24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

6 Rumah Dinas Brimob Rusak Diterpa Puting Beliung

Keluarga Terpaksa Tinggal di Dapur Umum

LUBUKPAKAM- Sedikitnya enam unit rumah dinas Kompi Brimob di Pasar VIII Jalan Batang Kuis-Tanjung Morawa rusak berat, akibat angin puting beliung, Senin (28/5) malam. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan puluhan juta rupiah.

Keenam unit rumah dinas itu ditempati Bripka Darwin Sembiring, Brigadir Sahat Simanjuntak, Briptu Supandi, Briptu Suyanto, Briptu Agus Salim dan Brigadir Andi Syahputra itu, seng dan kayu terbang. Bahkan bangunan yang ada diteras rumah tidak luput dari terpaan angin puting beliung. Sementara rumah dinas yang ditempati Ipda Fahruddin Hutasuhut rusak ringan.

Wakil Kepala Sub Detasemen (Wakasubden) Kompi 2A, Iptu Syahrul Hamzah mengatakan akibat musibah ini, istri serta anak anggota Brimob yang rumahnya terkena angin puting beliung terpaksa tinggal di dapur rumah dinas untuk sementara waktu.

Saat ini, Wakasubden juga telah memperintahkan agar melakukan perbaikan. “Beberapa anggota kita kerahkan untuk melakukan perbaikan rumah dinas itu agar dapat ditempati lagi,” bilangnya.

Dari Kota Binjai, angin puting beliung itu juga telah menghancurkan 20 rumah di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu.

Namun seorang nenek bernama Misri (60) dan cucunya Mila (6), nyaris jadi korban. Ia dan cucunya sempat tertimpa reruntuhan rumah saat kejadian berlangsung. Untungnya, mereka berdua hanya mengalami luka memar di bagian tangan dan kepala mereka.

Misni  mengaku, hujan disertai angin yang cukup kencang malam itu, datang secara tiba-tiba dari arah Selatan menuju Utara. Ia dan cucunnya pun berlindung dari hujan yang cukup deras tersebut. “Angin dan hujan pada malam itu cukup kencang kali. Jadi aku dan cucuku, masuk rumah,” kata Misni.
Namun, rumah yang menjadi perlintasan angin itu seluruhnya porak poranda akibat diterpa angin. Misni, yang memegang cucunnya erat-erat itu mencoba untuk melarikan diri dari reruntuhan rumah yang hancur diterpa angin.

Usahanya sia-sia. Reruntuhan seng rumahnya terlebih dahulu menimpa ia dan cucunnya. “Kami coba keluar rumah, saat seng mulai berterbangan. Tapi, kami tidak sempat dan aku mendekap cucuku karena dia mengalami luka yang cukup serius,” cetusnnya.

Tidak hanya rumahnya yang porak poranda akibat angina tersebut. Sebagian rumah warga yang lain seng juga tampak berterbangan sampai ke halaman rumah.

Setelah lebih kurang satu jam angin berhembus serta memporak porandakan sebagian rumah warga. Kemudian, seluruh warga yang rumahnnya hancur membenahi rumahnya. Mereka juga tampak mengangkati seng dan atap yang berserakan di halaman rumah mereka. (btr/ndi)

Keluarga Terpaksa Tinggal di Dapur Umum

LUBUKPAKAM- Sedikitnya enam unit rumah dinas Kompi Brimob di Pasar VIII Jalan Batang Kuis-Tanjung Morawa rusak berat, akibat angin puting beliung, Senin (28/5) malam. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan puluhan juta rupiah.

Keenam unit rumah dinas itu ditempati Bripka Darwin Sembiring, Brigadir Sahat Simanjuntak, Briptu Supandi, Briptu Suyanto, Briptu Agus Salim dan Brigadir Andi Syahputra itu, seng dan kayu terbang. Bahkan bangunan yang ada diteras rumah tidak luput dari terpaan angin puting beliung. Sementara rumah dinas yang ditempati Ipda Fahruddin Hutasuhut rusak ringan.

Wakil Kepala Sub Detasemen (Wakasubden) Kompi 2A, Iptu Syahrul Hamzah mengatakan akibat musibah ini, istri serta anak anggota Brimob yang rumahnya terkena angin puting beliung terpaksa tinggal di dapur rumah dinas untuk sementara waktu.

Saat ini, Wakasubden juga telah memperintahkan agar melakukan perbaikan. “Beberapa anggota kita kerahkan untuk melakukan perbaikan rumah dinas itu agar dapat ditempati lagi,” bilangnya.

Dari Kota Binjai, angin puting beliung itu juga telah menghancurkan 20 rumah di Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu.

Namun seorang nenek bernama Misri (60) dan cucunya Mila (6), nyaris jadi korban. Ia dan cucunya sempat tertimpa reruntuhan rumah saat kejadian berlangsung. Untungnya, mereka berdua hanya mengalami luka memar di bagian tangan dan kepala mereka.

Misni  mengaku, hujan disertai angin yang cukup kencang malam itu, datang secara tiba-tiba dari arah Selatan menuju Utara. Ia dan cucunnya pun berlindung dari hujan yang cukup deras tersebut. “Angin dan hujan pada malam itu cukup kencang kali. Jadi aku dan cucuku, masuk rumah,” kata Misni.
Namun, rumah yang menjadi perlintasan angin itu seluruhnya porak poranda akibat diterpa angin. Misni, yang memegang cucunnya erat-erat itu mencoba untuk melarikan diri dari reruntuhan rumah yang hancur diterpa angin.

Usahanya sia-sia. Reruntuhan seng rumahnya terlebih dahulu menimpa ia dan cucunnya. “Kami coba keluar rumah, saat seng mulai berterbangan. Tapi, kami tidak sempat dan aku mendekap cucuku karena dia mengalami luka yang cukup serius,” cetusnnya.

Tidak hanya rumahnya yang porak poranda akibat angina tersebut. Sebagian rumah warga yang lain seng juga tampak berterbangan sampai ke halaman rumah.

Setelah lebih kurang satu jam angin berhembus serta memporak porandakan sebagian rumah warga. Kemudian, seluruh warga yang rumahnnya hancur membenahi rumahnya. Mereka juga tampak mengangkati seng dan atap yang berserakan di halaman rumah mereka. (btr/ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/