28 C
Medan
Wednesday, January 15, 2025

Perubahan Jalan Satu Arah jadi Dua Arah Belum Jelas, Polisi Menunggu

MEDAN-Pemko Medan akan menggelar rapat dengan forum lalulintas untuk melakukan evaluasi terhadap tujuh titik jalan yang selama ini satu arah, dalam upaya mengurangi kemacetan di Kota Medan.
“Minggu depan kita akan menggelar rapat dengan pihak kepolisian dan pihak-pihak yang tergabung dalam forum lalulintas. Dari hasil rapat itulah nanti akan kita terapkan untuk perubahan arus lalulintas di Kota Medan,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, usai salat Jumat di Masjid Al-Waqif, Jalan Sempurna, Medan Kota, Jumat (25/5).

Dikatakan Rahudman, Pemko Medan akan mengevaluasi tujuh titik jalan yang selama ini satu arah. “Nanti akan kita evaluasi bersama tujuh titik itu, kalau hasilnya efektif nanti akan kita lanjutkan tapi kalau jalan itu ternyata kurang efektif maka akan kita evaluasi. Makanya nanti kita rapatkan dulu, kita gambar dan kita bicarakan apa yang menjadi kesepakatannya itu nantilah yang akan kita laksanakan,” ucapnya.

Saat ini Pemko Medan sudah merencanakan melakukan rekayasa lalulintas seperti mengubah jalur jalan Gatot Subroto dari satu jalur menjadi dua jalur. Selain itu juga akan mengevaluasi arus lalulintas satu arah di Jalan lainnya seperti Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Merak Jingga, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan Iskandar Muda, Jalan Perdana dan Jalan Prof HM Yamin.

Kasatlantas Polresta Medan, Kompol M Risya mengatakan pihaknya belum bisa memberikan komentar apapun terkait rencana Pemko Medan untuk merubah arus lalulintas di tujuh jalan di Medan.
“Itukan idenya Wali Kota Medan hingga saat ini kita sama sekali belum ada dilibatkan untuk membicarakan hal itu jadi kita belum bisa memberikan komentar,” cetus Risya.
Menurutnya, selama ini Pemko Medan belum ada melakukan koordinasi, makanya pihaknya hanya menunggu.

“Kita sifatnya menunggu sajalah jadi pasif, hingga saat ini kita belum ada diajak bicara sepatah katapun soal itu. Bahkan undangannya pun sampai saat ini belum ada kita terima. Kita berharap sebaiknya Pemko juga dapat melibatkan kita terkait perubahan arus lalulintas, karena kalau terjadi kemacetan lalulintas dampaknya selalu sama kami,” kata Risya.

Dibongkar

Dishub Medan sudah menyiapkan konsep pembatas jalan, untuk pengganti delapan taman kota yang dibongkar untuk mengurangi kemacetan.
“Konsepnya sudah kita kaji, nanti akan tetap ada pembatas jalannya di setiap persimpangan,” kata Kadishub Medan, Armansyah Lubis.

Median jalan penggantian taman yang telah dibongkar, seperti untuk kondisi bundaran Pardede dari kondisi eksisting (sebelum dibongkar), selain median jalan ada taman seperti di Jalan Perhubungan Udara ada taman dengan panjang 17 meter dan lebar 16,6 meter dengan lengkungan 16 meter.

Kondisi taman di tengah bundaran Pardede antara Jalan Monginsidi dengan Jalan Masdulhak, Jalan Juanda dan Jalan Suryo, masing-masing ada taman seperti di simpang Jalan Masdulhak ada taman panjang 23,3 meter dengan lengkungan 21,5 dan 11 meter.  Begitu juga taman di Jalan Juanda ada taman dengan lengkungan kiri-kanan berukuran 23 meter, 23 meter dan 8 meter. Selain itu masih ada taman di simpang Juanda dan Jalan Suryo dengan panjang 11,8 meter dengan lengkungan 6,3 meter dan 11,1 meter.

Sementara kondisi usulan median jalan untuk bundaran Pardede yang diusulkan Dishub Medan jumlah susunan volume median jalan 79,8 meter, di mana untuk taman yang di Jalan Perhubungan Udara simpang Jalan Monginsidi setelah dibongkar diusulkan cukup menjadi median jalan sepanjang 9 meter.

Kondisi taman di tengah bundaran Pardede antara Jalan Monginsidi dengan Jalan Masdulhak, Jalan Juanda dan Jalan Suryo, masing-masing yang sebelumnya ada taman juga diusulkan menggantinya dengan median jalan seperti di simpang Jalan Masdulhak yang dulunya taman akan diganti median jalan sepanjang 30 meter.

Begitu juga taman di Jalan Juanda diganti dengan median jalan sepanjang 9 meter dan 11,8 meter.

Selain itu,  taman di simpang Juanda dan Jalan Suryo diganti dengan median jalan sepanjang 20 meter. Sedangkan untuk penggantian taman kota yang dibongkar di simpang Jalan Juanda-Jalan Katamso sebelumnya ada empat taman dengan ukuran taman pertama panjang 16 meter dan lebar 15,5 meter serta lengkungan 19,3 meter di simpang jalan ini juga ada taman dengan ukuran panjang 6,6 meter dan lebar 6,3 meter serta lengkungan 10 meter.

