMSU dengan semangat membangun gedung pascasarjana pada tahun 2013 hingga tahun 2015 gedung diresmikan oleh Pak Din,” ujar rektor.

Prof Dr Agussani MAP mengatakan pada penyelenggaraan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49 nanti lokasinya tidak lagi berjauhan. Harapannya gedung yang akan digunakan nantinya bisa selesai tepat waktu.

Sementara itu, Ketua PWM Sumut Prof Dr H Hasyimsyah Nasution MA mengucapkan terima kasih atas kehadiran Prof Dr H Din Syamsuddin MA di UMSU. ”Tentu dukungan ini sama-sama akan memperlancar penyelenggaraan muktamar,” ujarnya.

Prof Dr H Hasyimsyah Nasution MA juga menceritakan pengalaman saat menjadi mahasiswa yang belajar dengan Din Syamsuddin sebagai dosen.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara UMSU dan Bank Danamon Syariah terkait digitalisasi dan dolusi keuangan syariah.

”Kerja sama ini tindak lanjut dari hubungan baik yang telah terjalin dari tahun 2012. Kami berharap dapat terus memberikan dukungan khususnya dalam pembangunan auditorium. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat berjalan optimal,” harap Direktur Bank Danamon Syariah Herry Hykmanto.

Turut hadir pada kegiatan ini Wakil Ketua MUI Sumut Prof Dr H Hasan Bakti Nasution MA, pimpinan wilayah Aisyiyah Sumut, Badan Pembina Harian UMSU, wakil rektor UMSU, Regional Head Sumatera Bank Danamon Riana, Syariah Funding Business Head Bank Danamon Merci Santi Adriani, Syariah Assurance Head Bank Danamon Iqbal Maulana dan undangan lainnya. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar kuliah umum bertajuk pengarusutamaan wasatiyyat Islam di Indonesia dengan menghadirkan Prof Dr H Din Syamsuddin MA selaku ketua Poros Dunia Wasatiyyat Islam (Chairman of Global Fulcrum of Wasatiyat Islam).

”Saya dalam kesempatan ini mengajak umat Islam Indonesia untuk mengamalkan wasatiyyat Islam atau yang diistilahkan dengan Islam jalan tengah agar tidak terjebak dalam ekstremisme,” kata Prof Dr H Din Syamsuddin MA di UMSU, Rabu (15/1). Tampil sebagai moderator, Dekan Fakultas Agama Islam UMSU Dr Muhammad Qorib MA.

Menurut Prof Dr H Din Syamsuddin MA, negara Pancasila itu adalah pewujudan dari Wassatiyat Islam, apalagi dengan piagam Jakarta yang poin pertama menyatakan Ketuhanan, dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya.

”Kemudian Ki Bagus Hadikusumo mengusulkan perubahan pada sila pertama Pancasila yaitu dengan mengganti kata ‘pemeluk-pemeluknya’ menjadi ‘Yang Maha Esa’. Itu lebih kuat. Itulah Wasatiyyat Islam. dalam beragama jangan berlebih-lebihan apalagi dalam menjalankan agama yang tidak diajarkan,” kata Prof Dr H Din Syamsuddin MA seraya mengatakan bahwa wasatiyyat Islam bukan sesuatu yang baru.

Selain itu, ketua Poros Dunia Wasatiyyat merasa bahagia dapat kembali di Kota Medan dan menyaksikan UMSU mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat membanggakan. ”Begitu meninjau lahan kampus terpadu, Saya rasa ini akan menjadi kampus yang indah di kalangan universitas di Indonesia. Melihat video tiga dimensi, tempat mukhtamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ini luar biasa,” katanya.

Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP dalam kesempatan ini menyampaikan progress kampus terpadu UMSU dan lokasi mukhtamar yang sedang dibangun. Rektor mengatakan bahwa Prof Dr Din Syamsuddin MA sangat memotivasi UMSU untuk terus berkembang.

”Saya masih ingat salah satu motivasi dan pendorong pada saat itu, Pak Din bilang UMSU harus mengembangkan infrastruktur, dulu UMSU hanya ada di Mukhtar Basri dan Jalan Denai. Kemudian UMSU dengan semangat membangun gedung pascasarjana pada tahun 2013 hingga tahun 2015 gedung diresmikan oleh Pak Din,” ujar rektor.

Prof Dr Agussani MAP mengatakan pada penyelenggaraan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49 nanti lokasinya tidak lagi berjauhan. Harapannya gedung yang akan digunakan nantinya bisa selesai tepat waktu.

Sementara itu, Ketua PWM Sumut Prof Dr H Hasyimsyah Nasution MA mengucapkan terima kasih atas kehadiran Prof Dr H Din Syamsuddin MA di UMSU. ”Tentu dukungan ini sama-sama akan memperlancar penyelenggaraan muktamar,” ujarnya.

Prof Dr H Hasyimsyah Nasution MA juga menceritakan pengalaman saat menjadi mahasiswa yang belajar dengan Din Syamsuddin sebagai dosen.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara UMSU dan Bank Danamon Syariah terkait digitalisasi dan dolusi keuangan syariah.

”Kerja sama ini tindak lanjut dari hubungan baik yang telah terjalin dari tahun 2012. Kami berharap dapat terus memberikan dukungan khususnya dalam pembangunan auditorium. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat berjalan optimal,” harap Direktur Bank Danamon Syariah Herry Hykmanto.

Turut hadir pada kegiatan ini Wakil Ketua MUI Sumut Prof Dr H Hasan Bakti Nasution MA, pimpinan wilayah Aisyiyah Sumut, Badan Pembina Harian UMSU, wakil rektor UMSU, Regional Head Sumatera Bank Danamon Riana, Syariah Funding Business Head Bank Danamon Merci Santi Adriani, Syariah Assurance Head Bank Danamon Iqbal Maulana dan undangan lainnya. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/