26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pohon di Medan Mencari Korban

Timpa 3 Mobil dan 2 Motor, Dua Pengendara Patah Tulang

MEDAN-Krraakkk…. Tiga mobil dan dua sepeda motor langsung tertimpa pohon. Semuanya rusak. Kejadian sungguh di luar prediksi, pasalnya Kota Medan tidak sedang diterpa hujan deras dan angin kencang. Tapi, pohon besar yang berusia tua di pinggir jalan tetap saja tumbang.
Tak pelak, korban yang sedang berada di badan jalan tak bisa menghindar. Apalagi, saat itu, traffic lights sedang berwarna merahn
Akibatnya, dua orang pun patah tulang hingga harus dioperasi.

Peristiwa ini terjadi ketika sebatang cabang pohon besar jenis pohon sono tumbang secara tiba-tiba di Jalan Diponegoro, Medan Polonia, Kamis (31/5) kemarin, sekira pukul 11.00 WIB. Pohon yang tumbang akibat lapuk bagian tengah batangnya itu langsung menimpa tiga unit mobil dan dua sepeda motor. Ketiga unit mobil itu umumnya mengalami kerusakan di bagian atap, namun penumpangnya selamat. Mobil yang tertimpa pohon adalah Toyota Corolla Altis BK 208 CG yang dikendarai Paramitha dan suami Adi. Lalu, Toyota Innova BK 1172 QM (tak diketahui identitasnya), dan satu unit mobil milik pemerintahan Aceh jenis Mitsubishi Strada dengan nomor polisi BL 8081 AJ yang dikemudikan Ucok dan ditemani Tengku M Fajar.

Sementara dua sepeda motor, Honda Vario dengan nomor polisi BK 3770 XT yang dikendarai Adi Ginting (41) dan Honda Supra X BK 6822 VAN yang dikendarai Suroto (26).

Akibat kejadian itu, dua orang pengendara sepeda motor mengalami luka serius. Yakni Surotowarga Tanjung Tiram Kampung Nipah Talawi Batubara yang berdomisi di Jalan Flamboyan Raya Tanjung Sari. Dia mengalami patah kaki kiri karena terkena batang pohon langsung menimpanya. Sedangkan satu pengendara sepeda motor lainnya, bernama Adi Ginting, warga Setiabudi/Jl Gagak Hitam Medan mengalami patah tangan kanan. Keduanya langsung dilarikan ke IGD RS Malahayati.

“Begitu saya dengar suara krrraakkk…, langsung geser sepeda motor saya. Saya sempat nabrak mobil di depan karena menghindar jatuhan pohon. Untung saya selamat,” kata saksi mata, Iwan (43) di lokasi kejadian.

Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos, kejadian itu berawal saat kelima kendaraan itu berhenti di pertigaan traffic lightslampu merah Jl Diponegoro, Medan, persis di depan Kantor Keuangan. Saat kelima kendaraan itu menunggu lampu berganti warna hijau, tiba-tiba batang pohon berdiameter sekitar 150 cm yang ada di halaman perumahan Lonsum patah dan langsung menimpa kelima kendaraan tersebut.

“Tiba-tiba saja suara pohon patah terdengar dan langsung menimpa mobil saya,” ucap Ucok pengemudi mobil Mitsubishi Strada.
Teman satu mobil Ucok, T M Fajar, warga Desa Lamlaga, Banda Aceh, ia sempat mendengar suara saat batang pohon mau patah. “Saya mendengar seperti ada suara kayu yang mau patah. Tiba-tiba saya terkejut karena langsung menimpa mobil kami,” ujarnya singkat dengan wajah masih pucat dan tubuh lemas.

Menurut keterangan saksi, Rahmad S, sekuriti Mes Lonsum, pohon yang tumbang adalah milik Lonsum. “Saat itu saya mendengar suara batang pohon mau patah. Tak lama kemudian batang pohon itu patah dan menimpa lima kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah,” ujar Rahmad S.

Saksi lainnya, Vicki Ginting, petugas security di Gedung Keuangan Medan mengatakan, kejadian tiba-tiba tersebut cukup mengejutkan. “Saya teriak tapi karena posisi lagi lampu merah, mobil sama kereta (sepeda motor) tak bisa bergerak, makanya mereka tertimpa pohon itu,” kata dia.

Akibat kejadian ini, arus jalan di lokasi macet total karena batang pohon melintang di ruas jalan. Oleh polisi, arus lalu lintas ditutup sementara. Sejumlah kendaraan dari arah Sudirman diarahkan masuk melalui Jl Cut Nyak Dien.

Polisi lalu lintas terpaksa bekerja keras untuk mengurai kemacetan. Setelah beberapa jam kemudian, petugas dari Dinas Pertamanan Kota Medan yang menurunkan mesin potong, berhasil membersihkan puing-puing batang pohon yang tumbang itu. “Kita hanya membuat pengalihan jalan saja di Jalan Imam Bonjol yang diubah menjadi dua arah untuk mengurangi kemacetan akibat pohon tumbang itu,” beber Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Risya Mustario.

Dia mengatakan, hingga sore pihaknya belum menerima aduan ke polisi atas keberatan menjadi korban ketimpa pohon itu. “Tak ada yang kita tahan akibat peristiwa ini karena polisi hingga kini belum menerima pengaduan atau laporan korban ke polisi,” tegas Risya.

Korban Harus Dioperasi

Sementara itu, dari RS Malahayati, korban Suroto langsung dilarikan ke ruang operasi Lantai II. “Mau dioperasi dia Bang, makanya kami bawa langsung ke ruang operasi,” ujar salah seorang anggota keluarga.

Sementara itu, Adi Ginting yang ditemani istrinya menjalani perawatan medis di Ruang IGD Lantai I dan dilakukan operasi pembersihan pada telingan kirinya karena luka koyak. “Telinga suami saya terpaksa dijahit terlebih dahulu baru tangan kanannya,” kata istrinya, Isroin (36).

Diterangkannya, saat itu suaminya hendak ke Bank Sumut ada urusan yang harus diselesaikan. “Saya pun bingung kejadian ini menimpa suami saya, sementara tak ada hujan. Padahal cuaca tadi terik tapi pohon bisa tumbang,” ujarnya.

Bripka Yayat, adik Adi Ginting mengaku, dia juga terkejut mendengar kabar yang menimpa adiknya itu. “Saya ditelepon dan kebetulan saya bertugas di Polsekta Medan Baru dan saya datangi melihat adik saya. Adik saya mengalami luka pada seluruh tubuhnya dan tangan kanannya patah,” akunya.
Salah seorang petugas medis yang tak mau namanya disebutkan mengatakan, keduanya mengalami patah pada masing-masing tubuh mereka. “Adi Ginting mengalami luka patah tangan kanan, telinga kiri koyak dan luka lecet pada tangan dan kaki, sementara Suroto mengalami patah kaki kiri, tangan kiri terkilir dan luka lecet pada seluruh tubuhnya,” tutur medis rumah sakit tersebut. (adl/gus/jon/mag-12)

20 Persen Pohon Sudah Rapuh

Dari data Dinas Pertamanan Kota Medan, ada sebanyak 6.000 jumlah pohon yang dirawat Pemko Medan. Sedangkan untuk pohon yang sudah rapuh dan kondisinya sudah membahayakan ada 20 persen dari jumlah pohon milik Pemko Medan.
“Hanya 20 persen saja yang kondisinya sudah tidak layak atau rapuh.

Tetapi kita tetap mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengendara agar mengantisipasi bila terjadi hujan deras dan angin kencang,” kata Kadis Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis.

Erwin mengimbau, masyarakat harus mengantisipasinya dengan memberhentikan kendaraannya di tempat yang lebih aman bila hujan deras dan angin kencang. “Agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini akibat menerobios saja ketika ada peristiwa,” jelasnya.

Erwin Lubis: Tanya Saja pada Lonsum

Erwin menambahkan kejadian kemarin tidak murni kesalahan pihaknya. Katanya, pihak Lonsum lebih berkopeten untuk menjawab semua pertanyaan. Pasalnya, pohon yang umurnya sudah ratusan tahun itu bukan milik Pemko Medan tetapi milik warga yang tumbuh di halaman rumah dinas pejabat Lonsum.

“Ini bukan penataan kita, tanya saja langsung sama pihak Lonsum,” tegas Erwin, di Jalan Diponegoro.
Meski begitu, Pemko Medan berjanji akan memberikan bantuan kepada korban yang tertimpa pohon. “Yang jelas bantuan akan diberikan Pemko Medan yang sifatnya bukan ganti rugi. Sedangkan untuk segala persayaratannya dapat diajukan ke Pemko Medan yang akan dilakukan pendataan melalui camat,” katanya.

Dijelaskannya, tumbangnya pohon tersebut dikarenakan patah cabang akibat isi batang tengan sudah rapuh. “Ini jenis pohon sano. Pohon ini bukan milik Pemko Medan yang tidak dilakukan perawatan secara rutin. Kalau pohon milik Pemko Medan terus dilakukan perawatan secara rutin,” jelas Erwin.
Sedangkan untuk perawatan terhadap pohon milik Pemko Medan, lanjut Erwin, pihaknya masih menunggu usulan dari kecamatan sejajaran Pemko Medan untuk segera mengevaluasi pohon yang sudah tidak layak untuk segera ditebang.

“Kita (Dinas Pertamanan) masih menunggu masukan dari setiap Kecamatan, dimana saja titik pohon yang kondisinya sudah membahayakan masyarakat untuk langsung dilakukan pengerjaan,” cetusnya.

Dikatakannya, pengerjaan yang akan dilakukan Dinas Pertamanan terhadap pohon yang sudah tidak layak akan dilakukan pemotongan. “Jadi, kita tidak saja menunggu usulan ataupun masukan dari kecamatan maupun kelurahan. Petugas kita juga akan melakukan peninjauan ke lapangan supaya secepatnya dilakukan pengerjaan,” jelasnya.

Bola Panas Mengarah ke Dinas Pertamanan

Peristiwa tumbangnya pohon di hari yang cerah akibat usia pohon yang sudah menahun dan lapuk membuat Kasat Lantas Polresta Medan miris. Bola panas pun mengarah ke Dinas Pertamanan Kota Medan. Ia menilai, peristiwa itu sepenuhnya harus menjadi tanggung jawab Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis.

“Sudah banyak dalam bulan ini pengendara jalan ketimpa pohon. Seharusnya Pak Erwin sebagai Kadis Pertaman harus bertanggung jawab penuh. Warga bisa melakukan gugat action untuk minta pertanggungjawabkan pihak terkait,” tegas Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Risya Mustario.

Menurutnya, pihak Pertamanan Kota Medan sudah selayaknya melakukan pengecekkan terhadap pohon yang sudah tua untuk dilakukan penembangan agar tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. “Lihat saja pohon itu milik siapa, kalau kita menembang pohon di jalan pasti kita dimintai ganti rugi oleh pihak Dinas Pertamanan, kalau begini kejadian sebaliknya, harus pihak Dinas Pertamanan melakukan ganti rugi terhadap korban,” ujarnya.

Namun, Risya menyayangkan para korban tidak ada satu pun membuat laporan. “Bagaimana diproses, korban saja tidak membuat laporan. Ini satu kebodohan juga di masyarakat, khususnya yang menjadi korban karena tidak menuntut apapun kepada pemerintah terkait,” tegas Risya.

Anggota Komisi D DPRD Medan Ferdinand Lumbantobing berpendapat, tumbangnya ratusan pohon dan papan reklame di Kota Medan menandakan Dinas Pertamanan Kota Medan lalai dalam bertindak. Padahal, sudah ada anggaran perawatan dan pemangkasan pohon di Kota Medan senilai Rp2,4 miliar.

Dia menyebutkan, tumbangnya pohon di sejumlah ruas jalan di Kota Medan awalnya dikarenakan cuaca yang kian ekstrim. Tapi, di sisi lainnya Dinas Pertamanan selaku instansi yang mengawasi dan menata taman tampaknya kurang peduli. “Seharusnya Dinas Pertamanan yang sudah diberikan anggaran bisa membuat kajian teknis dengan pendekatan teknologi canggih saat ini,” ucapnya.

Ferdinand membeberkan, bila dikaji secara fakta, pohon yang usianya tua itu ada di kawasan Lapangan Merdeka. Faktanya, sekarang ini pohon itu masih kokoh berdiri. Berbanding terbalik dengan pohon-pohon yang usianya lebih mudah di kawasan Jalan Brigjend Katamso, Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Imam Bonjol serta beberapa jalan lainnya.  (gus/adl/mag-12)

Pohon Tumbang Mengintai Kita

  • Dari 6.000 pohon yang ditanam di pinggir jalan, 1.200 pohon sudah rapuh.
  • Perlu penelitian dan pemeriksaan pohon dengan 4 kategori, yakni normal, layak, kurang layak dan tidak layak.
  • Penelitian dan pemeriksaan pohon dilakukan dengan menggunakan alat bor yang bisa mengetahui kondisi pohon masih layak atau tidak.
  • Untuk kategori kurang layak, ciri-cirinya bisa dilihat dari kondisi pohon yang rusak pada bagian bawahnya. Selain itu, kulit luar pohon terlihat pecah-pecah dan berjamur. Pohon ini masih bisa diselamatkan dengan melakukan pemangkasan agar bebannya berkurang. Selain itu menambal dengan semen dan memberi tulang terhadap lubang di pohon.
  • Untuk kategori tidak layak, kerusakan yang dialami sudah lebih dari 30 persen. Kondisi pohon sudah tidak bisa lagi diselamatkan dan harus ditebang. Cirinya, pohon tersebut sudah keropos lebih dari 50 persen. Dengan kondisi seperti itu, sudah tidak ada pilihan lain selain ditebang. Karena pohon dengan kondisi tersebut sudah pasti rawan tumbang.
  • Pohon yang ditebang digantikan pohon yang kualitasnya lebih baik yaitu pohon Mahoni.
  • Dinas Pertamanan perlu menggandeng peneliti dari Fakultas Pertanian/Kehutanan untuk memetakan pohon-pohon yang rawan tumbang.
  • Dinas Pertamanan Kota Medan harus memberi tanda kepada pohon yang rawan tumbang dengan cat. Dengan tanda itu masyarakat lebih waspada untuk tak berteduh di bawah pohon itu pada saat hujan dan angin kencang.

* Data Olahan Hasil Penelitian

Korban Pohon Tumbang di Medan dari Waktu ke Waktu

21 Maret 2011
1 unit mobil dan becak bermotor tertimpa phon akibat angin kencang disertai hujan deras.

13-14 Agustus 2011
Dua unit mobil Toyota pick-up dan Toyota Innova yang parkir di Jalan Nibung Raya Medan Innova  penyok akibat ditimpa pohon. Satu unit sepeda motor juha ikut rusak. Tak ada korban jiwa tapi seorang pengendara mengalami luka serius tertimpa pohon tumbang.

7 September 2011
Puluhan unit rumah di sepanjang Jalan Brigjen Katamso rusak parah akibat tertimpa pohon yang tumbang akibat diterpa angin puting beliung.

10 Mei 2012
Satu tewas dan dua luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras melanda Kota Medan. Korban tewas saat melintas di Jalan Kapten Sumarsono, Medan Helvetia.

8 Mei 2012

  • Minibus angkot dengan nomor polisi BK 1279 GC itu tertimpa pohon saat melintas persis di sekitar gerbang Pasar Pajus Jalan Letjen Djamin Ginting.
  • 5 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Diponegoro.
  • 6 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Adam Malik.
  • 1 unit mobil jenis Nissan Livina di Jalan Thamrin Medan.
  • 1 unit mobil tertimpa pohon di Jalan T Amir Hamzah.
  • Baliho tumbang di depan Global Super Store, Jalan Monginsidi.

30 MEI 2012

  • 3 unit mobil dan 2 unit sepeda motor rusak parah akibat tertimpa pohon Sono yang tumbang di Jalan Diponegoro depan Kantor Gubsu.
  • Dua orang mengalami patah tulang akibat peristiwa itu.

* Data Olahan Sumut Pos

Timpa 3 Mobil dan 2 Motor, Dua Pengendara Patah Tulang

MEDAN-Krraakkk…. Tiga mobil dan dua sepeda motor langsung tertimpa pohon. Semuanya rusak. Kejadian sungguh di luar prediksi, pasalnya Kota Medan tidak sedang diterpa hujan deras dan angin kencang. Tapi, pohon besar yang berusia tua di pinggir jalan tetap saja tumbang.
Tak pelak, korban yang sedang berada di badan jalan tak bisa menghindar. Apalagi, saat itu, traffic lights sedang berwarna merahn
Akibatnya, dua orang pun patah tulang hingga harus dioperasi.

Peristiwa ini terjadi ketika sebatang cabang pohon besar jenis pohon sono tumbang secara tiba-tiba di Jalan Diponegoro, Medan Polonia, Kamis (31/5) kemarin, sekira pukul 11.00 WIB. Pohon yang tumbang akibat lapuk bagian tengah batangnya itu langsung menimpa tiga unit mobil dan dua sepeda motor. Ketiga unit mobil itu umumnya mengalami kerusakan di bagian atap, namun penumpangnya selamat. Mobil yang tertimpa pohon adalah Toyota Corolla Altis BK 208 CG yang dikendarai Paramitha dan suami Adi. Lalu, Toyota Innova BK 1172 QM (tak diketahui identitasnya), dan satu unit mobil milik pemerintahan Aceh jenis Mitsubishi Strada dengan nomor polisi BL 8081 AJ yang dikemudikan Ucok dan ditemani Tengku M Fajar.

Sementara dua sepeda motor, Honda Vario dengan nomor polisi BK 3770 XT yang dikendarai Adi Ginting (41) dan Honda Supra X BK 6822 VAN yang dikendarai Suroto (26).

Akibat kejadian itu, dua orang pengendara sepeda motor mengalami luka serius. Yakni Surotowarga Tanjung Tiram Kampung Nipah Talawi Batubara yang berdomisi di Jalan Flamboyan Raya Tanjung Sari. Dia mengalami patah kaki kiri karena terkena batang pohon langsung menimpanya. Sedangkan satu pengendara sepeda motor lainnya, bernama Adi Ginting, warga Setiabudi/Jl Gagak Hitam Medan mengalami patah tangan kanan. Keduanya langsung dilarikan ke IGD RS Malahayati.

“Begitu saya dengar suara krrraakkk…, langsung geser sepeda motor saya. Saya sempat nabrak mobil di depan karena menghindar jatuhan pohon. Untung saya selamat,” kata saksi mata, Iwan (43) di lokasi kejadian.

Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos, kejadian itu berawal saat kelima kendaraan itu berhenti di pertigaan traffic lightslampu merah Jl Diponegoro, Medan, persis di depan Kantor Keuangan. Saat kelima kendaraan itu menunggu lampu berganti warna hijau, tiba-tiba batang pohon berdiameter sekitar 150 cm yang ada di halaman perumahan Lonsum patah dan langsung menimpa kelima kendaraan tersebut.

“Tiba-tiba saja suara pohon patah terdengar dan langsung menimpa mobil saya,” ucap Ucok pengemudi mobil Mitsubishi Strada.
Teman satu mobil Ucok, T M Fajar, warga Desa Lamlaga, Banda Aceh, ia sempat mendengar suara saat batang pohon mau patah. “Saya mendengar seperti ada suara kayu yang mau patah. Tiba-tiba saya terkejut karena langsung menimpa mobil kami,” ujarnya singkat dengan wajah masih pucat dan tubuh lemas.

Menurut keterangan saksi, Rahmad S, sekuriti Mes Lonsum, pohon yang tumbang adalah milik Lonsum. “Saat itu saya mendengar suara batang pohon mau patah. Tak lama kemudian batang pohon itu patah dan menimpa lima kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah,” ujar Rahmad S.

Saksi lainnya, Vicki Ginting, petugas security di Gedung Keuangan Medan mengatakan, kejadian tiba-tiba tersebut cukup mengejutkan. “Saya teriak tapi karena posisi lagi lampu merah, mobil sama kereta (sepeda motor) tak bisa bergerak, makanya mereka tertimpa pohon itu,” kata dia.

Akibat kejadian ini, arus jalan di lokasi macet total karena batang pohon melintang di ruas jalan. Oleh polisi, arus lalu lintas ditutup sementara. Sejumlah kendaraan dari arah Sudirman diarahkan masuk melalui Jl Cut Nyak Dien.

Polisi lalu lintas terpaksa bekerja keras untuk mengurai kemacetan. Setelah beberapa jam kemudian, petugas dari Dinas Pertamanan Kota Medan yang menurunkan mesin potong, berhasil membersihkan puing-puing batang pohon yang tumbang itu. “Kita hanya membuat pengalihan jalan saja di Jalan Imam Bonjol yang diubah menjadi dua arah untuk mengurangi kemacetan akibat pohon tumbang itu,” beber Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Risya Mustario.

Dia mengatakan, hingga sore pihaknya belum menerima aduan ke polisi atas keberatan menjadi korban ketimpa pohon itu. “Tak ada yang kita tahan akibat peristiwa ini karena polisi hingga kini belum menerima pengaduan atau laporan korban ke polisi,” tegas Risya.

Korban Harus Dioperasi

Sementara itu, dari RS Malahayati, korban Suroto langsung dilarikan ke ruang operasi Lantai II. “Mau dioperasi dia Bang, makanya kami bawa langsung ke ruang operasi,” ujar salah seorang anggota keluarga.

Sementara itu, Adi Ginting yang ditemani istrinya menjalani perawatan medis di Ruang IGD Lantai I dan dilakukan operasi pembersihan pada telingan kirinya karena luka koyak. “Telinga suami saya terpaksa dijahit terlebih dahulu baru tangan kanannya,” kata istrinya, Isroin (36).

Diterangkannya, saat itu suaminya hendak ke Bank Sumut ada urusan yang harus diselesaikan. “Saya pun bingung kejadian ini menimpa suami saya, sementara tak ada hujan. Padahal cuaca tadi terik tapi pohon bisa tumbang,” ujarnya.

Bripka Yayat, adik Adi Ginting mengaku, dia juga terkejut mendengar kabar yang menimpa adiknya itu. “Saya ditelepon dan kebetulan saya bertugas di Polsekta Medan Baru dan saya datangi melihat adik saya. Adik saya mengalami luka pada seluruh tubuhnya dan tangan kanannya patah,” akunya.
Salah seorang petugas medis yang tak mau namanya disebutkan mengatakan, keduanya mengalami patah pada masing-masing tubuh mereka. “Adi Ginting mengalami luka patah tangan kanan, telinga kiri koyak dan luka lecet pada tangan dan kaki, sementara Suroto mengalami patah kaki kiri, tangan kiri terkilir dan luka lecet pada seluruh tubuhnya,” tutur medis rumah sakit tersebut. (adl/gus/jon/mag-12)

20 Persen Pohon Sudah Rapuh

Dari data Dinas Pertamanan Kota Medan, ada sebanyak 6.000 jumlah pohon yang dirawat Pemko Medan. Sedangkan untuk pohon yang sudah rapuh dan kondisinya sudah membahayakan ada 20 persen dari jumlah pohon milik Pemko Medan.
“Hanya 20 persen saja yang kondisinya sudah tidak layak atau rapuh.

Tetapi kita tetap mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengendara agar mengantisipasi bila terjadi hujan deras dan angin kencang,” kata Kadis Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis.

Erwin mengimbau, masyarakat harus mengantisipasinya dengan memberhentikan kendaraannya di tempat yang lebih aman bila hujan deras dan angin kencang. “Agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini akibat menerobios saja ketika ada peristiwa,” jelasnya.

Erwin Lubis: Tanya Saja pada Lonsum

Erwin menambahkan kejadian kemarin tidak murni kesalahan pihaknya. Katanya, pihak Lonsum lebih berkopeten untuk menjawab semua pertanyaan. Pasalnya, pohon yang umurnya sudah ratusan tahun itu bukan milik Pemko Medan tetapi milik warga yang tumbuh di halaman rumah dinas pejabat Lonsum.

“Ini bukan penataan kita, tanya saja langsung sama pihak Lonsum,” tegas Erwin, di Jalan Diponegoro.
Meski begitu, Pemko Medan berjanji akan memberikan bantuan kepada korban yang tertimpa pohon. “Yang jelas bantuan akan diberikan Pemko Medan yang sifatnya bukan ganti rugi. Sedangkan untuk segala persayaratannya dapat diajukan ke Pemko Medan yang akan dilakukan pendataan melalui camat,” katanya.

Dijelaskannya, tumbangnya pohon tersebut dikarenakan patah cabang akibat isi batang tengan sudah rapuh. “Ini jenis pohon sano. Pohon ini bukan milik Pemko Medan yang tidak dilakukan perawatan secara rutin. Kalau pohon milik Pemko Medan terus dilakukan perawatan secara rutin,” jelas Erwin.
Sedangkan untuk perawatan terhadap pohon milik Pemko Medan, lanjut Erwin, pihaknya masih menunggu usulan dari kecamatan sejajaran Pemko Medan untuk segera mengevaluasi pohon yang sudah tidak layak untuk segera ditebang.

“Kita (Dinas Pertamanan) masih menunggu masukan dari setiap Kecamatan, dimana saja titik pohon yang kondisinya sudah membahayakan masyarakat untuk langsung dilakukan pengerjaan,” cetusnya.

Dikatakannya, pengerjaan yang akan dilakukan Dinas Pertamanan terhadap pohon yang sudah tidak layak akan dilakukan pemotongan. “Jadi, kita tidak saja menunggu usulan ataupun masukan dari kecamatan maupun kelurahan. Petugas kita juga akan melakukan peninjauan ke lapangan supaya secepatnya dilakukan pengerjaan,” jelasnya.

Bola Panas Mengarah ke Dinas Pertamanan

Peristiwa tumbangnya pohon di hari yang cerah akibat usia pohon yang sudah menahun dan lapuk membuat Kasat Lantas Polresta Medan miris. Bola panas pun mengarah ke Dinas Pertamanan Kota Medan. Ia menilai, peristiwa itu sepenuhnya harus menjadi tanggung jawab Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis.

“Sudah banyak dalam bulan ini pengendara jalan ketimpa pohon. Seharusnya Pak Erwin sebagai Kadis Pertaman harus bertanggung jawab penuh. Warga bisa melakukan gugat action untuk minta pertanggungjawabkan pihak terkait,” tegas Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Risya Mustario.

Menurutnya, pihak Pertamanan Kota Medan sudah selayaknya melakukan pengecekkan terhadap pohon yang sudah tua untuk dilakukan penembangan agar tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. “Lihat saja pohon itu milik siapa, kalau kita menembang pohon di jalan pasti kita dimintai ganti rugi oleh pihak Dinas Pertamanan, kalau begini kejadian sebaliknya, harus pihak Dinas Pertamanan melakukan ganti rugi terhadap korban,” ujarnya.

Namun, Risya menyayangkan para korban tidak ada satu pun membuat laporan. “Bagaimana diproses, korban saja tidak membuat laporan. Ini satu kebodohan juga di masyarakat, khususnya yang menjadi korban karena tidak menuntut apapun kepada pemerintah terkait,” tegas Risya.

Anggota Komisi D DPRD Medan Ferdinand Lumbantobing berpendapat, tumbangnya ratusan pohon dan papan reklame di Kota Medan menandakan Dinas Pertamanan Kota Medan lalai dalam bertindak. Padahal, sudah ada anggaran perawatan dan pemangkasan pohon di Kota Medan senilai Rp2,4 miliar.

Dia menyebutkan, tumbangnya pohon di sejumlah ruas jalan di Kota Medan awalnya dikarenakan cuaca yang kian ekstrim. Tapi, di sisi lainnya Dinas Pertamanan selaku instansi yang mengawasi dan menata taman tampaknya kurang peduli. “Seharusnya Dinas Pertamanan yang sudah diberikan anggaran bisa membuat kajian teknis dengan pendekatan teknologi canggih saat ini,” ucapnya.

Ferdinand membeberkan, bila dikaji secara fakta, pohon yang usianya tua itu ada di kawasan Lapangan Merdeka. Faktanya, sekarang ini pohon itu masih kokoh berdiri. Berbanding terbalik dengan pohon-pohon yang usianya lebih mudah di kawasan Jalan Brigjend Katamso, Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Imam Bonjol serta beberapa jalan lainnya.  (gus/adl/mag-12)

Pohon Tumbang Mengintai Kita

  • Dari 6.000 pohon yang ditanam di pinggir jalan, 1.200 pohon sudah rapuh.
  • Perlu penelitian dan pemeriksaan pohon dengan 4 kategori, yakni normal, layak, kurang layak dan tidak layak.
  • Penelitian dan pemeriksaan pohon dilakukan dengan menggunakan alat bor yang bisa mengetahui kondisi pohon masih layak atau tidak.
  • Untuk kategori kurang layak, ciri-cirinya bisa dilihat dari kondisi pohon yang rusak pada bagian bawahnya. Selain itu, kulit luar pohon terlihat pecah-pecah dan berjamur. Pohon ini masih bisa diselamatkan dengan melakukan pemangkasan agar bebannya berkurang. Selain itu menambal dengan semen dan memberi tulang terhadap lubang di pohon.
  • Untuk kategori tidak layak, kerusakan yang dialami sudah lebih dari 30 persen. Kondisi pohon sudah tidak bisa lagi diselamatkan dan harus ditebang. Cirinya, pohon tersebut sudah keropos lebih dari 50 persen. Dengan kondisi seperti itu, sudah tidak ada pilihan lain selain ditebang. Karena pohon dengan kondisi tersebut sudah pasti rawan tumbang.
  • Pohon yang ditebang digantikan pohon yang kualitasnya lebih baik yaitu pohon Mahoni.
  • Dinas Pertamanan perlu menggandeng peneliti dari Fakultas Pertanian/Kehutanan untuk memetakan pohon-pohon yang rawan tumbang.
  • Dinas Pertamanan Kota Medan harus memberi tanda kepada pohon yang rawan tumbang dengan cat. Dengan tanda itu masyarakat lebih waspada untuk tak berteduh di bawah pohon itu pada saat hujan dan angin kencang.

* Data Olahan Hasil Penelitian

Korban Pohon Tumbang di Medan dari Waktu ke Waktu

21 Maret 2011
1 unit mobil dan becak bermotor tertimpa phon akibat angin kencang disertai hujan deras.

13-14 Agustus 2011
Dua unit mobil Toyota pick-up dan Toyota Innova yang parkir di Jalan Nibung Raya Medan Innova  penyok akibat ditimpa pohon. Satu unit sepeda motor juha ikut rusak. Tak ada korban jiwa tapi seorang pengendara mengalami luka serius tertimpa pohon tumbang.

7 September 2011
Puluhan unit rumah di sepanjang Jalan Brigjen Katamso rusak parah akibat tertimpa pohon yang tumbang akibat diterpa angin puting beliung.

10 Mei 2012
Satu tewas dan dua luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras melanda Kota Medan. Korban tewas saat melintas di Jalan Kapten Sumarsono, Medan Helvetia.

8 Mei 2012

  • Minibus angkot dengan nomor polisi BK 1279 GC itu tertimpa pohon saat melintas persis di sekitar gerbang Pasar Pajus Jalan Letjen Djamin Ginting.
  • 5 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Diponegoro.
  • 6 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Adam Malik.
  • 1 unit mobil jenis Nissan Livina di Jalan Thamrin Medan.
  • 1 unit mobil tertimpa pohon di Jalan T Amir Hamzah.
  • Baliho tumbang di depan Global Super Store, Jalan Monginsidi.

30 MEI 2012

  • 3 unit mobil dan 2 unit sepeda motor rusak parah akibat tertimpa pohon Sono yang tumbang di Jalan Diponegoro depan Kantor Gubsu.
  • Dua orang mengalami patah tulang akibat peristiwa itu.

* Data Olahan Sumut Pos

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/