BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Binjai menggelar Sosialisasi Keamanan Informasi dan Pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) lingkup Pemko Binjai. Sosialisasi ini digelar di Aula Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Binjai, Rabu (5/11) lalu.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Binjai, Chairin Simanjuntak, yang membuka kegiatan tersebut. Sedangkan narasumber kegiatan dari Diskominfo Sumut, yakni Imron Pribadi dan Donald Febriady Nainggolan.
Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kota Binjai, Melfa Fajarina Siagian saat membacakan laporan kegiatan, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perangkat daerah mengenai pentingnya keamanan informasi di era digital.
“Melalui sosialisasi ini, para perangkat daerah sebagai agen siber, diharapkan memiliki pengetahuan dan kesadaran dalam memonitor keamanan informasi serta memahami tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),” ungkap Melfa.
“Pemko Binjai juga berupaya memberikan literasi terkait penanganan insiden pada sistem elektronik yang dikelola oleh masing-masing perangkat daerah,” imbuhnya.
Pj Sekdako Binjai, Chairin Simanjuntak menegaskan, pembentukan CSIRT merupakan bentuk komitmen pemerintah kota dalam memperkuat ketahanan dan respons, terhadap ancaman siber.
“CSIRT adalah tim yang bertugas menerima, menganalisis, dan menanggapi setiap insiden keamanan siber,” jelasnya.
“Di era digital ini, kemajuan teknologi membawa manfaat besar, namun juga menghadirkan ancaman yang semakin kompleks. Karena itu, kesadaran akan pentingnya keamanan siber harus tumbuh di seluruh lapisan aparatur,” imbau Chairin.
Chairin juga mengajak seluruh peserta untuk aktif mengikuti kegiatan dan menjadikannya sebagai momentum memperkuat kolaborasi dalam membangun budaya keamanan siber yang kuat di lingkungan Pemko Binjai.
Sementara itu, Donald Nainggolan selaku narasumber, menyatakan, peningkatan penggunaan teknologi harus diimbangi dengan kesiapan menghadapi potensi ancaman digital.
“Diperlukan mekanisme respons insiden yang terstruktur dan cepat melalui pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau CSIRT. Unit khusus ini penting bukan hanya untuk merespons insiden secara efisien, tapi juga memperkuat ketahanan siber organisasi,” pungkasnya. (ted/saz)

