26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pramusaji Ramadan Fair Disiram Air Minum

Harga Makanan dan Minuman Terlalu Mahal

MEDAN-Pengunjung Ramadan Fair di Taman Sri Deli Jalan SM Raja Medan ngamu-ngamuk. Pemicunya harga minuman dan makanan terlalu mahal. Buntutnya, seorang paramusaji disiram pengunjung dengan air minuman yang dipesannya.

Kejadian itu berawal saat rombongan keluarga M Zaki (34) datang ke lokasi Ramadan Fair. Keluarga ini duduk dan memesan 4 teh botol, 1 martabak telur, 1 mie rebus.

“Kalau saya total harganya sekitar Rp35 ribu. Saya kasih Rp36 ribu pramusaji tidak terima. Mereka tetap bertahan dengan harga di bon,” ujar Zaki.
Dijelaskannya, melalui daftar yang dibuat panitia, harga teh botol Rp3.500, sedangkan pramusaji membuat harga menjadi Rp6.000, martabak telur didaftar yang dibuat panitia sebesar Rp8.000 tetapi pramusaji menulis Rp10.000. “Ini namanya pembohongan publik. Untuk apa panitia buat
daftar harga, kalau harga yang diberi sama pramusaji tidak sesuai. Padahal, mereka kan sudah briefing sebelumnya di Dinas Pariwisata Medan tentang harga,” ujar Zaki.

Merasa ditipu, refleks Zaki menyiram pramusaji tersebut dengan air teh botol yang dipesannya.
“Saya refleks saya tidak terima ibu saya terus diintimidasi. Bayangkan dari pesanan kami sekeluarga pramusaji tersebut bisa mengantongi sekitar Rp20 ribuan,” tambahnya.

Akhirnya, perbuatan tidak menyenangkan tersebut sampai ke meja panitia.

“Saya tidak terima jadi saya bawa saja langsung ke panitia. Saya bayar sesuai ketentuan harga panitia,” tambah Zaki.

Zaki menerangkan ini bukan kejadian pertama yang dialaminya. Tahun lalu, even yang sama harga tetap menjadi masalah.

“Saya kira tahun ini sudah ada perbaikan, tetapi ternyata sama saja. Kapok datang ke sini. Kasihan masyarakat kena tipu terkait harga,” lanjutnya.
Terkait dengan penyiraman air teh botol yang dilakukannya, Zaki menyatakan sudah minta maaf. Tetapi kalau pramusaji tak terima silahkan saja mengadu ke pihak berwajib.

“Saya juga akan melapor ke polisi karena diperas dan ditipu,” tambahnya.

Sebelumnya, Bana Situmorang pengunjung Ramadan Fair lainnya menjelaskan, dia bersama rekannya memesan dua gelas teh manis dingin dan sepiring pisang bakar. Saat terjadi transaksi pembayaran, pramusaji membanderol harga makan dan minuman Rp27.000.

“Kalau dibeli di luar harganya pasti tak segitu. Sepertinya harga cukup mahal dan dibiarkan oleh Disbudpar Kota Medan tanpa ada pengawasan harga dan pemerataan harga,” ucap Bana.

Kadisbudpar Kota Medan, Bursal Maman mengatakan, dirinya belum mengetahui insiden itu. “Saya belum tahu hal itu,” katanya singkat.
Sementara itu, Kabid Promosi Disbudpara Kota Medan, Agus Suriono mengatakan insiden tersebut sudah ditangani.
“Sudah kita atasi  dengan membalikkan uang pengunjung,” ucapnya.

Apa tindakan dan pengawasan terhadap pedagang dan pramusaji yang menaikkan harga makan dan minuman? Agus mengatakan sudah melakukan tindakan dan pedagang harus menjual harga sesuai dengan harga menu dikeluarkan oleh Disbudpar Kota Medan untuk dilakukan pemerataan harga. (gus/ram)

Harga Makanan dan Minuman Terlalu Mahal

MEDAN-Pengunjung Ramadan Fair di Taman Sri Deli Jalan SM Raja Medan ngamu-ngamuk. Pemicunya harga minuman dan makanan terlalu mahal. Buntutnya, seorang paramusaji disiram pengunjung dengan air minuman yang dipesannya.

Kejadian itu berawal saat rombongan keluarga M Zaki (34) datang ke lokasi Ramadan Fair. Keluarga ini duduk dan memesan 4 teh botol, 1 martabak telur, 1 mie rebus.

“Kalau saya total harganya sekitar Rp35 ribu. Saya kasih Rp36 ribu pramusaji tidak terima. Mereka tetap bertahan dengan harga di bon,” ujar Zaki.
Dijelaskannya, melalui daftar yang dibuat panitia, harga teh botol Rp3.500, sedangkan pramusaji membuat harga menjadi Rp6.000, martabak telur didaftar yang dibuat panitia sebesar Rp8.000 tetapi pramusaji menulis Rp10.000. “Ini namanya pembohongan publik. Untuk apa panitia buat
daftar harga, kalau harga yang diberi sama pramusaji tidak sesuai. Padahal, mereka kan sudah briefing sebelumnya di Dinas Pariwisata Medan tentang harga,” ujar Zaki.

Merasa ditipu, refleks Zaki menyiram pramusaji tersebut dengan air teh botol yang dipesannya.
“Saya refleks saya tidak terima ibu saya terus diintimidasi. Bayangkan dari pesanan kami sekeluarga pramusaji tersebut bisa mengantongi sekitar Rp20 ribuan,” tambahnya.

Akhirnya, perbuatan tidak menyenangkan tersebut sampai ke meja panitia.

“Saya tidak terima jadi saya bawa saja langsung ke panitia. Saya bayar sesuai ketentuan harga panitia,” tambah Zaki.

Zaki menerangkan ini bukan kejadian pertama yang dialaminya. Tahun lalu, even yang sama harga tetap menjadi masalah.

“Saya kira tahun ini sudah ada perbaikan, tetapi ternyata sama saja. Kapok datang ke sini. Kasihan masyarakat kena tipu terkait harga,” lanjutnya.
Terkait dengan penyiraman air teh botol yang dilakukannya, Zaki menyatakan sudah minta maaf. Tetapi kalau pramusaji tak terima silahkan saja mengadu ke pihak berwajib.

“Saya juga akan melapor ke polisi karena diperas dan ditipu,” tambahnya.

Sebelumnya, Bana Situmorang pengunjung Ramadan Fair lainnya menjelaskan, dia bersama rekannya memesan dua gelas teh manis dingin dan sepiring pisang bakar. Saat terjadi transaksi pembayaran, pramusaji membanderol harga makan dan minuman Rp27.000.

“Kalau dibeli di luar harganya pasti tak segitu. Sepertinya harga cukup mahal dan dibiarkan oleh Disbudpar Kota Medan tanpa ada pengawasan harga dan pemerataan harga,” ucap Bana.

Kadisbudpar Kota Medan, Bursal Maman mengatakan, dirinya belum mengetahui insiden itu. “Saya belum tahu hal itu,” katanya singkat.
Sementara itu, Kabid Promosi Disbudpara Kota Medan, Agus Suriono mengatakan insiden tersebut sudah ditangani.
“Sudah kita atasi  dengan membalikkan uang pengunjung,” ucapnya.

Apa tindakan dan pengawasan terhadap pedagang dan pramusaji yang menaikkan harga makan dan minuman? Agus mengatakan sudah melakukan tindakan dan pedagang harus menjual harga sesuai dengan harga menu dikeluarkan oleh Disbudpar Kota Medan untuk dilakukan pemerataan harga. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/