DENVER-Sekitar 30 menit premiere (penayangan perdana) sekuel terbaru Batman, The Dark Knight Rises, di Century 16 Cinema Complex, Aurora, Denver, Colorado, AS, dini hari kemarin waktu setempat itu berjalan, Bane, musuh si superhero, seolah-olah meloncat dari layar. Tepat pukul 00.30, di hadapan penonton yang memadati Theater 15, seorang pria bertopeng gas mirip yang dikenakan karakter Bane dalam film garapan Christopher Nolan tersebut langsung melemparkan kaleng dan menembaknya.
Yang terjadi selanjutnya, The Dark Knight Rises seperti berubah menjadi The Dark Knight Bleeds (Si Pangeran Kegelapan Berlumuran Darah). Selagi bom asap atau gas air mata (polisi belum bisa memastikan, Red) mengucur dari kaleng tersebut, pria bersenjata sebuah senapan jenis AK dan dua pistol yang masuk ke dalam bioskop lewat pintu darurat itu melepaskan sekitar 50 tembakan secara acak.
“Yang saya dengar hanyalah dor, dor, dor… Saya harus merangkak di antara kursi penonton untuk menyelamatkan diri. Beruntung, kursi saya tak jauh dari pintu keluar, sehingga bisa langsung keluar dari ruangan,” ujar seorang saksi yang hanya disebut dengan nama Pam kepada BBC.
Akibat serentetan tembakan tersebut, 14 orang tewas. Sepuluh di antaranya meninggal di lokasi kejadian, termasuk anak-anak, dan sisanya di rumah sakit terdekat, Swedish Medical Center. Lima puluh lainnya terluka. “Saya lihat dua bocah perempuan yang kira-kira berusia 9 tahun dibopong ke luar dengan luka masing-masing di pipi dan perut. Saya tak tahu apakah mereka masih hidup atau sudah meninggal,” kata Salina Jordan, saksi lainnya, kepada Denver Post.
Pelaku yang belakangan diketahui bernama James Holmes itu diringkus polisi di tempat parkir mobil tak jauh dari tempat kejadian perkara. Pria 24 tahun tersebut menyerah tanpa perlawanan. Adapun topeng, senapan, dan pistol yang digunakan beraksi ditemukan petugas di dalam bioskop.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui motif penyerangan tersebut. Namun, sumber di FBI yang dikutip sebuah stasiun televisi setempat menyatakan bahwa Holmes hampir pasti tak terkait dengan kelompok teroris.
Kepada polisi, Holmes juga mengaku menyimpan sejumlah bahan peledak di kediamannya, sebuah blok apartemen di bagian utara Aurora, kota kecil yang berjarak sekitar 11 kilometer dari jantung Kota Denver ke arah tenggara.
Petugas pun langsung bergerak mengevakuasi seluruh penghuni apartemen. “Kami sudah menangani potensi ancaman seperti yang disampaikan si pelaku (penyerangan),” tegas Dan Oates, kepala Kepolisian Aurora, sebagaimana dikutip New York Times.
Presiden AS Barack Obama yang sedang berada di Palm Beach, Florida, langsung menyampaikan simpati mendalam kepada para korban dan warga Aurora secara keseluruhan. “(Ibu Negara AS) Michelle dan saya sangat shock mendengar apa yang terjadi di Colorado. Pemerintah akan memastikan siapa pun yang bertanggung jawab atas kejadian ini diadili. Kami juga akan melakukan segala cara untuk menjaga keamanan seluruh warga dan merawat mereka yang terluka,” ujar Obama sebagaimana dikutip AFP.
Film The Dark Knight Rises yang merupakan sekuel terakhir trilogi Batman garapan Nolan memang menghelat premiere di seluruh dunia secara bersamaan kemarin. Dua sekuel sebelumnya adalah Batman Begins (2005) dan The Dark Knight (2008).
Bagi warga Aurora, kejadian kemarin juga mengingatkan mereka pada kepahitan serupa 13 tahun silam di kota tetangga, Littleton. April 1999, dua pelajar Columbine High School, Littleton, Dylan Klebold dan Eric Harris, yang membawa senjata dan bom melakukan penyerangan sehingga menewaskan 13 orang dan melukai 23 lainnya. Dua pelaku itu kemudian bunuh diri. (c5/ttg/jpnn)