28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Istri Tersangka Blockgrant Langkat Ditipu Rp50 Juta

Ditelepon Oknum Mengaku Kajari Stabat

LANGKAT- Hariati (48) warga Lingkungan III Sejati  Kelurahan Dondong Kecamatan Stabat mendatangi Polres Langkat, Kamis (6/9) petang. Istri tersangka korupsi blockgrant Kabupaten Langkat, Riandi Fitra itu mengaku ditipu Rp50 juta oleh oknum yang mengaku Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari Stabat), Asep Nana Mulyana. Uang Rp50 juta itu rencananya untuk mengurus Riandi yang sedang ditahan di Kejari Stabat.

“Saya menurut saja, ketika ada pihak yang mengaku dari kejaksaan negeri (Kejari) Stabat menelepon. Menurut oknum yang menelepon dia adalah Asep Nana Mulyana selaku Kepala Kejari Stabat dan meminta mentransfer uang Rp50 juta untuk menolong suami saya,” kata Hariati di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Langkat.

Diceritakan Hariati, sekitar pukul 11.00 WIB, Salam Syahputra selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Langkat memerintahkanya menghubungi seseorang yang mengaku oknum mengaku Kejari Stabat, untuk membicarakan suami Hariati, Riandi yang ditahan di Rutan Tanjungpura.

Hariati sempat tidak percaya jika Kajari Stabat mau menghubungi langsung untuk membicarakan masalah suaminya yang ditahan, Rabu (5/9) itu. Dalam keadaan ragu Hariati mencoba meladeni si oknum tersebut untuk berkomunikasi melalui telepon genggam.
“Saat ditelepon, dia menyebutkan namanya Asep Nana Mulyana. Dia juga memberikan pengertian kepada saya agar sabar dan seterusnya menyarankan menyerahkan sejumlah uang untuk mempermudah ataupun membantu nasib suami saya. Memang ketika itu, oknum itu tidak mau menyebutkan berapa jumlahnya namun akhirnya disepakati nominalnya Rp50 juta, lalu saya setorkan melalui bank BNI atas nama Linda K,” sebut korban.

Korban sadar setelah menyetorkan uang dimaksud kemudian mendatangi Kantor Kejari Stabat seraya mempertanyakan keberadaan Kajari, ternyata Kajari tak berada di tempat. Hariati kemudian bertanya kepada Sekretaris Dikjar, Salam juga tak tahu pasti kebenaran orang itu. Salam hanya mengaku bahwa orang itu minta dihubungi dengan Hariati.

Kepada wartawan Salam mengakui dirinya memerintahkan Hariati menghubungi orang yang mengaku Kajari Stabat itu. Hanya saja Salam tidak mengetahui kalau dalam pembicaraan antara Hariati dengan orang itu menyangkut uang untuk keperluan membantu suaminya yang masuk penjara. “Memang betul,” katanya.

Sementara, Kajari Stabat Asep Nana Mulyana ketika akan ditemui di ruang kerjanya disebut ajudannya sedang berada di Jakarta. ”Bapak sedang ke Jakarta,” kata ajudan Kajari. Saat dihubungi, telepon selulernya tak aktif. Begitu juga saat dikirim SMS, hingga berita ini diturunkan belum juga ada balasan. (mag-4)

Ditelepon Oknum Mengaku Kajari Stabat

LANGKAT- Hariati (48) warga Lingkungan III Sejati  Kelurahan Dondong Kecamatan Stabat mendatangi Polres Langkat, Kamis (6/9) petang. Istri tersangka korupsi blockgrant Kabupaten Langkat, Riandi Fitra itu mengaku ditipu Rp50 juta oleh oknum yang mengaku Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari Stabat), Asep Nana Mulyana. Uang Rp50 juta itu rencananya untuk mengurus Riandi yang sedang ditahan di Kejari Stabat.

“Saya menurut saja, ketika ada pihak yang mengaku dari kejaksaan negeri (Kejari) Stabat menelepon. Menurut oknum yang menelepon dia adalah Asep Nana Mulyana selaku Kepala Kejari Stabat dan meminta mentransfer uang Rp50 juta untuk menolong suami saya,” kata Hariati di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Langkat.

Diceritakan Hariati, sekitar pukul 11.00 WIB, Salam Syahputra selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Langkat memerintahkanya menghubungi seseorang yang mengaku oknum mengaku Kejari Stabat, untuk membicarakan suami Hariati, Riandi yang ditahan di Rutan Tanjungpura.

Hariati sempat tidak percaya jika Kajari Stabat mau menghubungi langsung untuk membicarakan masalah suaminya yang ditahan, Rabu (5/9) itu. Dalam keadaan ragu Hariati mencoba meladeni si oknum tersebut untuk berkomunikasi melalui telepon genggam.
“Saat ditelepon, dia menyebutkan namanya Asep Nana Mulyana. Dia juga memberikan pengertian kepada saya agar sabar dan seterusnya menyarankan menyerahkan sejumlah uang untuk mempermudah ataupun membantu nasib suami saya. Memang ketika itu, oknum itu tidak mau menyebutkan berapa jumlahnya namun akhirnya disepakati nominalnya Rp50 juta, lalu saya setorkan melalui bank BNI atas nama Linda K,” sebut korban.

Korban sadar setelah menyetorkan uang dimaksud kemudian mendatangi Kantor Kejari Stabat seraya mempertanyakan keberadaan Kajari, ternyata Kajari tak berada di tempat. Hariati kemudian bertanya kepada Sekretaris Dikjar, Salam juga tak tahu pasti kebenaran orang itu. Salam hanya mengaku bahwa orang itu minta dihubungi dengan Hariati.

Kepada wartawan Salam mengakui dirinya memerintahkan Hariati menghubungi orang yang mengaku Kajari Stabat itu. Hanya saja Salam tidak mengetahui kalau dalam pembicaraan antara Hariati dengan orang itu menyangkut uang untuk keperluan membantu suaminya yang masuk penjara. “Memang betul,” katanya.

Sementara, Kajari Stabat Asep Nana Mulyana ketika akan ditemui di ruang kerjanya disebut ajudannya sedang berada di Jakarta. ”Bapak sedang ke Jakarta,” kata ajudan Kajari. Saat dihubungi, telepon selulernya tak aktif. Begitu juga saat dikirim SMS, hingga berita ini diturunkan belum juga ada balasan. (mag-4)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/