TOKYO – Ada kabar gembira bagi kaum hawa yang tak pernah sukses membatasi asupan makanan ke dalam tubuh. Kemarin (4/6) sekelompok ilmuwan di University of Tokyo mengumumkan keberhasilan mereka dalam menciptakan kacamata khusus diet.
Alat bantu lihat itu akan mengecoh pandangan dan mempengaruhi sensitivitas panca indera.
’’Realitas sesungguhnya amat bergantung pada pikiran,’’ kata Michitaka Hirose, profesor yang terlibat dalam proyek ilmiah tersebut.
Dia sengaja memanfaatkan teknologi yang bisa menipu pandangan mata. Pasalnya, mata merupakan jendela bagi otak dalam menerjemahkan rangsangan. Jika mata melihat sesuatu yang indah, otak akan memerintahkan seluruh indera untuk mereaksi objek tersebut dengan positif.
Dalam uji coba, kacamata itu sukses mengubah cemilan hambar menjadi kue cokelat. Dengan trik khusus, pemakai kacamata tersebut akan melihat cemilan hambar yang disajikan Hirose dan timnya sebagai kue coklat. Karena itu, si pemakai kacamata akan menyantap cemilan tanpa rasa itu dengan semangat layaknya menikmati kue cokelat.
’’Kuncinya memang terletak pada realitas virtual. Yakni, merekayasa gambar objek dengan bantuan komputer,’’ ujar Hirose soal cara kerja kacamata tersebut. Begitu kamera yang terpasang pada kacamata menangkap objek makanan, komputer akan menerjemahkan sebagai makanan dengan bentuk atau rasa yang lain. Dengan demikian, reaksi indera peraba atau pengecap pun akan berbeda.
’’Si pemakai kacamata bisa mengatur sendiri rasa yang paling dia suka. Lalu, otak pun akan menerjemahkan rasa yang diinginkan,’’ ungkap Hirose.
Dalam uji coba cemilan tanpa rasa itu, sang pemakai kacamata bisa menambahkan rasa cokelat atau stroberi pada makanan yang mereka lihat lewat kacamata tersebut. Maka, snack diet atau biskuit sayur pun akan terasa lezat.
Dalam percobaan yang lain, kacamata itu mengecoh pandangan si pemakainya atas biskuit. ’’Ukuran biskuit-biskuit akan terlihat dua kali lebih besar,’’ terang Hirose. Akibatnya, si pemakai kacamata akan merasa lebih cepat kenyang. Alhasil, dia tidak perlu mengudap banyak biskuit untuk memuaskan rasa laparnya. Cukup mengunyah satu atau dua biskuit mungil.
’’Kacamata ini membantu si pemakainya makan dalam porsi lebih kecil dan menikmati makanan yang kurang dia sukai rasanya,’’ terang Hirose. Sejauh ini, uji coba terhadap kacamata itu sudah sukses sekitar 80 persen. Dia yakin, kaum hawa akan sangat menyukai kacamata tersebut. Sebab, mereka lah yang biasanya terobsesi dengan diet dan sering gagal melakukannya.
Dalam uji coba, biskuit akan tampak berukuran dua kali lipat saat menggunakan kacamata. Jelas, penkonsumsi biskuit akan lebih sedikit. (hep/dwi/jpnn)