Selain itu ada taman dengan ukuran panjang 16,5 meter dan lebar 16,2 meter dengan lengkungan 19,2 meter, serta satu lagi taman dengan ukuran panjang 9,3 meter dan lebar 8,3 meter dan lengkungan 13,6 meter. Sedangkan  dari usulan Dishub Medan untuk simpang Jalan Juanda-Jalan Katamso jumlah usulan volume median jalan menjadi 68 meter dengan jumlah total usulan volume median jalan 147,8 meter. Bahkan, memungkinkan untuk dilakukan pelebaran jalan dengan lebar 2 meter.

Dari desain usulan Dishub Medan empat taman ukurannya menjadi lebih kecil seperti taman yg sebelumnya berukuran ukuran taman pertama panjang 16 meter dan lebar 15,5 meter serta lengkungan 19,3 meter menjadi berukuran panjang 6,4 meter,lebar 4,9 meter dan lengkungan 7,3 meter. Taman yang sebelumnya dengan ukuran panjang 6,6 meter dan lebar 6,3 meter serta lengkungan 10 meter menjadi panjang 3,8 meter lebar 3,1 meter dan lengkungan 5,8 meter.

Begitu juga taman  taman dengan ukuran panjang 16,5 meter dan lebar 16,2 meter dengan lengkungan 19,2 meter menjadi panjang 8,2 meter, lebar 6,4 meter dan lengkungan 9,4 meter. Terakhir taman dengan ukuran panjang 9,3 meter dan lebar 8,3 meter dan lengkungan 13,6 meter menjadi panjang 3,8 meter dan lebar 3,1 meter dengan lengkungan hanya 5,8 meter. Sedangkan taman yang berada di persimpangan Jalan Juanda-Jalan Sisingamangaraja, sebelumnya terdapat satu taman dengan ukuran panjang 22,3 lebar 21,3 meter dan lengkungan 23 meter.

Kemudian diusulkan Dishub Medan dengan media jalan menjadi 21,6 meter dan jumlah total usulan volume median jalan 169,4 meter dan nantinya taman yang ada akan berukuran panjang 7,4 meter, lebar 5,9 meter dan lengkungan hanya 8,3 meter. Tentunya dengan usulan ini kata Armansyah Lubis diharapkan dapat mengurai kemacetan di Medan yang diakibatkan oleh meningkatnya volume kendaraan di kota Medan.(adl)

MEDAN-Pemko Medan akan menggelar rapat dengan forum lalulintas untuk melakukan evaluasi terhadap tujuh titik jalan yang selama ini satu arah, dalam upaya mengurangi kemacetan di Kota Medan.
“Minggu depan kita akan menggelar rapat dengan pihak kepolisian dan pihak-pihak yang tergabung dalam forum lalulintas. Dari hasil rapat itulah nanti akan kita terapkan untuk perubahan arus lalulintas di Kota Medan,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, usai salat Jumat di Masjid Al-Waqif, Jalan Sempurna, Medan Kota, Jumat (25/5).

Dikatakan Rahudman, Pemko Medan akan mengevaluasi tujuh titik jalan yang selama ini satu arah. “Nanti akan kita evaluasi bersama tujuh titik itu, kalau hasilnya efektif nanti akan kita lanjutkan tapi kalau jalan itu ternyata kurang efektif maka akan kita evaluasi. Makanya nanti kita rapatkan dulu, kita gambar dan kita bicarakan apa yang menjadi kesepakatannya itu nantilah yang akan kita laksanakan,” ucapnya.

Saat ini Pemko Medan sudah merencanakan melakukan rekayasa lalulintas seperti mengubah jalur jalan Gatot Subroto dari satu jalur menjadi dua jalur. Selain itu juga akan mengevaluasi arus lalulintas satu arah di Jalan lainnya seperti Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Merak Jingga, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan Iskandar Muda, Jalan Perdana dan Jalan Prof HM Yamin.

Kasatlantas Polresta Medan, Kompol M Risya mengatakan pihaknya belum bisa memberikan komentar apapun terkait rencana Pemko Medan untuk merubah arus lalulintas di tujuh jalan di Medan.
“Itukan idenya Wali Kota Medan hingga saat ini kita sama sekali belum ada dilibatkan untuk membicarakan hal itu jadi kita belum bisa memberikan komentar,” cetus Risya.
Menurutnya, selama ini Pemko Medan belum ada melakukan koordinasi, makanya pihaknya hanya menunggu.

“Kita sifatnya menunggu sajalah jadi pasif, hingga saat ini kita belum ada diajak bicara sepatah katapun soal itu. Bahkan undangannya pun sampai saat ini belum ada kita terima. Kita berharap sebaiknya Pemko juga dapat melibatkan kita terkait perubahan arus lalulintas, karena kalau terjadi kemacetan lalulintas dampaknya selalu sama kami,” kata Risya.

