Spanyol memang mampu melenggang ke babak perempat final. Namun, permainan La Furia Roja masih belum begitu menjanjikan. Menghadapi laga melawan Prancis Minggu (24/6) dini hari, pelatih Vicente Del Bosque diminta menyudahi eksperimennya yang tidak mengoptimalkan penyerang.
Eksperimen tersebut sudah dilakukan Del Bosque pada penyisihan grup lalu. Dalam tiga laga, hanya Fernando Torres yang sering mendapat kesempatan untuk bermain. Itu pun tidak pernah full time. Alhasil, tim jawara bertahan Euro itu kurang menggigit di lini depannya.
Banyak pihak yang meminta Del Bosque mengubah strateginya tersebut. Sebab, lawan Prancis berbeda dengan tiga lawan yang sudah mereka hadapi sebelumnya. Apalagi, jika berkaca pada laga lawan Italia dan Kroasia lalu, Spanyol justru kesulitan menciptakan gol.
Del Bosque nyaris tidak pernah memainkan deretan penyerang yang dimilikinya kecuali Torres. Padahal, selain Torres, Spanyol masih memiliki penyerang murni seperti Alvaro Negredo, Fernando Llorente, dan Pedro Rodriguez. Del Bosque malah lebih sering mempercayakan ujung tombaknya ke pemain tengah.
Mendapat desakan tersebut, pelatih yang dikontrak hingga 2016 mendatang itu tidak bergeming. Dia tetap akan mempertahankan gaya bermainnya itu. “Kami harus memiliki gaya yang bisa menjadi patokan. Itu justru yang membawa Spanyol melangkah sampai sejauh ini,” kata pelatih berusia 61 tahun itu.
Menurut mantan arsitek Real Madrid itu, sejauh ini sebenarnya tidak ada masalah dengan strateginya itu. Terlepas dari sulitnya Spanyol mencetak banyak gol dalam laga terakhir lawan Kroasia, itu bukan karena strateginya. “Karena lawan Kroasia kemarin kami tidak memiliki ruang yang cukup untuk mencetak gol,” kilah Del Bosque.
Sejauh ini, tim Spanyol belum begitu ganas produktivitas golnya. Enam gol dalam tiga laga, atau dirata-rata hanya dua gol tiap pertandingan. Dua gol di antaranya diciptakan Torres. “Silakan saja orang tidak percaya dengan kami, tapi kami percaya dengan apa yang kami miliki,” cetus Del Bosque.
Dilansir dari Reuters, pelatih yang mampu membawa Spanyol menjadi juara dunia 2010 itu mengakui bahwa Prancis bukanlah lawan enteng. “Dibanding tim lainnya (Inggris dan Ukraina, Red), merekalah yang paling berat. Mereka pintar dalam mengambil inisiatif serangan,” ungkap Del Bosque saat diwawancarai stasiun radio Spanyol, Cadena Cope.
Pada laga terakhir lawan Kroasia kemarin, Spanyol sejatinya sudah menurunkan Torres dalam 60 menit pertama. Hanya, strategi pertahanan berlapis 4-2-3-1 ala Slaven Bilic mampu membuat penggawa Spanyol frustasi. Kemenangan baru bisa ditentukan dua menit sebelum laga usai, itu pun melalui gelandang Jesus Navas.
Torres mengakui jika strategi itu seperti tembok kokoh yang membatasi pergerakan dirinya dan penggawa Spanyol lainnya.(ren/jpnn)