23 C
Medan
Thursday, February 27, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_img

SMPN 1 Sidikalang Paksakan Siswa Ikuti Tes Masuk SMA Del dan SMAN 2 Soposurung

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Berdalih ada surat pernyataan ditandatangani orangtua siswa, pihak SMP negeri 1 Sidikalang, Kabupaten Dairi, mewajibkan siswanya yang duduk di kelas 9 unggulan untuk mengikuti seleksi masuk ke SMA unggul Del Laguboti dan SMA negeri 2 Sopo Surung Balige.

Dengan adanya mewajibkan siswa tersebut, sangat dikeluhkan sejumlah orangtua siswa yang anaknya ada di kelas unggulan itu.

Koordinator Wilayah (Korwil) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Sumatera Utara untuk Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan dan Samosir, Robinson Simbolon SH, Rabu (26/2/2025) mengatakan, JPKP menampung keluhan orangtua terkait kebijakan pihak SMPN 1 Sidikalang.

Robinson menerangkan, ada beberapa orangtua kepada JPKP mengaku anaknya keberatan bersekolah di dua sekolah ungulan itu.

“Orangtua tidak mungkin memaksakan anaknya harus bersekolah di sana. Kemudian, sebagian orangtua merasa tidak mampu menyekolahkan anaknya di SMA Plus tersebut,”sebut Robinson.

Diterangkan, para orangtua siswa juga mengakui bahwa sebelumnya mereka telah menandatangani surat pernyataan di atas materai, bahwa anaknya bersedia ikut seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA Del dan SMA 2 Yasop, termasuk mengikuti olimpiade.

Menurut Robinson, ketika hal itu dipaksakan pihak sekolah, maka saya menilai bahwa pihak sekolah sudah melanggar hak azasi anak termasuk memberatkan orangtua yang kurang mampu.

“Karena tidak semua orangtua siswa yang ada di kelas unggulan itu mampu secara ekonomi untuk bersekolah di SMA Del maupun SMA 2 Soposurung,” ungkapnya.

Kemudian, selain alasan anaknya tidak mau sekolah di 2 SMA dimaksud serta alasan ketidakmampuan ekonomi orangtua.

Melihat hasil atau peringkat diraih anak mereka saat mengikuti olimpiade masih jauh dari harapan, menambah alasan siswa dan orangtua untuk tidak melanjutkan seleksi dimaksud, kata Robinson lagi.

JPKP mempertanyakan atas dasar apa pihak sekolah membuat kebijakan, orangtua siswa membuat pernyataan wajib mengikuti semua program dibuat sekolah.

Robinson mengatakan, akan menindaklanjuti keluhan orangtua siswa terkait kebijakan yang dibuat SMPN 1 Sidikalang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi.

Menjawab keluhan para orangtua murid, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Sidikalang Bidang Peningkatan Mutu, Hotmedi Purba dikonfirmasi, Rabu (26/2/2025) menyebutkan, SMPN 1 Sidikalang benar telah menetapkan sebanyak 2 kelas siswa kelas IX unggulan melalui proses seleksi dengan jumlah siswa sebanyak 68 orang.

Penetapan kelas IX unggulan dimaksud, dikatakannya untuk mendorong SMPN 1 Sidikalang memiliki output yang jelas dan memiliki prestasi tidak hanya di ruang lingkup sekolah.

Setelah ditetapkan siswa kelas IX unggulan. Pihak sekolah mengundang orangtua yang anaknya menang di kelas unggulan untuk memaparkan program-program yang telah dibuat sekolah.

Kemudian setelah dipaparkan, semua orangtua menandatangani surat pernyataan setuju mengikuti program sekolah dengan diteken dan bermaterai.

Dan sampai saat ini, lanjut Hotmedi, program sudah dilaksanakan yakni siswa telah mengikuti olimpiade di SMA Plus Raya dengan biaya pendaftaran sebesar Rp85 ribu, biaya akomodasi Rp175 ribu.

Selanjutnya, mengikuti olimpiade di SMAN 2 Soposurung dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu, akomodasi Rp500 ribu.

Jadwal selanjutnya, sebut Homedi, siswa akan mengikuti seleksi di SMA Del pada, 8 Maret 2025 mendatang dengan biaya pendaftaran sebesar Rp250 ribu, biaya akomodasi Rp500 ribu.

Kemudian mereka juga akan mengikuti seleksi masuk SMAN 2 Soposurung pada, 15 Maret 2025 dengan biaya pendaftaran gratis dan akomodasi sebesar Rp500 ribu.

