25 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

3.388 Personel Bersenjata Amankan Idul Fitri

MEDAN-Polda Sumut mengerahkan 3388 personel polisi untuk pengamanan perayaan Idul Fitri 1433 Hijriyah. Polisi yang ditugaskan adalah personel gabungan dari terdiri satuan Polresta dan polsek-polsek.

Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Sumut, Kombes Pol Iwan Hary Sugiarto mengatakan, personel akan ditebar di titik-titik yang rawan tindakan kriminal.

“Selain akan ditebar di SPBU, tempat-tempat pengambilan uang seperti Bank atau ATM, personel juga akan bertugas di sejumlah titik-titik pos pengamanan yang sudah ditentukan,” ujarnya, Kamis (2/8) petang.

Iwan mengatakan, personel yang akan bertugas untuk pengamanan jelang Idul Fitri ini juga dikerahkan di sepanjang jalur Lintas Sumatera (Jalinsum), mengingat jalur tersebut kerap digunakan para pemudik.

“Di Jalinsum personel akan berjaga di pos pengamanan dan pos pelayanan. Mereka (personel, Red) akan terus menjaga para pemudik dari ancaman-ancaman tindakan kriminal,” sebutnya.

Dikatakan Iwan, pengamanan yang dilakukan 3.388 personel tersebut masih sebatas memberi pelayanan kepada para pemudik.
“Nanti kalau mengamankan Salat Idul Fitri itu beda lagi yang ditugaskan. Ada lagi gelar pasukannya. Ini masih fokus ke sini dulu,” tegasnya.
Iwan menyebutkan, yang menjadi fokus Polda Sumut dalam pengamanan Idul Fitri tahun ini adalah untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
“Jadi pemudik itu bisa selamat sampai tujuan dan terlindungi dari tindakan-tindakan kriminal. Paling nggak pemudik merasa amanlah sampai ke kampung halaman,” sebutnya.

Perwira berpangkat melati tiga itu mengatakan, dalam pengamanan ini Polda Sumut memerintahkan anggota-anggota yang bertugas di lapangan bertindak sesuai prosedur yang ada.

“Jadi nanti ada polisi yang berpakaian lengkap, pakaian preman dan sebagain lagi ada yang dipersenjatai. Satgas Brimob pasti akan dilengkapi dengan senjata. Mereka akan bertugas mengatasi kriminalitas yang lebih tinggi,” tukasnya.

Ditambahkan Iwan, nantinya Polda Sumut akan melakukan rapat koordinasi dulu pada tanggal 7 Agustus mendatang, sebelum akhirnya pada 11 Agustus personel sudah mulai turun ke lokasi-lokasi yang ditugaskan.

Sementara itu, Direktur Intelejen Keamanan (Dir Intelkam) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) yang baru, Kombes Pol Mohammad Abdul Kadir, mengatakan teritorial Sumatera Utara berbeda dengan Aceh.

“Kalau di Aceh saya lebih fokus ke senjata api. Kalau di sini (Polda Sumatera Utara) khususnya Medan, saya melihat di sini banyak sekali segala sesuatunya yang membutuhkan tugas Intelkam harus bekerja lebih keras lagi,” ujarnya, Kamis (2/8) siang.

Dalam sehari itu banyak sekali laporan Kasubdit yang masuk ke saya tentang kegiatan demonstrasi di Kota Medan. “Kalau di Aceh demonstrasinya lebih tertib. Potensi ricuhnya sedikit,” kata mantan Dir Intelkam Polda Aceh itu.

Dikatakannya, saat bertugas di Aceh, beliau lebih fokus ke masalah penembakan-penambakan yang terjadi di wilayah tersebut. “Disana (Polda Aceh, Red) saya banyak menyelidiki penembakan-penembakan yang kerap terjadi. Karena memang disana masih banyak senjata api,” sebutnya.
Meski tak detail menyebutkan sistem apa yang akan dilakukannya untuk pengamanan jelang Idul Fitri, dia mengatakan siap menjaga keamanan dalam perayaan hari besar umat muslim tersebut. “Kalau Intelejen itu mengikuti sistem pengamanan yang dilakukan Polda Sumut. Saya fokuskan anggota dari segi pengamanan untuk meredam segala tindakan pelaku-pelaku kejahatan. Paling gak kami orang pertama yang tau mengenai informasi potensi buruk atau tidak,” ujarnya.

Dikatakannya, saat ini pihaknya memfokuskan pengamanan di Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum), mengingat jalur tersebut kerap dipakai pemudik untuk pulang kampung. “Di Jalinsum menjadi fokus kami. Anggota akan ada berjaga di masing-masing pos Kepolisian. Jaraknya bisa 100 meter, jarak 200 meter,” sebutnya.

Abdul Kadir mengatakan, anggotanya yang berjaga ada yang bersifat mobile dan bersifat menetap.
“Mereka (anggota) ada yang sifatnya menetap, dan ada juga yang sifatnya terus bergerak. Jika anggota melihat adanya indikasi kejahatan langsung melaporkannya. Minimal setiap Polsek, Kanit Intelnya harus tahu,” tegasnya. (mag-12)

MEDAN-Polda Sumut mengerahkan 3388 personel polisi untuk pengamanan perayaan Idul Fitri 1433 Hijriyah. Polisi yang ditugaskan adalah personel gabungan dari terdiri satuan Polresta dan polsek-polsek.

Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Sumut, Kombes Pol Iwan Hary Sugiarto mengatakan, personel akan ditebar di titik-titik yang rawan tindakan kriminal.

“Selain akan ditebar di SPBU, tempat-tempat pengambilan uang seperti Bank atau ATM, personel juga akan bertugas di sejumlah titik-titik pos pengamanan yang sudah ditentukan,” ujarnya, Kamis (2/8) petang.

Iwan mengatakan, personel yang akan bertugas untuk pengamanan jelang Idul Fitri ini juga dikerahkan di sepanjang jalur Lintas Sumatera (Jalinsum), mengingat jalur tersebut kerap digunakan para pemudik.

“Di Jalinsum personel akan berjaga di pos pengamanan dan pos pelayanan. Mereka (personel, Red) akan terus menjaga para pemudik dari ancaman-ancaman tindakan kriminal,” sebutnya.

Dikatakan Iwan, pengamanan yang dilakukan 3.388 personel tersebut masih sebatas memberi pelayanan kepada para pemudik.
“Nanti kalau mengamankan Salat Idul Fitri itu beda lagi yang ditugaskan. Ada lagi gelar pasukannya. Ini masih fokus ke sini dulu,” tegasnya.
Iwan menyebutkan, yang menjadi fokus Polda Sumut dalam pengamanan Idul Fitri tahun ini adalah untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
“Jadi pemudik itu bisa selamat sampai tujuan dan terlindungi dari tindakan-tindakan kriminal. Paling nggak pemudik merasa amanlah sampai ke kampung halaman,” sebutnya.

Perwira berpangkat melati tiga itu mengatakan, dalam pengamanan ini Polda Sumut memerintahkan anggota-anggota yang bertugas di lapangan bertindak sesuai prosedur yang ada.

“Jadi nanti ada polisi yang berpakaian lengkap, pakaian preman dan sebagain lagi ada yang dipersenjatai. Satgas Brimob pasti akan dilengkapi dengan senjata. Mereka akan bertugas mengatasi kriminalitas yang lebih tinggi,” tukasnya.

Ditambahkan Iwan, nantinya Polda Sumut akan melakukan rapat koordinasi dulu pada tanggal 7 Agustus mendatang, sebelum akhirnya pada 11 Agustus personel sudah mulai turun ke lokasi-lokasi yang ditugaskan.

Sementara itu, Direktur Intelejen Keamanan (Dir Intelkam) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) yang baru, Kombes Pol Mohammad Abdul Kadir, mengatakan teritorial Sumatera Utara berbeda dengan Aceh.

“Kalau di Aceh saya lebih fokus ke senjata api. Kalau di sini (Polda Sumatera Utara) khususnya Medan, saya melihat di sini banyak sekali segala sesuatunya yang membutuhkan tugas Intelkam harus bekerja lebih keras lagi,” ujarnya, Kamis (2/8) siang.

Dalam sehari itu banyak sekali laporan Kasubdit yang masuk ke saya tentang kegiatan demonstrasi di Kota Medan. “Kalau di Aceh demonstrasinya lebih tertib. Potensi ricuhnya sedikit,” kata mantan Dir Intelkam Polda Aceh itu.

Dikatakannya, saat bertugas di Aceh, beliau lebih fokus ke masalah penembakan-penambakan yang terjadi di wilayah tersebut. “Disana (Polda Aceh, Red) saya banyak menyelidiki penembakan-penembakan yang kerap terjadi. Karena memang disana masih banyak senjata api,” sebutnya.
Meski tak detail menyebutkan sistem apa yang akan dilakukannya untuk pengamanan jelang Idul Fitri, dia mengatakan siap menjaga keamanan dalam perayaan hari besar umat muslim tersebut. “Kalau Intelejen itu mengikuti sistem pengamanan yang dilakukan Polda Sumut. Saya fokuskan anggota dari segi pengamanan untuk meredam segala tindakan pelaku-pelaku kejahatan. Paling gak kami orang pertama yang tau mengenai informasi potensi buruk atau tidak,” ujarnya.

Dikatakannya, saat ini pihaknya memfokuskan pengamanan di Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum), mengingat jalur tersebut kerap dipakai pemudik untuk pulang kampung. “Di Jalinsum menjadi fokus kami. Anggota akan ada berjaga di masing-masing pos Kepolisian. Jaraknya bisa 100 meter, jarak 200 meter,” sebutnya.

Abdul Kadir mengatakan, anggotanya yang berjaga ada yang bersifat mobile dan bersifat menetap.
“Mereka (anggota) ada yang sifatnya menetap, dan ada juga yang sifatnya terus bergerak. Jika anggota melihat adanya indikasi kejahatan langsung melaporkannya. Minimal setiap Polsek, Kanit Intelnya harus tahu,” tegasnya. (mag-12)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/