Dinas Bina Marga Kota Medan harus segera merealisasikan program pemeliharaan drainase, mengingat kondisi cuaca di Kota Medan sering diguyur hujan deras dan mengakibatkan genangan air di beberapa titik badan jalan. Seperti apa? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Posn
dlansyah Nasution bersama sekretaris Komisi D DPRD Medan, Ferdinand Lumban Tobing.
Bagaimana menyikapi cuaca ekstrim di Kota Medan?
Kita minta Dinas Bina Marga lebih memprioritaskan pemeliharaan drainase, sehingga dapat mengurangi terjadinya genangan air di badan jalan dan rumah penduduk. Terjadinya genangan air di badan jalan dan rumah penduduk, diakibatkan tidak berfungsinya secara maksimal drainase, sehingga parit tidak mampu menampung dan melancarkan curah air hujan dan mengakibatkan air meluap ke badan jalan. Hanya diguyur hujan deras lebih kurang selama satu jam, namun luapan air sudah menggenangi badan jalan dan rumah penduduk. Bagaimana pula jika sampai terjadi hujan deras selama lima jam, pasti tenggelam Kota Medan.
Apakah cuma drainase saja yang diprioritaskan?
Sebab akan sia-sia jika perbaikan pengaspalan jalan dilakukan, namun drainase tidak dibenahi. Karena aspal jalan akan cepat hancur jika terus digenangi air, apalagi sampai terjadi banjir. Ini akan mensia-siakan anggaran untuk pemeliharaan jalan saja, jika cepat rusak karena sering terjadi genangan air, akibat drainase tak berfungsi secara maksimal. Kan lebih efektif jika diprioritaskan dulu pemeliharaan drainase. Apalagi saat ini musim hujannn.
Bagaimana dengan pohon tumbang dan papan reklame?
Kita minta dinas pertamanan agar serius melakukan pengawasan dan memberikan tindakan tegas terhadap papan-papan reklame yang telah habis masa berlakunya, Apalagi yang tidak punya izin. Mengingat saat ini cuaca ekstrim dengan curah hujan begitu deras disertai angin kencang, sangat memungkinkan rubuh dan tumbangnya papan reklame. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu di Jalan Nibung, dimana papan reklame sebuah toko rubuh dan menimpa mobil.
Bagaimana ketahanan papan reklame?
Kita tidak bisa menjamin tingkat ketahanan sebuah papan reklame yang telah terpasang sekian lama. Sehingga pengawasan secara benar dan tegas dari dinas pertamanan tentu sangat diperlukan. Kita berharap jangan sampai terjadi penandatanganan izin perpanjangan papan reklame hanya karena faktor mengejar PAD atau kepentingan oknum tertentu, tanpa memikirkan dampak di kemudian hari.
Bagaimana dengan pohon-pohon?
Sedangkan pohon-pohon di taman kota, juga harus benar-benar dilakukan pendataan dan pengawasan, mana yang masih layak dibiarkan, mana yang layak dipangkas, dan mana yang layak ditebang. Sehingga kita dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang belakangan ini sering melanda Kota Medan. Jangan sampai terjadi lagi pohon tumbang yang menelan korban jiwa, seperti yang terjadi di Jalan Sisingamangaraja, pekan lalu.(*)