MEDAN-Kebakaran di Kota Medan sejak Januari hingga AgustusĀ 2012 sudah mencapai 163 kali dengan jumlah korban meninggal 14 orang.
Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, Marihot Tampubolon mengatakan, kasus kebakaran hingga Agustus ini sudah mengalahkan total peristiwa kebakaran tahun 2011, yang hanya 154 kali dengan korban jiwa 7 orang āSebagian besar kebakaran disebabkan korsleting listrik dan kabel listrik yang beredar di pasaran kualitasnya tidak sebaik di masa lalu. Selain itu, warga juga kerap tidak memperhatikan masa pemakaiannya, sehingga berisiko memicu hubungan arus pendek,ā akunya.
Menurutnya, kebocoran gas dari jaringan kompor elpiji dan pembakaran dupa juga jadi penyebab utama terjadinya kebakaran.
āBanyaknya selang tabung gas yang tidak bagus itu karena harganya yang murah dan ibu-ibu banyak yang tidak memperdulikan keselamatan,ā sebutnya.
Sementara itu untuk korban tewas umumnya karena terjebak.
āMereka tidak mampu melarikan diri karena pintu dipasang berlapis demi pengamanan yang berlebihan,ā ujarnya.
Sementara itu, kebakaran yang terjadi Selasa (7/8) lalu yang menewaskan empat sekeluarga di ruko di Jalan Ghandi Medan, masih diselidiki polisi dan menunggu hasil Puslabfor Polri.
Kapolsekta Medan Area, Kompol Sonny W Siregar SH mengatakan, sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut.
āSejauh ini saksi yang dimintai keterangan sudah 4 orang dan asal api dari lantai II. Korban terjebak di dalam ruko karena pengamanan di dalam ruko terlalu berlebihan,ā tambahnya. (jon)
MEDAN-Kebakaran di Kota Medan sejak Januari hingga AgustusĀ 2012 sudah mencapai 163 kali dengan jumlah korban meninggal 14 orang.
Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, Marihot Tampubolon mengatakan, kasus kebakaran hingga Agustus ini sudah mengalahkan total peristiwa kebakaran tahun 2011, yang hanya 154 kali dengan korban jiwa 7 orang āSebagian besar kebakaran disebabkan korsleting listrik dan kabel listrik yang beredar di pasaran kualitasnya tidak sebaik di masa lalu. Selain itu, warga juga kerap tidak memperhatikan masa pemakaiannya, sehingga berisiko memicu hubungan arus pendek,ā akunya.
Menurutnya, kebocoran gas dari jaringan kompor elpiji dan pembakaran dupa juga jadi penyebab utama terjadinya kebakaran.
āBanyaknya selang tabung gas yang tidak bagus itu karena harganya yang murah dan ibu-ibu banyak yang tidak memperdulikan keselamatan,ā sebutnya.
Sementara itu untuk korban tewas umumnya karena terjebak.
āMereka tidak mampu melarikan diri karena pintu dipasang berlapis demi pengamanan yang berlebihan,ā ujarnya.
Sementara itu, kebakaran yang terjadi Selasa (7/8) lalu yang menewaskan empat sekeluarga di ruko di Jalan Ghandi Medan, masih diselidiki polisi dan menunggu hasil Puslabfor Polri.
Kapolsekta Medan Area, Kompol Sonny W Siregar SH mengatakan, sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut.
āSejauh ini saksi yang dimintai keterangan sudah 4 orang dan asal api dari lantai II. Korban terjebak di dalam ruko karena pengamanan di dalam ruko terlalu berlebihan,ā tambahnya. (jon)