Portugal ditimpa masalah jelang laga perdana di Euro 2012 lalu. Itu seiring sikap publik dan media negeri mereka yang mengkritik habis-habisan
bujet terlalu mahal Cristiano Ronaldo dkk menghadapi Euro.
Di tengah kebijakan negara untuk berhemat dalam menghadapi krisis ekonomi, Portugal dianggap menghambur-hamburkan uang hanya untuk base camp di Opalenica, dekat Poznan. Hotel Portugal yang lokasinya terpencil itu memiliki tarif EUR 33.174 atau lebih dari Rp398 juta per malam.
Dengan tarif tersebut, hotel Portugal menjadi yang termahal di antara kontestan Euro lainnya. Bandingkan dengan juara bertahan Spanyol yang tarif per malam hotelnya di Gniewino hanya EUR 4.700 (sekitar Rp52 juta) atau paling murah.
Tidak hanya itu, Ronaldo cs juga dikritik karena menghabiskan banyak dana untuk rangkaian acara sebelum keberangkatan menuju Polandia. Di antaranya parade mengelilingi Kota Obidos (tempat pemusatan latihan Portugal) dengan menaiki kereta kuda mewah. Juga kunjungan ke sebuah yayasan riset biomedis di Lisbon.
FPF (Federasi Sepak Bola Portugal) pun segera merespons kritik tersebut. “Parade kereta kuda sebenarnya sama ketika Euro 2004. Sangat sulit mengelilingi jalanan kota Obidos dengan mobil atau bus karena selain hanya 45 menit fans, khususnya anak-anak, akan sulit foto bersama pemain maupun pelatih,” kata Humberto Coelho, wakil presiden FPF, kepada A Bola.
Coelho juga membantah apabila Ronaldo cs akan lebih banyak menghabiskan waktu menjalani acara-acara seremonial selama Euro.
“Sesi latihan akan dilakukan setiap hari, kecuali sehari setelah pertandingan karena pemain diberi kesempatan beristirahat,” jelasnya.
Terkait anggaran Portugal di Euro 2008, Coelho mengatakan apabila sebagian besar dana diambil dari match fee UEFA. Begitu juga dengan bonus pemain nantinya. “Akomodasi kami lebih murah dibandingkan di Piala Dunia terakhir (2010) dan di Euro yang lalu (2008),” tutur Coelho. (dns/jpnn)
