26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rawan Gagal jadi Gubsu Penuh Gatot Senyum-senyum

BINJAI-Peluang menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) secara penuh lais definitif membuat Gatot Pujo Nugroho tak banyak bicara. Dia memilih diam dan senyum-senyum saja saat diberi pertanyaan terkait hal itu.

Bahkan, ketika ditemui di Lapangan Merdeka Binjai, Kamis (17/5), Gatot memilih menghindar dari pertanyaan Sumut Pos mengenai status jabatannya itu. Saat ditanya, Gatot hanya menebar senyum sembari berjalan kencang menuju mobilnya dengan dikelilingi sejumlah ajudan dan petugas Satpol PP.

Dia terlihat tergesa-gesa tanpa memberikan komentar apapun terkait statusnya sebagai Plt Gubsu. “Sudah-sudah, Pak Gubsu mau pergi,” ujar seorang ajudan sembari berlari kecil mengawal Gatot usai melaksanakan zikir akbar di Kota Binjai.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan akan lebih berhati-hati melantik pelaksana tugas (Plt) menjadi gubernur penuh. Kasus gubernur Bengkulu adalah pertimbangannya.

Putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang mengabulkan permohonan penundaan pelantikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Junaedi Hamsyah menjadi gubernur Bengkulu definitif, berdampak pada kasus serupa di Sumut.

Gamawan memastikan, dirinya tidak akan langsung melantik Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho sebagai gubernur definitif, meski nantinya sudah keluar Kepres pemberhentian tetap Syamsul Arifin sebagai gubernur Sumut.

Alasan Gamawan, kasus Bengkulu menjadi preseden agar dirinya tidak terburu-buru melantik plt gubernur menjadi gubernur definitif, tatkala putusan di tingkat Peninjauan Kembali (PK) kasus yang melilit gubernur belum keluar.

“Kita sangat hati-hati. Ini (mengajukan gugatan ke PTUN, Red) bisa juga dilakukan oleh yang lain. Tentu kita sangat hati-hati ke depan. Tidak serta merta langsung mengganti (melantik plt gubernur menjadi gubernur definitif, Red),” ujar Gamawan Fauzi kepada Sumut Pos di kantornya di Jakarta, Rabu (16/5). (ndi/sam)

BINJAI-Peluang menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) secara penuh lais definitif membuat Gatot Pujo Nugroho tak banyak bicara. Dia memilih diam dan senyum-senyum saja saat diberi pertanyaan terkait hal itu.

Bahkan, ketika ditemui di Lapangan Merdeka Binjai, Kamis (17/5), Gatot memilih menghindar dari pertanyaan Sumut Pos mengenai status jabatannya itu. Saat ditanya, Gatot hanya menebar senyum sembari berjalan kencang menuju mobilnya dengan dikelilingi sejumlah ajudan dan petugas Satpol PP.

Dia terlihat tergesa-gesa tanpa memberikan komentar apapun terkait statusnya sebagai Plt Gubsu. “Sudah-sudah, Pak Gubsu mau pergi,” ujar seorang ajudan sembari berlari kecil mengawal Gatot usai melaksanakan zikir akbar di Kota Binjai.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan akan lebih berhati-hati melantik pelaksana tugas (Plt) menjadi gubernur penuh. Kasus gubernur Bengkulu adalah pertimbangannya.

Putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang mengabulkan permohonan penundaan pelantikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Junaedi Hamsyah menjadi gubernur Bengkulu definitif, berdampak pada kasus serupa di Sumut.

Gamawan memastikan, dirinya tidak akan langsung melantik Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho sebagai gubernur definitif, meski nantinya sudah keluar Kepres pemberhentian tetap Syamsul Arifin sebagai gubernur Sumut.

Alasan Gamawan, kasus Bengkulu menjadi preseden agar dirinya tidak terburu-buru melantik plt gubernur menjadi gubernur definitif, tatkala putusan di tingkat Peninjauan Kembali (PK) kasus yang melilit gubernur belum keluar.

“Kita sangat hati-hati. Ini (mengajukan gugatan ke PTUN, Red) bisa juga dilakukan oleh yang lain. Tentu kita sangat hati-hati ke depan. Tidak serta merta langsung mengganti (melantik plt gubernur menjadi gubernur definitif, Red),” ujar Gamawan Fauzi kepada Sumut Pos di kantornya di Jakarta, Rabu (16/5). (ndi/sam)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/