25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Umat Islam Banyak tak Bisa Memahami Alquran

Peringatan Nuzul Quran PW Al Washliyah Sumut

MEDAN -Alquran diturunkan di Bulan Suci Ramadan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Namun saat ini, banyak umat Islam yang tidak menguasai dan memahami maupun mengamalkan Alquran. Bahkan tidak dipungkiri juga tidak mampu membacanya. Padahal, Alquran mengandung makna setiap insan muslim harus pintar dan bisa membaca segala sesuatu yang ada di muka bumi ini.

“Kita lihat di luar agama kita telah menguasai segala ilmu pengetahuan, sementara kita tidak. Maka dari itu mari kita senantiasa membaca dan mengamalkan Alquran,” kata Al Ustadz Drs H Mohd Hafiz Ismail, dalam tausiahnya pada acara buka puasa bersama di PW Al Washliyah Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (10/8).

Buka puasa sekaligus memperingati Nuzul Quran tersebut dihadiri Ketua PW Al Washliyah Sumut, H Hasbullah Hadi, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Ketua PB Al Washliyah Yusuf Pardamean Nasution, Rektor Univa Medan, Ir H Aliman Saragih MSi,  Rektor UMN Al Washliyah Drs H Kondar Siregar MA, Ketua Panitia Pelaksana, H Hardi Mulyono SE MAP dan pengurus PW Al Washliyah Sumut serta warga Al Washliyah.
Hafiz menambahkan, Islam menyuruh umatnya membaca Alquran. Sebab dengan membaca  Alquran akan maju serta tidak tertinggal serta lepas dari zaman kejahiliyan (bodoh).

“Alquran dibaca bias membebaskan kita dari buta aksara, pengetahuan. Di dalam Alquran masih banyak yang tersirat dan tersurat. Kita ketahui orang bijak berkata dengan ilmu atau membaca hidup akan cerah, dengan sains dan teknologi hidup lebih mudah dengan agama hidup terbimbing dan terarah,” ujarnya.

Bahkan, lanjutnya,  saat ini 90 persen rakyat Indonesia suka menonton. Untuk berbelanja buka, rakyat Indonesia pertahunnya hanya menghabiskan uang Rp2 triliun. Sementara untuk merokok mencapai Rp27 triliun per tahunnya.

Sementara itu Ketua PW Al Washliyah Sumut, H Hasbullah Hadi menyebutkan, di bulan Ramadan hendaknya meningkatkan silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah terutama membantu umat muslim Rohingya yang saat ini hidup dalam kesusahan dalam pengungsian.
“Kita meminta dukungan Pempropsu agar membantu muslim Rohingya,” tegasnya.

Sedangkan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pemerintah propinsi telah melakukan langkah kemanusiaan membantu muslim Rohingya. Dia juga mengimbau di penghujung Ramadhan hendaknya ukhuwah Islamiliyah dibangun dari diri sendiri, lingkungan, organisasi, sikap politik untuk menjalin kebersamaan. (*/ila)

Peringatan Nuzul Quran PW Al Washliyah Sumut

MEDAN -Alquran diturunkan di Bulan Suci Ramadan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Namun saat ini, banyak umat Islam yang tidak menguasai dan memahami maupun mengamalkan Alquran. Bahkan tidak dipungkiri juga tidak mampu membacanya. Padahal, Alquran mengandung makna setiap insan muslim harus pintar dan bisa membaca segala sesuatu yang ada di muka bumi ini.

“Kita lihat di luar agama kita telah menguasai segala ilmu pengetahuan, sementara kita tidak. Maka dari itu mari kita senantiasa membaca dan mengamalkan Alquran,” kata Al Ustadz Drs H Mohd Hafiz Ismail, dalam tausiahnya pada acara buka puasa bersama di PW Al Washliyah Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (10/8).

Buka puasa sekaligus memperingati Nuzul Quran tersebut dihadiri Ketua PW Al Washliyah Sumut, H Hasbullah Hadi, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Ketua PB Al Washliyah Yusuf Pardamean Nasution, Rektor Univa Medan, Ir H Aliman Saragih MSi,  Rektor UMN Al Washliyah Drs H Kondar Siregar MA, Ketua Panitia Pelaksana, H Hardi Mulyono SE MAP dan pengurus PW Al Washliyah Sumut serta warga Al Washliyah.
Hafiz menambahkan, Islam menyuruh umatnya membaca Alquran. Sebab dengan membaca  Alquran akan maju serta tidak tertinggal serta lepas dari zaman kejahiliyan (bodoh).

“Alquran dibaca bias membebaskan kita dari buta aksara, pengetahuan. Di dalam Alquran masih banyak yang tersirat dan tersurat. Kita ketahui orang bijak berkata dengan ilmu atau membaca hidup akan cerah, dengan sains dan teknologi hidup lebih mudah dengan agama hidup terbimbing dan terarah,” ujarnya.

Bahkan, lanjutnya,  saat ini 90 persen rakyat Indonesia suka menonton. Untuk berbelanja buka, rakyat Indonesia pertahunnya hanya menghabiskan uang Rp2 triliun. Sementara untuk merokok mencapai Rp27 triliun per tahunnya.

Sementara itu Ketua PW Al Washliyah Sumut, H Hasbullah Hadi menyebutkan, di bulan Ramadan hendaknya meningkatkan silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah terutama membantu umat muslim Rohingya yang saat ini hidup dalam kesusahan dalam pengungsian.
“Kita meminta dukungan Pempropsu agar membantu muslim Rohingya,” tegasnya.

Sedangkan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pemerintah propinsi telah melakukan langkah kemanusiaan membantu muslim Rohingya. Dia juga mengimbau di penghujung Ramadhan hendaknya ukhuwah Islamiliyah dibangun dari diri sendiri, lingkungan, organisasi, sikap politik untuk menjalin kebersamaan. (*/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/