Dibongkar

Dishub Medan sudah menyiapkan konsep pembatas jalan, untuk pengganti delapan taman kota yang dibongkar untuk mengurangi kemacetan.
“Konsepnya sudah kita kaji, nanti akan tetap ada pembatas jalannya di setiap persimpangan,” kata Kadishub Medan, Armansyah Lubis.

Median jalan penggantian taman yang telah dibongkar, seperti untuk kondisi bundaran Pardede dari kondisi eksisting (sebelum dibongkar), selain median jalan ada taman seperti di Jalan Perhubungan Udara ada taman dengan panjang 17 meter dan lebar 16,6 meter dengan lengkungan 16 meter.

Kondisi taman di tengah bundaran Pardede antara Jalan Monginsidi dengan Jalan Masdulhak, Jalan Juanda dan Jalan Suryo, masing-masing ada taman seperti di simpang Jalan Masdulhak ada taman panjang 23,3 meter dengan lengkungan 21,5 dan 11 meter.  Begitu juga taman di Jalan Juanda ada taman dengan lengkungan kiri-kanan berukuran 23 meter, 23 meter dan 8 meter. Selain itu masih ada taman di simpang Juanda dan Jalan Suryo dengan panjang 11,8 meter dengan lengkungan 6,3 meter dan 11,1 meter.

Sementara kondisi usulan median jalan untuk bundaran Pardede yang diusulkan Dishub Medan jumlah susunan volume median jalan 79,8 meter, di mana untuk taman yang di Jalan Perhubungan Udara simpang Jalan Monginsidi setelah dibongkar diusulkan cukup menjadi median jalan sepanjang 9 meter.

Kondisi taman di tengah bundaran Pardede antara Jalan Monginsidi dengan Jalan Masdulhak, Jalan Juanda dan Jalan Suryo, masing-masing yang sebelumnya ada taman juga diusulkan menggantinya dengan median jalan seperti di simpang Jalan Masdulhak yang dulunya taman akan diganti median jalan sepanjang 30 meter.

Begitu juga taman di Jalan Juanda diganti dengan median jalan sepanjang 9 meter dan 11,8 meter.

Selain itu,  taman di simpang Juanda dan Jalan Suryo diganti dengan median jalan sepanjang 20 meter. Sedangkan untuk penggantian taman kota yang dibongkar di simpang Jalan Juanda-Jalan Katamso sebelumnya ada empat taman dengan ukuran taman pertama panjang 16 meter dan lebar 15,5 meter serta lengkungan 19,3 meter di simpang jalan ini juga ada taman dengan ukuran panjang 6,6 meter dan lebar 6,3 meter serta lengkungan 10 meter.

Selain itu ada taman dengan ukuran panjang 16,5 meter dan lebar 16,2 meter dengan lengkungan 19,2 meter, serta satu lagi taman dengan ukuran panjang 9,3 meter dan lebar 8,3 meter dan lengkungan 13,6 meter. Sedangkan  dari usulan Dishub Medan untuk simpang Jalan Juanda-Jalan Katamso jumlah usulan volume median jalan menjadi 68 meter dengan jumlah total usulan volume median jalan 147,8 meter. Bahkan, memungkinkan untuk dilakukan pelebaran jalan dengan lebar 2 meter.

Dari desain usulan Dishub Medan empat taman ukurannya menjadi lebih kecil seperti taman yg sebelumnya berukuran ukuran taman pertama panjang 16 meter dan lebar 15,5 meter serta lengkungan 19,3 meter menjadi berukuran panjang 6,4 meter,lebar 4,9 meter dan lengkungan 7,3 meter. Taman yang sebelumnya dengan ukuran panjang 6,6 meter dan lebar 6,3 meter serta lengkungan 10 meter menjadi panjang 3,8 meter lebar 3,1 meter dan lengkungan 5,8 meter.

Begitu juga taman  taman dengan ukuran panjang 16,5 meter dan lebar 16,2 meter dengan lengkungan 19,2 meter menjadi panjang 8,2 meter, lebar 6,4 meter dan lengkungan 9,4 meter. Terakhir taman dengan ukuran panjang 9,3 meter dan lebar 8,3 meter dan lengkungan 13,6 meter menjadi panjang 3,8 meter dan lebar 3,1 meter dengan lengkungan hanya 5,8 meter. Sedangkan taman yang berada di persimpangan Jalan Juanda-Jalan Sisingamangaraja, sebelumnya terdapat satu taman dengan ukuran panjang 22,3 lebar 21,3 meter dan lengkungan 23 meter.

Kemudian diusulkan Dishub Medan dengan media jalan menjadi 21,6 meter dan jumlah total usulan volume median jalan 169,4 meter dan nantinya taman yang ada akan berukuran panjang 7,4 meter, lebar 5,9 meter dan lengkungan hanya 8,3 meter. Tentunya dengan usulan ini kata Armansyah Lubis diharapkan dapat mengurai kemacetan di Medan yang diakibatkan oleh meningkatnya volume kendaraan di kota Medan.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/