“Bagi siswa yang tidak ikut seleksi ke SMA Del dan SMAN 2 Soposurung, tidak akan ada sanksi, hanya saja pihak sekolah kecewa,”ujar Hotmedi. (rud/han)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Berdalih ada surat pernyataan ditandatangani orangtua siswa, pihak SMP negeri 1 Sidikalang, Kabupaten Dairi, mewajibkan siswanya yang duduk di kelas 9 unggulan untuk mengikuti seleksi masuk ke SMA unggul Del Laguboti dan SMA negeri 2 Sopo Surung Balige.

Dengan adanya mewajibkan siswa tersebut, sangat dikeluhkan sejumlah orangtua siswa yang anaknya ada di kelas unggulan itu.

Koordinator Wilayah (Korwil) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Sumatera Utara untuk Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan dan Samosir, Robinson Simbolon SH, Rabu (26/2/2025) mengatakan, JPKP menampung keluhan orangtua terkait kebijakan pihak SMPN 1 Sidikalang.

Robinson menerangkan, ada beberapa orangtua kepada JPKP mengaku anaknya keberatan bersekolah di dua sekolah ungulan itu.

“Orangtua tidak mungkin memaksakan anaknya harus bersekolah di sana. Kemudian, sebagian orangtua merasa tidak mampu menyekolahkan anaknya di SMA Plus tersebut,”sebut Robinson.

Diterangkan, para orangtua siswa juga mengakui bahwa sebelumnya mereka telah menandatangani surat pernyataan di atas materai, bahwa anaknya bersedia ikut seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA Del dan SMA 2 Yasop, termasuk mengikuti olimpiade.

Menurut Robinson, ketika hal itu dipaksakan pihak sekolah, maka saya menilai bahwa pihak sekolah sudah melanggar hak azasi anak termasuk memberatkan orangtua yang kurang mampu.

“Karena tidak semua orangtua siswa yang ada di kelas unggulan itu mampu secara ekonomi untuk bersekolah di SMA Del maupun SMA 2 Soposurung,” ungkapnya.

Kemudian, selain alasan anaknya tidak mau sekolah di 2 SMA dimaksud serta alasan ketidakmampuan ekonomi orangtua.

Melihat hasil atau peringkat diraih anak mereka saat mengikuti olimpiade masih jauh dari harapan, menambah alasan siswa dan orangtua untuk tidak melanjutkan seleksi dimaksud, kata Robinson lagi.

JPKP mempertanyakan atas dasar apa pihak sekolah membuat kebijakan, orangtua siswa membuat pernyataan wajib mengikuti semua program dibuat sekolah.

Robinson mengatakan, akan menindaklanjuti keluhan orangtua siswa terkait kebijakan yang dibuat SMPN 1 Sidikalang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi.

Menjawab keluhan para orangtua murid, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Sidikalang Bidang Peningkatan Mutu, Hotmedi Purba dikonfirmasi, Rabu (26/2/2025) menyebutkan, SMPN 1 Sidikalang benar telah menetapkan sebanyak 2 kelas siswa kelas IX unggulan melalui proses seleksi dengan jumlah siswa sebanyak 68 orang.

Penetapan kelas IX unggulan dimaksud, dikatakannya untuk mendorong SMPN 1 Sidikalang memiliki output yang jelas dan memiliki prestasi tidak hanya di ruang lingkup sekolah.

Setelah ditetapkan siswa kelas IX unggulan. Pihak sekolah mengundang orangtua yang anaknya menang di kelas unggulan untuk memaparkan program-program yang telah dibuat sekolah.

Kemudian setelah dipaparkan, semua orangtua menandatangani surat pernyataan setuju mengikuti program sekolah dengan diteken dan bermaterai.

Dan sampai saat ini, lanjut Hotmedi, program sudah dilaksanakan yakni siswa telah mengikuti olimpiade di SMA Plus Raya dengan biaya pendaftaran sebesar Rp85 ribu, biaya akomodasi Rp175 ribu.

Selanjutnya, mengikuti olimpiade di SMAN 2 Soposurung dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu, akomodasi Rp500 ribu.

Jadwal selanjutnya, sebut Homedi, siswa akan mengikuti seleksi di SMA Del pada, 8 Maret 2025 mendatang dengan biaya pendaftaran sebesar Rp250 ribu, biaya akomodasi Rp500 ribu.

Kemudian mereka juga akan mengikuti seleksi masuk SMAN 2 Soposurung pada, 15 Maret 2025 dengan biaya pendaftaran gratis dan akomodasi sebesar Rp500 ribu.

“Bagi siswa yang tidak ikut seleksi ke SMA Del dan SMAN 2 Soposurung, tidak akan ada sanksi, hanya saja pihak sekolah kecewa,”ujar Hotmedi. (rud/han)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru