Rahudman: Ini Berkat Partisipasi Masyarakat
Kepastian Kota Medan mendapatkan Piala Adipura untuk kategori Kota Metropolitan ini sesuai dengan fax yang diterima langsung dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.B-5665/Dep.IV/LH/PDAL/06/2012 tertanggal 2 Juni 2012 sekitar pukul 11.45 WIB.
Dalam fax yang ditandatangani Deputi Bidang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Limbah B3 dan Sampah, Dra Masneliyarti Hilma MSc ini menyatakan Wali Kota Medan diminta untuk hadir di Istana Negara untuk menerima penghargaan Piala Adipura untuk kategori kota metropolitan dari Presiden RI pada Selasa (5/6).
Diketahui, keberhasilan mendapatkan Piala Adipura ini tentunya sangat membanggakan sekali. Sebab, sudah hampir tujuh tahun lebih Kota Medan tidak mendapatkan Piala Adipura. Karenanya, begitu dilantik menjadi Wali Kota Medan, Rahudman langsung memprioritaskan masalah kebersihan menjadi salah satu target yang harus dibenahi. Dia menilai sudah lama Kota Medan seperti tidak terurus sehingga secepatnya ditangani. Untuk itulah sejak 1 April 2011, wali kota mencanangkan program Medan Bebas Sampah.
Penacanangan program ini, perlahan namun pasti dan persoalan sampah mulai teratasi. Tak henti-hentinya Rahudman menginstruksikan kepada seluruh jajaranya untuk mendukung dan menjalankan program ini.
Selain itu orang nomor satu di Pemko Medan ini sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat langsung masalah kebersihan mulai tingkat lingkungan, lurah sampai kecamatan. Bagi aparatnya yang tidak mendukung program ini, wali kota bertindak tegas dengan memecat langsung. Salah satu contohnya adalah seorang lurah, dia harus kehilangan jabatannya karena wilayahnya kedapatan tidak bersih.
“Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat. Berkat dukungan dan partisipasi yang diberikan dalam mendukung program Medan Bebas Sampah, kita berhasil mendapatkan Piala Adipura Metropolitan. Keberhasilan ini merupakan kado untuk Hari Ulang Tahun Kota Medan ke-422 untuk seluruh warga Kota Medan.
Ini semua berkat dukungan dan partisipasi masyarakat,” kata Rahudman di Pendopo Rumah Dinas Jalan Sudirman Medan, Minggu (3/6).
Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan apresiasi itulah, Rahudman akan mengarak Piala Adipura keliling Kota Medan sehingga warga mengetahuinya. Rencananya, pengarakan Piala Adipura itu akan dilaksanakan begitu wali kota tiba di Bandara Polonia Medan, Rabu (6/6) dan arakan akan berakhir di Lapangan Merdeka.
Selain itu, Rahudman juga rencananya akan membawa Piala Adipura ke setiap kecamatan. Dengan demikian masyarakat bisa melihat langsung piala yang diperoleh dari hasil kerja keras bersama dalam upaya menciptakan Medan bersih sampah. Diharapkan, masyarakat semakin termotivasi untuk terus menciptakan lingkungan yang bersih di tempat tinggalnya masing-masing.
“Di samping itu saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat. Sebab, saya tidak mau masyarakat yang datang untuk menyampaikan ucapan selamat tetapi sayalah yang harus mendatangi langsung masyarakat. Inilah buah dari hasil kerja keras yang telah dilakukan selama ini. Saya berharap keberhasilan yang telah diraih ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Dengan demikian masalah kebersihan benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat,” harapnya.
Kabag Humas Kota Medan Budi Hariono SSTP MAP menerangkan, Piala Adipura Metropolitan itu akan diserahkan langsung kepada Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM di Istana Negara, Selasa (5/6), sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika menerima Piala Adipura, wali kota akan didampingi Kadis Kebersihan Pardaeman Siregar, Kadis Pertamanan Erwin Lubis serta Kabag Umum M Husni.
Dijelaskan Budi, Adipura merupakan salah satu program yang direncanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk membantu Pemerintah Daerah, dalam hal ini kota/kabupaten serta provinsi, meningkatkan kemampuannya untuk pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya dalam rangka mencapai Tata Praja Lingkungan (Good Environmental Governance/ GEG).
“Sasaran dari program Adipura adalah terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance) dan lingkungan yang baik (good environment),” jelas Budi. Adipura, lanjutnya, dibagi dalam empat kategori berdasarkan jumlah penduduk yakni kategori kota metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa), kota besar (500.001-1.000.000 jiwa), kota sedang (100.001 – 500.000 jiwa), dan kota kecil (sampai dengan 100.000 jiwa).
Sedangkan kriteria Adipura terdiri dari 2 indikator pokok, yaitu indikator kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota, serta indikator pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap.
“Yang berhasil kita raih adalah penghargaan Piala Adipura untuk kategori kota metropolitan,” pungkasnya. (adl)