MEDAN – Masjid-masjid yang mapan dalam segi bangunan dan pengelolaannya, seperti Masjid Agung Medan, Masjid Raya Al-Mashun dan banyak lagi di Kota Medan, selayaknya tidak membiarkan kondisi masjid-masjid yang lain darurat keadaannya.
Seharusnya masjid-masjid yang mapan perlu membackup masjid-masjid yang lemah, dindingnya tepas dan beratapkan nipah. Pasalnya, seluruh kedudukan masjid di hadapan Allah sama.
“Karena di masjid-masjid yang beratap nipah itu ada orang yang membersihkan dirinya,” kata Drs Anwar Bakti, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PD Muhammadiyah Kota Medan, didampingi Sekretaris Affan Al-Quddus, Rabu (25/7) Siang.
Hal itu disampaikan Anwar ketika memberikan tausiyah Ramadan 1433 H di reruntuhan Masjid Raudhatul Islam, di belakang Hotel Emeral Garden Medan. Seperti diketahui, Masjid Raudhatul Islam, kini pelan-pelan kembali dibangun umat Islam, walau masih berdinding tepas dan beratap nipah, setelah diruntuhkan oleh pengembang dan pengelola Hotel Emerald. “Tidak ada salahnya kalau Masjid Agung misalnya membantu memakmurkan masjid Raudhatul Islam.
Kan mereka banyak infaknya, bangunannya pun sudah bagus. Masjid-masjid lain yang bagus juga begitu. Memakmurkan masjid adalah kewajiban kita bersama,” ujar Anwar.
Sementara itu, Affan menambahkan semangat warga untuk beribadah di masjid ini setiap malamnya sangat tinggi. Affan yang juga Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PD Muhammadiyah Kota Medan menambahkan, di lokasi tersebut tidak hanya ada Masjid Raudhatul Islam, tapi juga mesjid Al-Khairiyah dan Madrasah Nurul Hidayah yang kini sudah rata dengan tanah akibat dihancurkan oleh pengembang.“ Ada masjid dan madrasah yang harus dibangun dan diperjuangkan,” katanya.(gus)